04 Y E A R

4.1K 381 8
                                    

•••

Dihari minggu ini, Sasuke dan Sakura sama-sama tengah bersantai di ruang keluarga. Sasuke nampak membawa laptop dan beberapa berkas, sedangkan dilain sisi ada Sakura yang nampak begitu antusias membaca dan melihat gambar-gambar wisata pantai di salah satu buku majalah. Sesekali keduanya berbincang ringan di sela-sela masing-masing kegiatan mereka.

Meski Sasuke nampak terlihat sangat sibuk dengan laptop dan berkas-berkas kerjanya, pria itu masih tetap memperhatikan setiap gerak-gerik Sakura. Laki-laki itu juga sesekali melirik Sakura yang nampak antusias dengan majalah wisata pantai.

Tap.

Gerakan jemari Sasuke yang sedang bergerak lincah diatas keyboard itu kemudian terhenti. Sejenak ia kemudian memandangi Sakura yang masih asyik dengan majalah bacaannya.

"Ehem. Sakura..." panggilnya kemudian.

Sakura mendongak untuk menatap Sasuke yang tadi memanggilnya. "Ya? Ada apa?" sahut Sakura.

"Kau sepertinya senang sekali membaca majalah itu." ujar Sasuke.

Sakura tersenyum. "Ah, tentu saja, majalah ini menyajikan banyak pantai-pantai indah, mulai dari gambar dan penjelasannya. Dan sangat cocok untuk aku yang sangat menyukai pantai!" sahut wanita itu antsusias kemudian memusatkan kembali fokusnya ke majalah itu.

Sasuke terdiam sejenak. "Kau menyukai pantai? Kenapa?" tanyanya.

"Tentu saja, Sasuke! Selain aku, mungkin hampir semua orang yang ada di dunia ini menyukai pantai! Pantai itu indah, natural dan menenangkan, apalagi ditambah dengan pasir yang lembut, pepohohonan kelapa, karang-karang besar, lautnya yang biru juga jernih dan yang lainnya!" Sakura begitu bersemangat menjelaskannya, membuat Sasuke tanpa sadar menarik sudut bibirnya membentuk senyuman tipis.

"Kau mau berjalan-jalan ke pantai?" Sakura langsung kembali memandang Sasuke saat mendengar tawaran tiba-tiba dari pria itu.

"K-ke pantai?" ulangnya.

Sasuke mengangguk. "Iya, ke pantai, kau mau?" tanya Sasuke lagi.

"Sekarang?" tanya Sakura dan di jawab oleh anggukan Sasuke.

"Tentu saja mau, tapi, bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanyanya ragu.

Sasuke kembali tersenyum tipis. Laki-laki itu tak langsung menjawabnya. Sasuke mematikan laptop dan membereskan berkas-berkas kerjanya yang berserakan kemudian di letakkannya diatas meja. Ia lalu kembali memandang Sakura yang masih menanti jawabannya. "Pekerjaanku bisa kutunda lebih dulu. Jadi, kau tenang saja. Kita berangkat sekarang?" tanya Sasuke seraya bangkit berdiri.

Sakura pun ikut bangkit. "Sebentar, aku akan mengganti pakaian dulu." baru saja Sakura hendak melangkah, suara Sasuke lebih dulu mengintrupsi.

"Sudah, tidak usah berganti pakaian, dress saja tak masalah. Tak perlu berlebihan. Lihat, pakaianku juga biasa saja." kata Sasuke seraya menunjuk kearah pakaian yang dikenakannya. Hanya kaus hitam polos dan celana santai selutut. Penampilan sederhanannya itu masih nampak memesona.

Sakura mengangguk.

"Ayo." ajak Sasuke setelah laki-laki itu mengambil kunci mobil dan dompetnya.

"Sakura, jalan disampingku, jangan dibelakangku, kau itu istriku, bukan bawahanku." setelah Sakura menuruti ucapan Sasuke untuk berjalan di sampingnya, Sasuke langsung menggenggam tangannya.

Sakura bahkan sampai terkejut dan gugup karena genggaman yang tiba-tiba itu. Selama mereka berjalan beriringan, tatapan Sakura sama sekali tak pernah lepas dari jemarinya dan jemari suaminya yang sedang saling bertautan itu. Diikuti dengan irama jantungnya yang semakin berdebar.

1 YEAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang