5

3.2K 302 3
                                    

"Astaga, anak muda zaman sekarang kenapa suka sekali menguji nyali, sih?"

"Bangun, nak. Hei, apa dia mabuk?"

Jungkook terbangun ketika sayup-sayup mendengar suara.

"Hei, nak. Kau tak apa?" Kedua pria tua itu nampak terkejut melihat memar di sekujur badan dan wajah Jungkook.

Sungguh Jungkook tak begitu ingat apa yang terjadi tadi malam, yang ia ingat hanya wajah Taehyung yang memandangnya remeh dan penuh kebencian. Seluruh tubuhnya terasa remuk, memandang sekitar dan dapat ia lihat sekarang ia berada di depan gedung tua yang terlihat tidak dipakai lagi.

"Nak, kau bisa bangun?" Pria satunya lagi langsung membantu Jungkook untuk bangun. Kedua pria itu memandangnya khawatir karena penampilan Jungkook yang penuh dengan lebam dan luka disana-sini.

Jungkook mencoba untuk meyakinkan kedua pria itu bahwa ia baik-baik saja. Tak lupa mengucapkan terima kasih dan berjalan sempoyongan menuju jalan besar.

"Ah, sial." Melihat sekitarnya dan tidak menemukan mobilnya dimanapun. Merogoh saku celananya dan bersyukur karena dompet dan ponselnya masih ada.

"Halo, tolong jemput aku sekarang. Aku akan kirim lokasinya." Memutus panggilan dan mencoba menghubungi Taehyung.

Mencoba beberapa kali menghubungi Taehyung namun tak sekalipun panggilannya diangkat.
"Kumohon angkatlah." Terduduk frustasi memikirkan bagaimana nasib Taehyung.

Tak lama datang sebuah mobil SUV hitam yang tak lain adalah mobil sahabatnya.
"Jungkook! Ya Tuhan, kau habis dirampok?" Jimin kaget melihat penampilan Jungkook yang sangat berantakan.

"Mungkin. Antarkan aku pulang, ada hal penting yang harus kuselesaikan." Sungguh kepalanya terasa ingin pecah, masih belum paham akan situasi yang dialaminya termasuk dengan Taehyung yang menghilang.

Sepanjang perjalanan Jimin terus menanyakan hal apa yang terjadi pada sahabatnya ini, namun Jungkook selalu mencoba mengalihkan pembicaraan. Jungkook tak ingin Jimin curiga atau menanyakan Taehyung.

"Aku pulang." Jungkook bersyukur setidaknya ibu dan ayahnya sedang tidak ada dirumah, tak akan ada yang menanyakan kondisinya sekarang.

Melihat pantulan dirinya di cermin dan tertegun begitu melihat tubuh dan wajahnya. Pikirannya makin khawatir bagaimana dengan keadaan Taehyung, memikirkan apa lelaki manis itu baik-baik saja.

Berulang kali ia mencoba menelepon dan mengirim pesan untuk Taehyung namun tak ada satupun panggilan atau pesan yang dibalas. Ponselnya bergetar dan ada pesan masuk dari Taehyung.

'Temui aku di Prime Bar jam 7 malam ini jika ingin mobilmu kembali.'

Persetan dengan mobilnya. Yang ia inginkan hanya Taehyung, ia sangat khawatir dengan keadaan Taehyung.  

°○°○°○°

Taehyung menenggak minumannya dengan perlahan. Sudah pukul tujuh dan Jungkook belum muncul juga.

"Aku rasa dia tak akan datang hyung."

"Lalu membiarkan mobil super mahalnya begitu saja? Aku rasa dia tidak akan rela melepasnya begitu saja, Tae." Hoseok menemani Taehyung malam ini, sembari menyiapkan beberapa minuman untuk pengunjung yang lain.

"Taehyung!" Lamunan Taehyung buyar ketika melihat Jungkook berlari tergesa menghampirinya.

"Hei, kau baik-baik saja kan? Maaf aku terlambat, cukup lama menunggu taxi." Jungkook meneliti Taehyung dari atas sampai bawah memastikan bahwa pemuda dihadapannya ini baik-baik saja.

One More Time (Kookv/Kooktae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang