Twenty Nine-Tempat kembali-

3.7K 457 25
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx

—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.kimyooal.wp

S e l a m a t M e n i k m a t i

Sudah hampir seminggu Jennie disibukkan dengan pekerjaan kantor yang terus datang tanpa jeda. Bahkan untuk makan siang bersama Kaipun ia sudah tidak bisa meluangkan waktunya.

Kai yang terus saja menghadiri rapat terus menerus, mengevaluasi para pegawai dan sebagainya. Sedangkan Jennie yang terus memeriksa segala rupa laporan sebelum di tanda tangani Kai.

"Unnie, apa Unnie pulang bersama Kai sajangnim?"Tanya Yeri membuka pintu ruangan Jennie dengan pelan.

Jennie menghentikan kegiatan berberesnya, lalu menggeleng.
"Aku membawa kendaraan sendiri. Ada apa?"

Yeri menggeleng.
"Aku ingin mengajak Unnie untuk minum"Ujar Yeri dengan kekehan.

Jennie mengangguk setuju.
"Tapi kita bisa pulang kalau Kai sudah kembali ke kantor"

Yeri mengangguk mengerti. Ia juga tidak ingin uji nyali meninggalkan kantor saat bosnya saja belum kembali dari pertemuannya.

Jennie yang sudah selesai dengan pekerjaannya memilih untuk membaca-baca ulang. Kegiatannya harus terhenti saat pintu ruangan kembali terbuka. Menampakkan sosok atasan dan kekasihnya disana.

"O- belum pulang?"Tanya Kai melihat Jennie yang masih duduk dengan rapih.

Jennie menggeleng.
"Menunggumu"Ucapnya lalu meletakkan berkas yang sudah ia selesaikan di atas meja.

"Pulang bersama?"Tanya Kai menatap Jennie.

Jennie menggeleng.
"Aku membawa mobil, aku juga ada janji sama Yeri"

Kai melirik ke meja Yeri yang berada di luar, lalu kembali melihat Jennie.
"Mau ke mana?"

"Minum sebentar"

Kai membulatkan matanya begitu mendengar jawaban jujur dari Jennie.
"Mwo?!"

Jennie menggeleng.
"Tidak sampe mabuk, aku janji"Kata Jennie menenangkan Kai. Ia tahu bahwa Kai akan mengomelinya jika ia akan bermabuk-mabukkan berdua dengan Yeri.

Kai hanya mengangguk. Lagipula ia juga paham bagaimana penatnya kantor akhir-akhir ini.
"Kabari aku"

Jennie mengangguk, mencium pipi Kai sekilas sebelum keluar ruangan untuk memanggil Yeri.

"Bukankah sangat melelahkan Unnie?"Tanya Yeri menuangkan soju ke gelas kecil yang berada di hadapan Jennie.

Jennie mengangguk setuju, lalu kembali menuangkan soju ke gelas milik Yeri.

Kini keduanya sudah berada di kedai pinggir jalan. Seperti tujuan awal keduanya memilih untuk meminum soju untuk menghilangkan penat sejenak.

"Ada apa? Kau punya masalah?"Tanya Jennie usai meneguk habis soju miliknya.

Yeri menggeleng.
"Pekerjaan kantor membuatku pusing"Jawab Yeri dengan jujur. Di usianya yang masih cukup muda wajar saja jika Yeri sedikit kewalahan, ia sudah memegang jabatan yang memiliki tanggung jawab besar dalam perusahaan.

Jennie tertawa, fakta memang.
"Apa selalu seperti itu?"Tanya Jennie.

Yeri menggeleng.
"Baru akhir-akhir ini kita kerja seperti ini. Semuanya datang dengan cepat tanpa berhenti"Ujar Yeri.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang