"Bang bangunnnnn", dengan rengekannya Seongwu mencubiti pipi sang kekasih yang matanya masih terpejam itu.
Sementara sang kekasih, Daniel yang bertubuh bongsor itu justru mengeratkan pelukannya pada guling. Seongwu yang melihatnya menggeram kesal. Kenapa kekasihnya ini benar-benar seperti beruang kala sudah menyatu dengan kasur.
"Bang ihh, aku lapar cari makan yukk", rayu Seongwu lagi seraya mengecupi pipi gembil Daniel. Daniel yang sebenarnya sudah setengah sadar, seketika mengulas senyum. Tangannya yang tadi mendekap guling kesayangannya, kini beralih meraih pinggang kecil kesayangannya ini.
Seraya mengendusi rambut hitam legam Seongwu, ia pun membuka suaranya "Jam berapa emang kok udah ribut minta sarapan? Hmmm?", tanya Daniel dengan suara seraknya.
"Jam 6, ayo ih bangun. Aku lapar ini", Seongwu yang tengah didekap erat oleh Daniel pun mengerang mencoba melepas pelukan kekasih beruangnya ini.
"Masih pagi ini, nanti aja jam 7an".
"Ya nanti keburu abis bang".
"Ya udah setengah tujuh oke? Aku tidur lagi bentar ya?", pinta Daniel seraya mengelus surai sang kekasih dengan sayang."Ya udah ahh, aku pergi sendiri aja. Malas nunggu bang Daniel", kesal Seongwu yang kemudian mencoba bangkit dari pelukan Daniel. Berhasil bangkit dan tengah berjalan menuju keluar kamar, tiba-tiba tubuhnya direngkuh dengan cepat.
"Oke oke, ayo aku temenin ya. Jangan ngambek dong. Aku cuci muka dulu ya", ujar Daniel selesai mengkecup rahang Seongwu sekilas. Sementara Seongwu hanya mengulas senyum tipisnya.
Seongwu dan Daniel kini tengah menyantap bubur ayam di taman komplek apartemen mereka. Cuaca pagi hari yang sejuk, membuat suasana taman komplek cukup ramai. Nampak beberapa orang yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Seperti lari pagi, jalan pagi, atau bahkan sekedar mencari sarapan seperti halnya Seongwu dan Daniel ini.
"Ahh kenyang", ujar Seongwu setelah menghabiskan semangkuk buburnya dan segelas teh hangat.
"Mau nambah nggak?",tanya Daniel seraya menggenggam tangan mungil Seongwu."Enggak, aku udah kenyang kok bang".
"Mau langsung pulang atau kita jalan dulu?".
"Jalan dulu mau bang?", tanya Seongwu dengan mata berbinarnya. Daniel pun hanya mengangguk seraya tersenyum. Usai Daniel membayar makanan mereka, Seongwu pun dengan semangat meraih lengan Daniel dan beranjak dari tempat tukang bubur.Dengan tangan saling menggenggam, Seongwu dan Daniel melangkah santai di jalanan setapak. Tempat yang biasanya menjadi track joging itu kini nampak sepi. Sepertinya orang-orang sudah mulai selesai dari joging mereka.
"Bang semalam bunda telepon, katanya aku diminta pulang Minggu ini",ucap Seongwu
"Tumben. Ada apa emang?".
"Acara lamarannya bang Chanyeol".
"Eh minggu ini?".
"Huum".Menemukan bangku untuk duduk, Daniel pun mengajak Seongwu untuk duduk di bangku tersebut "Ya udah aku ikut kalau gitu, nggak enak aku sama bang Chanyeol".
"Terus kerjaan kamu gimana? Kan Jumat kamu mau ke luar kota. Emang udah balik?", tanya Seongwu bingung, karena seingatnya Daniel ada urusan di luar kota.
"Nggak papa, nanti aku secepatnya selesain kerjaan terus kita berangkat bareng ya?".
"Serius bang?".
"Iya sayangku, ingat keluarga kamu udah jadi keluarga aku juga. Nggak mungkin aku nggak datang oke?", jelas Daniel membuat Seongwu yang menatapnya terharu.Ia tak menyangka kekasihnya ini benar-benar mengutamakan dirinya. Tiba-tiba air mata meluncur dari manik Seongwu. Daniel yang tengah menatapnya seketika terkejut mendapati Seongwu menangis "Hei kamu kenapa kok nangis sih?", tanya Daniel panik seraya menghapus air mata Seongwu dengan jemarinya.
"Uhh aku terharu tahu. Kenapa bang Daniel semanis ini sih?", rengek Seongwu.
Daniel pun terkekeh gemas lalu kemudian menarik Seongwu ke dalam pelukannya "Astaga sayang, kan aku dari awal bilang kamu segalanya buat aku. Begitu pun keluarga kamu. Jadi nggak perlu terharu haha"."Ishhh abang mah, nggak bisa diajak romantis", kesal Seongwu dengan bibirnya yang mencebik. Daniel yang melihatnya pun terkekeh lagi dicurinya kecupan dari bibir tipis kekasihnya itu membuat Seongwu seketika tersipu malu.
"Udah yuk balik, nanti ada kuliah kan?"
"Uhh aku malas kuliah hari Senin, dosennya galak", ujar Seongwu seraya berjalan mendahului Daniel.
"Heh nggak boleh gitu. Katanya mau buru-buru lulus", peringat Daniel.
"Habis nyebelin banget pak Jung itu"
"Ckck dasar kamu ya. Udah ayo balik", tarik Daniel membawa Seongwu kembali ke apartemen mereka.Keduanya berjalan santai menikmati cuaca pagi hari yang sejuk ini seraya bersenda gurau sepanjang kaki keduanya melangkah.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Bitter [[OngNiel]] 🔓
FanfictionManis dan Pahit itulah rasa kehidupan sesungguhnya, karena sejatinya kehidupan tak selalu berasa semanis madu. Berisi kisah berbagai rasa antara Seongwu dan Daniel di banyak kesempatan. 📔Start 29 Febuari 2020