Thirty One-Akhir dan Awal-

3.8K 442 59
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx

—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.kimyooal.wp

S e l a m a t M e n i k m a t i

"Unniee, gwenchana?"Tanya Rose saat melihat Jennie mulai mengerjapkan matanya dan mengumpulkan kesadarannya.

Cahaya dan bau khas rumah sakit sudah membuat Jennie tahu dimana keberadaannya sekarang. Sekilas kejadian kembali menghampiri pikirannya, dimana ia sebelumnya berada di kantor dan dilarikan ke rumah sakit sesaat setelah memakan kiriman sandwich yang belum ia tahu dari mana asalnya.

"Siapa yang menyuruhmu makan makanan pemberian orang sembarangan"Kata Rose langsung memarahi Jennie. Meskipun Jennie memiliki usia yang lebih tua darinya ia tidak ragu memarahi Jennie jika gadis itu melakukan kesalahan, seperti saat ini.

Bukannya marah atau kesal, Jennie tersenyum kecil saat mendapat omelan Rose.
"Gwenchana Chaeyong-ah"

Rose menghela nafas.
"Apa keadaan Unnie seperti ini menggambarkan baik-baik saja?"Tanya Rose melihat Jennie yang terbaring diranjang rumah sakit, dengan infus yang terpasang baik di tangannya, wajah pucat.

"Berhenti mengomel, oh?"

Rose menghela nafas kesal. Rasanya ia ingin menceramahi bahkan memarahi Sahabatnya ini, namun mengingat mereka berada di rumah sakit dengan keadaan Jennie yang masih jauh dari kata baik, Rose mengurungkan niatnya untuk memarahi temannya itu.

"Kenapa kau ada disini?"Tanya Jennie, bukankah seharusnya yang ada disini Yeir? mengingat Yerilah yang bersama Jennie sebelum dilarikan ke rumah sakit.

"Memangnya tidak boleh? Apa Unnie presiden?"

Jennie terkekeh pelan, mengapa Rose menjadi sangat sensi.
"Mengapa kau jadi hobi marah-marah huh?"

"Aku mengkhawatirkanmu"Sahut Rose. Bayangkan saja di tengah pekerjaan yang cukup menumpuk, pemilik perusahaannya tiba tiba menelfon dan mengatakan Unnienya ini berada di rumah sakit.

"Apa kau tidak bekerja?"

"Ini adalah kerjaanku"Jawab Rose menunjuk dirinya yang sedang duduk dikursi pengunjung tepat disamping Jennie.

"Kai Sajangnim ada urusan, dan ia menyuruhku untuk menjagamu"Jelas Rose yang menyadari kebingungan yang nampak jelas di wajah Jennie.

Jennie mengangguk mengerti. Ia sudah dapat membayangkan dengan baik bagaimana raut ekspresi Kai saat mengetahui hal ini menimpa Jennie.

"Mau sesuatu?"Tanya Rose saat menyadari Jennie tiba-tiba terdiam.

Jennie yang awalnya melamun kini menoleh ke arah Rose dan mengangguk.
"Aku mau minum"

Rose mengangguk lalu memberikan segelas air pada Jennie yang sudah mengubah posisinya menjadi duduk.

"Kapan aku pulang?"Tanya Jennie melihat Rose yang sedang menyimpan gelas minuman.

"Mungkin setelah infusmu habis"

Jennie melirik ke arah botol infusnya yang bahkan belum setengah.

🐻🐻🐻

"Kamjjaki, ku pikir kau tidak akan bergeser dari sisi Jennie 1 detikpun"Kata Suho yang baru saja selesai berbicara dengan salah satu pegawai kantor namun di kejutkan dengan kehadiran Kai.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang