Twenty Five-Random-

4.2K 539 18
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx

—————————

S e l a m a t M e n i k m a t i


"Bagaimana hari ini?"Tanya Kai membukakan pintu ruangannya dan mempersilahkan Jennie masuk.

Jennie mengangguk.
"Tidak sesibuk yang ku kira"Jawab Jennie memandang Kai sebentar masuk ruangan yang sudah Kai bukakan.

"Jadwalku padat besok, di situ kau akan merasa sibuk"Balas Kai menjatuhkan dirinya disofa yang tersedia diruangannya.

"Pulang sekarang?"Tanya Kai melihat arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.

"Apa jam kantor sudah selesai?"Tanya Jennie mengerutkan keningnya. Setahunya jam kantor usai pada pukul 8 atau 9.

Kai menggeleng.
"Belum"

Jennie nampak kebingungan.
"Lalu?"

Kai tersenyum. Ntah karena kepolosan Jennie atau bagaimana.
"Kau asistenku, aku bisa mengajakmu pulang kapan saja"Jelas Kai.

Jennie memutar bola matanya malas.
"Heol, tapi tidak enak dengan yang lainnya"Kata Jennie apa adanya. Ia sebenarnya tidak menolak jika diajak pulang namun ia merasa tidak enak hati dengan pegawai lainnya.

Kai menghelan nafas.
"Sejam lagi juga pulang"

"Tunggu sejam lagi"Kata Jennie cepat.

"Tanpa mengerjakan apapun?"Tanya Kai menatap Jennie penuh tanya. Apa yang akan mereka lakukan sejam kedepan tanpa melakukan pekerjaan apapun?

"Kajja"Kata Kai dengan cepat kini sudah berdiri dan menarik tangan Jennie.

"Shiro"Kata Jennie menghentikan langkahnya yang membuat Kai juga ikut menghentikan langkahnya.

Kai menatap Jennie dengan tatapan datar.
"Ini perintah atasanmu"Kata Kai lalu kembali menarik tangan Jennie.

Jennie menghela nafas dan pasrah dengan tangannya yang di tarik oleh Kai.

"Yeri-ah, aku duluan"Kata Jennie saat melewati meja Yeri sambil melambaikan tangannya.

"Ne, Hati-hati"Balas Yeri dengan senyum manisnya.

------

"Tidak sopan meninggalkan kantor seperti itu"Tegur Jennie memukul lengan Kai lalu  memasang seatbeltnya.

Kai menghela nafas.
"Aku penat di kantor Jen"Jawab Kai tidak ingin kalah.

"Baiklah kemana kita?"Tanya Jennie pasrah. Malas berdebat dengan Kai, lagipula jika dipikir-pikir Kai yang mempunyai hak penuh atas kantornya, dan Jennie juga pernah memarahi Kai saat ia terlalu fokus untuk bekerja.

"Kemana saja"Jawab Kai dengan santai lalu melajukan mobilnya keluar dari parkiran kantor.

Jennie menghela nafas.
"Ayolah Kai ini bukan waktunya untuk bersantai"Keluh Jennie masih kesal dengan Kai yang memaksanya pulang lebih awal. Jika Kai sendiri yang pulang lebih awal mungkin tidak masalah karena ialah pemiliknya, namun Jennie? bahkan ia belum satu minggu bekerja di kantor ini.

"Kepalaku benar-benar mumet berada di dalam sana Jen"Kata Kai menoleh sebentar ke arah Jennie. Bukankah Jennie tahu sendiri bahwa Kai adalah seseorang yang menyukai pekerjaan? Bukankah jika Kai seperti ini maka ada yang tidak beres?

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang