ACT-0 : FOREWORD

6.8K 392 25
                                    

Bagi yang belum membaca work Bring Me To Life, aku saranin baca dulu book 1 dari work ini karena akan sangat-sangat berkaitan.

"Bring me to life, but not bring me to perfect life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bring me to life, but not bring me to perfect life."

Jimin memulai kembali hidupnya yang berantakan mulai dari nol. Berpegang teguh pada pendirian, dan menguatkan benak setelah ayahnya tiada. Jimin sempat kehilangan dunianya, memang.

Sampai akhirnya, ibu mendatangi Jimin, kemudian berkata bahwa ia akan menikah lagi. Senang? Tidak. Jimin merasa ibu telah mengkhianati ayah. Tapi, pada saat itu pilihan yang ia punya hanyalah memberi restu ibunya. Kebahagiaan ibunya, kebahagiaannya juga.

Ia memiliki keluarga utuh setelah ibunya menikah lagi, akhirnya. Ayah, ibu, Jimin dan saudara tiri. Jimin punya saudara tiri, Kim Taehyung.

Yang cuek, acuh, menyebalkan, dan pemarah. Sejenis itu. Tapi, Jimin menyayanginya.

Paras ayah barunya yang tampan, ibunya yang cantik, harta yang melebihi cukup, tentunya Jimin dan Taehyung yang tidak berhenti menjadi pusat perhatian. Keluarga yang sempurna, namun bukan berarti kehidupannya sempurna.

Semua kesempurnaan yang orang lain lihat menjadi terpecah belah karena Taehyung terjerumus narkoba dan terlibat kasus pembunuhan papa tirinya. Di drop out dari universitas, depresi hingga melakukan percobaan bunuh diri.

Jimin tidak punya waktu untuk sekedar memperhatikan pacarnya, Eunha pada saat itu karena masalah keluarganya yang berbelit hingga sakit kepala rasanya. Hingga akhirnya, sebuah kabar burung tentang Eunha yang menyewa hotel bersama Hoseok, sampai pada telinganya. Jimin kehabisan akal, marah dan bingung.

Sampai akhirnya ia memutuskan mengakhiri hubungannya secara sepihak.

"Bisakah kali ini saja kau mengatakan bahwa kau mencintaiku?" Ucap Jimin.

Eunha diam.

Jimin tersenyum kecil, ia rasa sudah cukup menerjemahkannya. Jimin mendekat, mengulurkan tangannya. Meraih kalung yang masih terpasang manis di leher Eunha. Eunha menahan tangan Jimin, namun Jimin melepas jari-jari Eunha perlahan.

Jimin melingkarkan tangannya, melepas kalung Eunha yang ia berikan saat awal Eunha menerima pernyataan cinta Jimin.

Cerita mereka telah selesai, pada saat itu.

Jimin menggenggam kalungnya dan menghela nafas. Ia tersenyum tipis kemudian meraih tangan Eunha dan meletakkan kalungnya di telapak tangan Eunha. Jimin menggerakkan jemari Eunha agar menggenggam kalung yang Jimin berikan.

"Perasaanmu adalah milikmu. Tapi perasaanku akan tetap menjadi milikmu."

Untuk Taehyung, Jimin rela melakukannya. Apapun, termasuk kehilangan semua mimpi dan kehidupannya. Karena bagi Jimin, hanya Taehyung yang bisa mengerti.

Karena bagi Jimin, Taehyung adalah segalanya. Harapannya.

Perfect: Sequel of Bring Me To Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang