Thirty Two-Cemburu-

3.7K 425 43
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx

—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.kimyooal.wp

S e l a m a t M e n i k m a t i

"Jangan melupakan barang bawaanmu lagi"Sahut Kai begitu keduanya baru saja selesai memasang sabuk pengaman.

Jennie mengangguk dengan patuh.
"Ne, mianhaeyo"

"Kau ingat wajah Taehyung?"Tanya Kai melihat ke arah Jennie. Wajah Jennie menampilkan raut kebingungan dengan pertanyaan Kai yang menurutnya cukup aneh.

"Ne? Iya aku mengingatnya"

Kai mengangguk.
"Jangan terlalu dekat dengannya"

"Anda-"

"Berbicaralah informal"Potong Kai dengan cepat. Ntah mengapa ia menjadi kesal jika Jennie berbicara dengan bahasa formal dengannya.

"Kau mengenalnya?"Tanya Jennie menyempurnakan pertanyaannya yang tadi di potong oleh Kai dengan menggunakan kata nonformal, sejujurnya ia juga tidak suka berbicara formal dengan Kai.

Kai menggeleng.
"Ani, aku baru mengetahui namanya tadi"Jawab Kai seadanya. Ia memang beberapa kali mendengar nama Taehyung menjadi bahan pembicaraan para pegawainya, dan tadi adalah pertama kalinya mereka bertemu.

"Lalu? Mengapa aku tidak boleh dekat dengannya?"Tanya Jennie cukup berani.

Setelah melayangkan pertanyaan raut wajah Kai berubah dengan cepat. Jennie meneguk salivanya kasar sepertinya ia salah memberikan pertanyaan. Ok, adakah pilihan untuk menarik pertanyaannya tadi?!

"Aku tidak suka melihat itu"Jawab Kai.

"Mwoyaa"Sahut Jennie dengan kekehan. Berusaha untuk mencairkan suasana. Meskipun ia tahu tidak ada hal yang bisa ia tertawakan disini.

Apa pria itu sedang cemburu sekarang? Sangat menggemaskan pikir Jennie.

Jennie hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah Kai yang kadang di luar imaginasinya.

Jennie dan Kai kembali memasuki gedung bertingkat tinggi dimana keduanya menghabiskan waktu untuk bekerja.

Para pegawai mulai menyapa kedua petinggi mereka ini dengan sopan, tidak jarang juga para pegawai itu berbisik untuk membicarakan keduanya.

"Aku ke atas duluan"Kata Kai yang sepertinya nampak terburu-buru.

"Jennie-ah"

Jennie menoleh kearah suara yang memanggilnya, pria berwajah dingin dengan kulit pucat dan setelan jas yang mengesankan. Apa ia mengenal pria ini?

Jennie membungkuk sebagai sapaan sopan.
"O-Annyeonghaseyo. Nugu-"

"Ah, Oh Sehun"Potong Pria bernama Sehun itu.

Jennie mengangguk.

"Dimana Kai?"Tanya Sehun dengan matanya yang melihat sekeliling.

Ah ternyata dia adalah teman Kai.

"Dia baru saja naik"Kata Jennie menunjuk lift yang tadi digunakan oleh Kai.

"Ah, gomawo"

Jennie mengangguk , memperhatikan sebuah map kertas berwarna coklat yangberada dalam gengamman Sehun.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang