19

3.3K 290 14
                                    

Setiap langkah dan gerak gerik Taehyung selama di sekolah tak pernah luput dari mata Jungkook. Diam-diam ia mengamati bagaimana pujaan hatinya itu beraktivitas, seperti saat ini, kelas Taehyung sedang olahraga di lapangan, beruntungnya Jungkook karena dari jendela kelasnya ia dapat langsung melihat lapangan.
"Sstt, Minjae." Jungkook memanggil pelan seorang siswa yang duduk persis didekat jendela itu.

"Mau tukar tempat duduk denganku?" Tawarnya.

Yang dipanggil hanya menggeleng, terlalu nyaman dengan posisi bangkunya sekarang.

"Kalau kau mau aku akan meminjamkanmu Nintendo DS milikku selama seminggu penuh."

"Seminggu?"

Jungkook mengangguk mantap.

"Bagaimana kalau kau memberikannya saja padaku?"

"Apa?"

"Sebagai gantinya kita akan benar-benar berganti tempat duduk untuk kedepannya."

Tak perlu waktu lama, Jungkook langsung menyetujuinya. Dengan cepat ia berpindah tempat duduk dengan Minjae. Duduk manis dengan sebelah tangannya yang menopang dagu sambil memandang Taehyung yang sedang berbaris dengan teman-teman sekelasnya.

Taehyung terlihat bercanda dengan teman-temannya, beberapa kali terlihat mereka saling mendorong dan bermain. Taehyung dan beberapa temannya terlihat kaget ketika guru olahraga menegur mereka.

"Lucunya.." Jungkook mengulum senyum ketika melihat wajah panik Taehyung ketika guru olahraga memarahi mereka.

Ah, kelihatannya kelas Taehyung sedang belajar permainan bola voli. Tampak Taehyung begitu semangat begitu tiba gilirannya untuk melakukan servis.

Lagi-lagi Jungkook harus menahan senyumnya ketika Taehyung terlihat begitu antusias setelah servisnya berhasil.

"Jeon Jungkook!"

Jungkook tersentak ketika Mr. Jung memanggil namanya.

"Apa yang kau lamunkan, Jeon?"

Jungkook tak mampu menjawab apa-apa.

Berakhirlah ia diusir dari kelasnya, mengangkat kedua tangannya dalam posisi dihukum didepan pintu kelasnya. Kalau begini lebih baik belajar dirumah, batinnya.

Sibuk merutuki nasib sialnya sampai-sampai tak sadar bahwa Taehyung dan teman-temannya lewat didepannya.

"Sstt, Tae. Lihatlah, wajahnya manis juga. Aku lihat dia sering memperhatikanmu."

"Astaga, Hyo. Kau tak mau Taehyungie bertengkar lagi dengan Seo Joon sunbae kan? Tapi aku akui anak baru itu tampan juga."

"Tae, serius. Pacarmu itu sungguh keterlaluan sekali, bukan salahmu jika banyak yang menyukaimu tapi kenapa dia marah-marah padamu?"

Taehyung terkikik geli mendengar perdebatan kedua sahabatnya.

Jungkook memperhatikan semua, badannya membeku ketika pandangannya dan Taehyung bertemu. Mata mereka beradu pandang walau hanya beberapa detik, tapi Jungkook semakin jatuh
dibuatnya.

"Kalian benar, dia menarik. Tapi sayangnya aku tak suka siswa nakal yang dihukum guru."

Diam-diam Jungkook mendengar semua yang mereka katakan sampai pada Taehyung dan teman-temannya berbelok menuju kelas mereka.

"Tapi karenamu aku dihukum.." lirih Jungkook.

Entah dari mana ide Jungkook berasal, kini ia jadi rajin menulis surat cinta yang akan diselipkannya di loker Taehyung ketika pulang sekolah agar tak ada yang melihatnya. Ia terlalu penakut untuk berterus terang, hanya menulis inisial namanya di pojok kanan surat tersebut.

Hampir tiap hari ia menulisnya, isinya mulai dari kata-kata penyemangat, pujian hingga ungkapan perasaannya yang terpendam. Katakan Jungkook bodoh, karena memang begitu kebenerannya. Apa yang diharapkannya dari itu? Sudah dua bulan dan Taehyung tetap tak memandangnya sedikit pun.

Lagi-lagi hati Jungkook dipatahkan Taehyung, pria yang dicintainya itu diketahui sedang menjalin kasih dengan Jaehyun, siswa populer dengan sejuta pesona yang sialnya malah menjerat Taehyung.

Untungnya Jimin selalu ada disisinya, logikanya berteriak bahwa ia tak perlu bersedih karena yang dialaminya hanya sekedar cinta remaja yang penuh dengan intrik karena gejolak muda yang masih labil namun hati siapa yang bisa memaksa, hatinya menjerit perih ketika mengetahui fakta tersebut.

"Jimin.."

"Apa? Ingin menangis? Menangislah, aku tak akan menyuruhmu untuk tetap tegar dan menahan tangismu. Kau bisa menangis sesuka hatimu disini tapi ingat kau harus punya harga diri didepannya."

"Pegang kata-kataku. Dimasa depan aku akan membuatnya jatuh hati padaku, jatuh sampai ia tak mampu bangkit tanpa cintaku."

"Aku pegang kata-katamu. Namun kau tidak perlu terpaku hanya padanya. Ayolah, realistis sekali ini saja. Aku yakin dalam beberapa tahun kau juga akan menjalin hubungan dengan orang lain."

Jungkook mendengus.
"Kau tak tahu betapa dalamnya perasaanku.." suaranya terdengar lirih.

"Aku tahu, aku tahu jelas betapa gilanya perasaan kita di umur kita sekarang. Perasaan menggebu-gebu yang membuat kita tak sadar bahwa dunia tak hanya berputar pada kisah cinta yang kita impikan."

Lulus dari sekolah, Jungkook memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Jerman, mengambil jurusan yang selalu ia inginkan selama ini, jurusan seni.

Berat hati ia meninggalkan Korea, terlebih cintanya belum diungkapkannya, namun ia berjanji pada dirinya sendiri ketika ia telah lulus dan kembali ke Korea, ia akan menemui Taehyung dan mengungkapkan seluruh isi hatinya.

Beruntung bagi Jungkook karena ia mampu menyelesaikan studinya dengan cepat dan mendapatkan nilai yang memuaskan, ia lulus sebagai lulusan terbaik untuk jurusannya. Jantungnya berdegup cepat menyusun skenario jika nanti ia bertemu Taehyung.

Kaki jenjangnya setengah berlari ketika melihat orangtuanya sudah menunggunya disana.

"Jungkook!" Teriak sang ibu ketika melihat Jungkook keluar dari arrival gate.

Ayahnya ikut memeluknya, rindu sekali dengan putra bungsunya ini. Kakak kesayangannya juga turut hadir disana, dengan seseorang yang Jungkook rindukan disamping keluarganya selama ini, ada Taehyung disana, sedang menggenggam mesra lengan kakaknya.

"Taehyung, ini dia adikku yang kuceritakan itu."

Taehyung menundukkan kepalanya, memberikan salam pada Jungkook.
"Halo, aku Taehyung. Senang bertemu denganmu."

"Nah, Jungkook. Kenalkan, dia Taehyung. Calon kakak iparmu." Ucapan sang ibu membuat gemuruh dalam hatinya, ia tak mengerti mengapa ini harus terjadi.

Lagi dan lagi, hati Jungkook patah dibuat Taehyung.

.
.
.

Tbc

One More Time (Kookv/Kooktae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang