13

3.2K 328 56
                                    

Taehyung menghabiskan makanannya dengan lahap, perutnya memang sudah minta diisi dari tadi.

"Lain kali jangan lari-lari seperti tadi, ya. Kalau jatuh bagaimana, hm?" Dengan telaten Jungkook membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di mulut Taehyung.

"Tak apa, lagipula kau akan menangkapku seperti tadi."

Tangan Jungkook berhenti sesaat, tersenyum memandang Taehyung tepat di mata.
"Tak selamanya aku bisa menangkapmu, Tae."

"Jungkook!" Dari arah utara, Jimin datang memanggilnya.

"Aku harus pulang sekarang, ada pekerjaan yang harus kuselesaikan," ucapnya.

"Kalau begitu, tolong antarkan Taehyung pulang." Sela Jungkook.

Taehyung tak ingin pulang sekarang, ia hanya ingin pulang bersama Jungkook.
"Kenapa kita tidak pulang bersama?" Tanyanya pada Jungkook.

"Jika kau menungguku maka kemungkinan kita akan pulang malam, akan sangat melelahkan untukmu," tutur Jungkook.

"Kalau begitu aku juga akan pulang malam." Taehyung bersikeras tak ingin pulang sekarang.

"Sayang, kau harus istirahat." Bujukan Jungkook tak Taehyung pedulikan, ia hanya meneruskan makannya tanpa menjawab Jungkook.

Jungkook menghela nafas, memaklumi sifat keras kepala Taehyung.
"Baiklah, Jim. Kau bisa pulang sekarang, terima kasih sudah mengantarkan Taehyung kesini."

"Tak masalah. Baiklah, aku duluan."

Jungkook tak tega meninggalkan Taehyung, namun tak mungkin ia membiarkan timnya bekerja sendiri lagipula ia juga harus melayani para jurnalis yang mewawancarainya.

"Sayang, aku tinggal sebentar ya. Nanti aku akan kesini lagi, jangan kemana-mana." Respon yang Taehyung berikan tak sekalipun diduga oleh Jungkook, Taehyung menarik tangannya tak setuju untuk ditinggal.

"Aku tak mau ditinggal. Bawa aku kemanapun kau pergi, lagipula aku tak akan menganggu."

"Mana bisa begitu, aku sedang bekerja. Lagipula kau akan lelah jika mengikuti terus."

"Hei.. hei.. jangan menangis."

Jurus terakhir yang Taehyung keluarkan adalah menangis, memasang wajah sedihnya untuk mengubah pikiran Jungkook.

"Tenang, okay? Kau boleh ikut aku, tapi janji kalau lelah beritahu aku. Bagaimana?"

Taehyung mengangguk, tangannya meraih lengan Jungkook. Tangisannya sudah berhenti, digantikan dengan senyum kemenangan.

Alhasil sepanjang Jungkook berkeliling pamerannya, Taehyung bergelayutan di lengan Jungkook. Jungkook tersenyum penuh arti, melihat Taehyung yang begitu manja padanya. Semua yang terjadi hari ini ingin direkamnya di dalam memorinya, mimpi pun ia tak berani untuk bisa merasakan ini.

'Sedang hamil, pantas manja sekali.'

'Jungkook sudah menikah? Kenapa aku tidak tahu.'

'Cih, menyebalkan. Aku yakin Jungkook risih didekatnya.'

'Aku yakin ia ingin pamer karena sudah menikah dengan Jungkook.'

Sayup-sayup suara orang disekitarnya meresahkan Jungkook, takut Taehyung akan mendengarnya. Sudah pasti Taehyung mendengarnya, sedari tadi ia menahan emosinya agar tidak bertindak memalukan.

Taehyung menghentikan langkahnya, Jungkook pun ikut berhenti.
"Kau lelah?" Memandang Taehyung yang tampak masih baik-baik saja.

Cup

One More Time (Kookv/Kooktae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang