Hari belum larut malam, namun ia kembali di pusingkan dengan ayah ibunya yang bertengkar mengenai permasalahan Jimin. Taehyung diam di kamarnya, sesekali menguping berbagai teriakan dari ayah ibunya.
"Anakmu kecelakaan, Hanna! Anak kandungmu!"
"Lebih parah dari yang kau pikirkan. Mobilnya sudah tidak bisa di pakai."Taehyung mendengarkan dari balik pintu kamar dengan baju rapih, bersiap untuk menemani Jimin yang sudah di pindah ke ruangan ICU usai operasi penyedotan darah di paru-paru Jimin. Taehyung mendengarkan penjelasan dokter, bahwa tulang rusuk Jimin retak selama kecelakaan. Mungkin karena Jimin merasa bahwa dirinya merupakan seorang atlet, ia masih memaksa bergerak meski tulangnya retak.
"Jimin tidak boleh melakukan kegiatan berat kurang lebih selama dua tahun! Lalu, kau tahu bahwa Jimin adalah seorang atlet angkat besi yang tahun ini akan mewakili Seoul?!"
Taehyung meremas ganggang pintu kamar. Ibu dan ayahnya saling membentak bersaut-sautan. Taehyung marah, jengkel, sedih, khawatir. Bisa-bisanya dalam kondisi Jimin yang seperti ini.
Ibunya menangis, berkata bahwa ia akan pergi dari rumah. Ada masalah apa sih ibunya dengan Jimin?
Setahu Taehyung, Jimin bukanlah tipe pemberontak sepertinya. Jimin selalu menghormati kedua orang tuanya, bagaimanapun keadaannya, sedarah maupun tidak.
Apa Jimin pernah melakukan kesalahan sampai ibunya seperti ini?
Tapi, apa?
Bukankah Jimin yang membantu mengembalikan image keluarga mereka dengan prestasi dan sikap santunnya?
Hati Taehyung berdenyut. Memikirkannya saja sudah membuat sakit hatinya. Ibunya terdengar menangis.
"Biar saja. Biar saja Jimin tidak bisa mengikuti turnamen itu! Aku hanya tidak ingin ia menjadi atlet yang selalu membahayakan tubuhnya!"
Ibunya hanya khawatir. Sayangnya, penyampaian kalimatnya salah.
Taehyung ingat, pergelangan tangan Jimin pernah patah saat turnamen. Bahkan jika Jimin terlalu sering menggunakan ototnya, ada beberapa bagian tubuhnya yang kerap kali cedera karena ototnya lelah. Meski seorang atlet angkat besi terdengar kuat dan hebat, inilah kenyataannya. Mereka tidak bisa di perlakukan seperti robot.
"Hatiku hancur saat ia mulai sering cedera dan kesehatannya drop selama lebih dari seminggu karena latihan intens untuk turnamen."
Seorang atlet mempunyai dilema seperti itu, yang mungkin hampir tidak pernah terbayang oleh orang lain.
Taehyung berhasil keluar dari rumah yang penuh aura menyebalkan dan mengarahkan mobilnya menuju rumah sakit, menemani Jimin di ICU. Ia masuk dengan baju khusus untuk dipakai di ICU dan duduk di samping Jimin masih belum membuka mata sama sekali semenjak operasi kemarin. Hanya menggerakkan kecil jemarinya tanpa menunjukkan indikasi siuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect: Sequel of Bring Me To Life ✔
FanficSebuah kisah antar dua insan yang melalui kenangan demi kenangan, musim demi musim, hari demi hari untuk mencari tujuan kemana harus pergi dan berteduh. Sangat disarankan baca book sebelumnya; Bring Me To Life terlebih dahulu.