Thirty three-Semakin Berat-

3.3K 440 31
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx

—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.kimyooal.wp

S e l a m a t M e n i k m a t i

Jennie menjatuhkan dirinya di atas karpet ruang tengah apartemenntnya. Pikirannya tidak terkontrol sejak pria yang ia temui itu berbicara mengenai hal-hal yang sangat ingin Jennie lupakan. Ia juga tidak tahu mengapa pria itu sangat mengetahui detail hubungan Jennie.

"Jeball"Kata Jennie mengacak rambutnya. Ia ingin melupakan semua kejadian kejadian yang menimpanya beberapa waktu yang lalu.

Jennie melirik sekelilingnya, ia bahkan melupakan tasnya di kantor. Ia hanya membawa kunci mobil, carfolder dan ponselnya.

〰️〰️〰️

"Ommaaaa"Teriak Ella saat memasuki apartment Jennie. Ini merupakan pertama kalinya Ella menginjakkan kakinya ke apartment ini.

Ella menghentikan langkahnya saat melihat Jennie yang sepertinya tertidur dalam keadaan duduk dengan kepalanya yang berada di sofa.
*susah euy ngedeskripsiinnya*

Ella menatap Kai dengan tatapan penuh tanya.

Kai berjalan dengan pelan mendekati Jennie. Wajah Jennie yang memerah terlelap dengan tenang, pipinya yang masih basah dapat menyimpulkan bahwa gadis ini baru saja menangis.

"Jennie-ah"Panggil Kai dengan pelan, bertujuan agar Jennie tidak kaget.

Samar-samar mendengar seseorang memanggilnya, Jennie langsung mendorong Kai yang memang berada sangat dekat dengannya. Kai terdorong beberapa centi karena ia tidak memiliki kesiapan apapun untuk menahan keseimbangannya.

"Omma"Sahut Ella yang juga terkejut dengan tindakan Jennie yang tiba-tiba.

Nafas Jennie memburu, sepertinya Jennie terkejut melihat Kai dan Ella yang sudah berada di apartmentnya. Suatu hal yang wajar memang mengingat Kai mengetahui betul password apartment Jennie.

"Mianhae"Ucap Jennie melihat Kai, mata keduanya sempat bertemu. Dan Kai menyadari ada yang tidak beres dengan gadisnya. Huh? Ya, mari panggil saja gadisnya.

Kai menggelengkan kepalanya, lagipula itujuga bukan dorongan yang cukup keras pikirnya.
"Gwenchana?"Tanya Kai kini kembali mendekatkan dirinya pada Jennie.

Jennie mengangguk lalu berdiri.

Kai ikut mengangguk begitu mendapatkan anggukan Jennie sebagai jawaban pertanyaannya. Meskipun ia tahu bahwa Jennie sedang berbohong.

"Kau meninggalkan tasmu di kantor, dan Ella memintaku untuk mengantarnya kemari"Jelas Kai menjelaskan kedatangnnya ke apartment Jennie.

Jennie menganggukkan kepalanya, lalu menatap Ella yang sudah duduk manis di sofa milik Jennie.

"Apa kau sakit?"Tanya Kai memilih untuk berkeliling apartment Jennie daripada menatap gadis itu.

"Ne?"

"Mengapa pulang tanpa izin?"Tanya Kai lagi.

Jennie merutuki dirinya yang tidak izin langsung pada Kai.
"Ah, hanya tidak enak badan"

"Omma Ella lapar"Sahut Ella yang tentu saja mendapat perhatian dari Jennie dan Kai.

Jennie melirik ke arah Kai, untuk memastikan apakah pria itu sudah makan atau belum, agar Jennie bisa memasak sesuai dengan porsi.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang