Eight

4.8K 654 41
                                    

Maaf ya saya baru update lagi wkwkwk.

VOTE DAN KOMENTAR SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN FF INI.

🐻🐻🐻

Mendengar teriakkan Jennie dan gebrakan pintu Kai membuat Seulgi dan Jimin menoleh.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"Teriak Jennie.

Terlihat Seulgi mencengkram erat pergelangan tangan Ella sampai memerah, mata Ella yang sudah sembab karena menangis, dan Jimin yang hanya berdiri dengan tenang.

"Berhenti ikut campur"Jawab Seulgi dengan tatapan tajam.

"Ommaaaa"Panggil Ella pada Jennie.

"Kau bisa melepaskannya, Seulgi-Ssi"Kata Kai dengan tenang.

Seulgi melepas tangan Ella dengan kasar. Dan Jennie mendekat untuk membawa Ella ke pelukkannya.

"Kalian bisa pulang aku akan menjaga Ella, dan membawanya pulang bersama kami"Lanjut Seulgi. Wah setelah dia menyakiti Ella ia akan membawa Ella pulang?!

Jennie menatap Seulgi dengan tatapan tidak suka.
"Kau pikir aku akan percaya setelah apa yang kau lakukan?"

Seulgi tersenyum terkesan meremehkan
"Kau tidak punya hak untuk mengatur disini, wanita murah"Kata Seulgi menekan setiap katanya. Perkataan yang baru saja Seulgi lontarkan membuat Jennie terdiam.

"Setidaknya ia tidak semurah dirimu"

Seulgi melirik kearah Kai.

"Aku tidak suka kau berkata seperti itu pada kekasihku"

"Kau masih mempercayai wanita ini mencintaimu? Ia hanya membutuhkan hartamu dan setelah itu ia akan mencampak-

Jennie berhasil mengentikan omongab Seulgi dengan satu kali tamparan.

"Kau harus lebih hati-hati dengan omonganmu. Dan yang kau harus garis bawahi, aku tidak membutuhkan sepeserpun harta dari Kai"

Jimin menarik Seulgi untuk mundur.
"Tolong bujuk Ella, dan kabari kami jika Ella sudah mau"

Kai mengangguk sedangkan Jennie memilih untuk melihat Ella dibanding pasangan gila itu.

"Aku akan menyelesaikan masalah pintu itu dulu"Kata Kai pada Jennie.

Jennie mengangguk dan kembali menenangkan Ella.

Ella tidur diselingi dengan suara pintu yang sedang di perbaiki.

Kai kembali masuk usai pintu kamar Ella sudah kembali normal seperti semula.

"Mianhae"Kata Kai yang baru saja menjatuhkan dirinya pada sofa.

"Kau bicara padaku?"Tanya Jennie menunjuk dirinya sendiri.

"Lalu pada selang infus itu?"Tanya Kai menatap selang infus yang berada di samping Jennie.

"Aish"

"Untuk apa?"Lanjut Jennie.

"Mengakuimu sebagai kekasihku"Kata Kai dengan jujur. Ia hanya takut Jennie merasa terbebani dengan hal itu. Karena perkataan Kai yang seperti itu membuat mereka harus selalu berakting sebagai pasangan kekasih kita bersama Jimin dan Seulgi.

Jennie tersenyum
"Tidak masalah, karena itu aku bisa menampar perempuan itu"

Kai menggelengkan kepalanya menatap wanita yang sangat di minati Ella itu.
"Kau semarah itu?"

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang