21

4.8K 342 97
                                    

"Appaaaaa!!! Lihat Ggukie bawa kodok!" Seorang anak kecil berusia lima tahun berlari sekencangnya ketika kembarannya mengejar sambil memegang binatang amfibi itu.

"Astaga! Jeongguk! Jangan ganggu Taeyong seperti itu." Pria dewasa itu menggendong bocah kecil bernama Taeyong yang tengah menangis.

"Sayang, lihat Taeyong menangis lagi karena Jeongguk."

Satu pria lagi mendekatinya, mensejajarkan dirinya dengan bocah kecil yang memegang kodok itu.
"Ggukkie kenapa mengganggu Taetae seperti, hm?"

"Ayah, Ggukie cuma menunjukkan kodok ini pada Taetae. Tapi Taetae langsung menangis."

"Sudah, sudah. Ayo siap-siap kita harus ke rumah sakit."

Kedua anak itu berlari riang mengikuti orangtuanya, hari ini jadwal mereka kontrol ke rumah sakit.

"Sayang, bukankah berlebihan jika terus-terusan mengecek kesehatan mereka setiap bulan? Mereka anak-anak yang sehat."

"Masih ingat kejadian lima tahun yang lalu? Aku tak mau itu terjadi lagi, tidak pada anak-anakku."

"Ah, maaf. Aku tidak bermaksud untuk mengingatkanmu pada peristiwa itu."

Tangannya terulur menyentuh wajah sang pemilik hati.
"Nah, kalau begitu ayo kita ke rumah sakit sekarang. Lihat, Taeyong dan Jeongguk harus sehat. Tidak peduli riwayat penyakit orangtuanya, tapi kita harus menjaga mereka. Tuhan yang berkehendak, dan kita yang berusaha."

Pasangan itu membawa anak mereka ke rumah sakit setiap bulannya, seperti yang mereka lakukan sekarang.

"Jung Hoseok!!"

Yang dipanggil memalingkan wajahnya ke arah suara tersebut.
"Eh, Namjoon? Sedang apa disini?"

Namjoon mendekat kearahnya, pria tampan dengan kemeja putih yang lengannya digulung itu terlihat bahagia sekali.
"Aku menemani istriku mengecek kandungannya, dokter bilang keadaan anak kami sangat baik."

"Ah, mana kedua jagoanku?" Tanya Namjoon.

Hoseok menunjuk ruangan didekat mereka.
"Masih didalam sana, bersama appanya."

"Tak terasa, sudah lima tahun ya.." Namjoon mendudukkan dirinya di samping Hoseok.

Hoseok mengangguk, pandangannya menerawang seolah kembali ke masa lalu.
"Lima tahun yang lalu aku hampir bunuh diri ketika karenanya, beruntung Jimin menyelamatkanku."

"Saat itu rasanya duniaku runtuh, orang yang aku anggap adik meninggalkanku untuk selama-lamanya. Sebelumnya aku sempat bertengkar dengannya, aku hanya ingin ia berpikir matang-matang tentang keputusannya. Sial, air mataku keluar lagi."

Namjoon menepuk pundak Hoseok pelan.
"Kau sudah melakukan yang terbaik. Taehyung dan Jungkook pasti bahagia disana ketika tahu anak-anaknya berada di tangan yang tepat. Kau tahu, sampai saat ini aku masih terbayang wajah adikku. Rasanya aku ingin bilang betapa aku menyayanginya, dan bukan salahnya jika ia mencintai Taehyung. Aku ingin dia tahu bahwa kakaknya ini benar-benar mendukung jalan yang ia pilih."

"Jungkook pasti bangga sekali punya kakak sepertimu."

Namjoon tersenyum mendengarkannya.
"Kuharap begitu, aku sangat menyayanginya. Tapi setelah kami dewasa, entah kenapa aku sangat sulit mengungkapkannya."

"Ia pasti mengerti kau menyayanginya walau kau tak mengungkapkannya sekali pun."

"Sekarang mereka pasti bahagia kan?" Tanya Namjoon, matanya sudah berair. Raut wajahnya terlihat menahan kesedihan.

Hoseok mengangguk semangat.
"Pasti. Mereka sudah bersama sekarang, di tempat yang lebih baik."

"Papa Joonie!!!"

One More Time (Kookv/Kooktae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang