1

8K 524 5
                                    

VOTE DAN COMMENT YAA🤗

Jungkook dan Taehyung, dua manusia yang penuh dengan keegoisan. Mereka dipersatukan dalam sebuah ikatan rumit, dengan penolakan dari sebelah pihak.

°○°○°○°

*Plak*

"Brengsek!" Tamparan itu tepat mengenai pipi kirinya, menimbulkan lecet di sudut bibirnya.

*Bugh*

"Bajingan!" Pukulan itu telak mengenai perutnya, rasanya sakit namun tak ia pedulikan.

Yang dipukul hanya diam saja. Mungkin sudah tahu kesalahannya.

"Apa maumu hah? Ayah sudah berikan semua yang kau inginkan. Namun kau mencoreng nama baik ayah, Jeon Jungkook." Pria Jeon nampak memijat pelipisnya, ia kecewa dengan tingkah laku sang bungsu.

Tak ada kata maaf atau penyesalan yang keluar dari mulut Jungkook, karena ia merasa tak menyesal telah melakukannya.

Sedangkan didekatnya ada pemuda manis yang tengah menangis sesenggukan.

"Kau telah mencuri mempelaiku, Jeon Jungkook." Sang pria tampan berlesung pipi berbicara dengan tenang, tak menunjukkan emosi apapun.

Jungkook hanya memandangnya datar, tak peduli dengan omongan lelaki itu.

"Taehyung, ayo kita batalkan pernikahan kita." Pria berlesung pipi itu melanjutkan.

"Jangan, kumohon jangan. A-aku sangat mencintaimu, Namjoon hyung." Sang pemuda manis yang biasanya ceria dengan senyum kotaknya itu nampak memohon sambil menangis dengan pilu.

"Tidak. Kalau kau mencintaiku tak mungkin kau mengandung anaknya, Taehyung." Namjoon tak akan luluh meskipun Taehyung menangis menyayat hati sekalipun, ia kecewa. Namjoon sudah terlanjur kecewa. Dua bulan meninggalkan calon mempelai untuk mengurus perusahaannya di Jepang, ketika pulang kabar tentang kehamilan calon mempelai yang didapatnya.

Taehyung hanya bisa menangis. Ini semua bukan keinginannya.

"Aku akan menggugurkannya. Kumohon jangan batalkan pernikahan itu." Taehyung mencoba menggapai Namjoon meskipun kelihatannya lelaki itu enggan menatapnya.

"Jika kau menggugurkannya. Itu sama saja kau membunuh keponakanku, Tae." Namjoon hanya memandangnya datar.

Jungkook yang semula hanya diam pun mencoba untuk membuka suara, namun ia bingung apa yang harus dikatakannya. Sesuatu di dalam dirinya ingin berteriak protes, namun yang bisa ia lakukan hanyalah mengepalkan kedua tangannya erat-erat hingga buku jarinya memutih.

"Taehyung, kumohon pertahankan janin itu. Mau bagaimanapun ia juga cucuku, aku tak bisa membiarkanmu menggugurkannya." Nyonya Jeon yang sedari tadi menangis itu pun mencoba memenangkan Taehyung.

"Diam! Aku tak bisa membiarkannya lahir kedunia. Aku tak bisa." Taehyung menangis meraung, siapapun yang mendengarnya akan tahu betapa pilu tangisan itu.

"Namjoon hyung jangan tinggalkan aku, kumohon."

Seakan tuli Namjoon hanya memandangnya sekilas lalu pergi meninggalkannya menyisakan tangisan Taehyung yang semakin kuat menggema di ruangan itu.

°○°○°○°

Hari pernikahan seharusnya menjadi hari yang membahagiakan bagi kedua mempelai. Namun tidak bagi Taehyung, ia ingin lari tapi ibunya memaksa agar ia tetap melaksanakan pernikahan ini walaupun dengan mempelai yang berbeda.

Jeon Jungkook diatas altar nampak gugup menunggu Taehyung. Perasaannya senang, namun tak tahu mengapa ia takut.

Ah, lega sekali. Taehyung muncul juga ditemani ayahnya.

Tak pernah terbayangkan oleh Jungkook akan menikahi orang yang dicintainya, Kim Taehyung. Tunangan kakaknya yang ia cintai namun tak dapat ia miliki, itu semua karena Taehyung yang memilih Namjoon dan tak pernah memandangnya. Taehyung yang terlalu mencintai Namjoon sampai-sampai menghabiskan waktunya di bar karena merasa stress tak bertemu dengan Namjoon yang saat itu berada di Jepang, hingga melakukan hal yang seharusnya tak ia lakukan dengan Jungkook. Katakanlah Taehyung jahat, namun ia sempat menutupi hal ini dari semua orang sebelum mereka tahu dia hamil dan katakanlah Taehyung keji, karena sejak awal ia ingin memusnahkan calon anaknya sendiri.

Taehyung terlampau tak peduli dengan hal lain kecuali Jeon Namjoon, cinta pertama sekaligus kakak dari Jeon Jungkook, si pecundang yang mencintai Taehyung dalam diam.

.
.
.

Tbc

One More Time (Kookv/Kooktae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang