Jemari rampingnya dengan lihai menari di atas papan ketik berwarna silver. Mata bulat yang terhiasi kaca mata pun tak lepas memandangi layar datar di hadapannya itu.
Sementara di mejanya, telah tersaji segelas ice caramel macchiato favoritnya tak lupa dengan cheese cakenya.
Seakan tak terganggu dengan keadaan cafe yang cukup ramai-walau ia sudah berada di sudut cafe sekalipun keramaian jelas kali tetap terdengar oleh telinganya- namun tidak untuk si manis ini. Nyatanya ia telah tenggelam dalam dunianya sendiri.
Sementara di sisi lain cafe- tepatnya di kasir nampak seorang pemuda berbahu lebar yang tengah memindai menu sebelum memesannya."One ice americano please", ujarnya setelah berpikir. Sang kasir pun mengangguk paham, tangan kekarnya itu pun mengambil dompet yang ada di saku celana jeans bagian belakang. Mengulurkan selembar uang berwarna merah jambu itu.
Sembari menunggu ia pun kembali mengotak atik ponsel pintarnya. Melanjutkan online game yang tadi sempat ia hentikan sebentar. Kemudian tak lama pesanannya pun selesai, ia pun segera mengucapkan terima kasih. Kemudai memindai keadaan cafe guna mencari tempat duduk.
Tungkai jenjangnya ia bawa melangkah mencari tempat yang tak terlalu ramai. Karena ketika main game ia tak suka diganggu oleh orang lain, ataupun mendengar suara berisik. Sebab itu akan memecah fokusnya.
Ia pun akhirnya memilih mendudukan tubunhnya di meja dekat jendela yang hampir berada di ujung. Setelahnya menyeruput sedikit minumannya dan kembali memainkan gamenya.
"Hah akhirnya", seru Seongwu dengan suara yang sedikit keras. Mengundang beberapa pengunjung menoleh ke arahnya. Namun ia nampak tak sadar sama sekali.
Mata bulatnya itu berbinar, menandakan ia bahagia karena deadlinenya tugasnya telah selesai.
Daniel si penikmat americano, yang kebetulan berada di samping meja Seongwu pun ikut menoleh. Ia merasa terganggu akan pekikan orang di sampingnya itu.
"Hei bisakah kau kecilkan suaramu?", tanya Daniel menatap Seongwu datar.
Sementara Seongwu yang mendengar itu menoleh ke arah Daniel. Ia nampak terkejut akan ucapan orang tak dikenalnya itu. Lantas ia segera menoleh ke sekitar dan keterkejutannya pun bertambah, kala bukan hanya sosok di meja sebelah yang merasa terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Bitter [[OngNiel]] 🔓
FanfictionManis dan Pahit itulah rasa kehidupan sesungguhnya, karena sejatinya kehidupan tak selalu berasa semanis madu. Berisi kisah berbagai rasa antara Seongwu dan Daniel di banyak kesempatan. 📔Start 29 Febuari 2020