20 Y E A R [END]

5.8K 441 43
                                    

Halo... sebelum mulai baca, aku mau ucapin terimakasih byk ya untuk para readers yang selalu voment, kasih semangat dan selalu tunggu kelanjutan fic ini. Dan gak kerasa ini udh chapter terakhir fic ini :D

Dan makasih banyak untuk 3k+ votenya. Gak nyangka juga ternyata fic ini makin tambah chapter makin byk peminatnya juga^_^

•••

Sakura hanya nampak terdiam dan memandangi suaminya yang tengah fokus menyetir itu. Pria itu sungguh sangat mengejutkannya saat di stasiun tadi.

Ia tak tahu ada apa dengan Sasuke. Yang pasti, Sakura merasa aneh karena sedari tadi pria itu hanya terus-menerus diam dan tak bersuara sama sekali. Bahkan pertanyaan-pertanyaan yang sempat ia lontarkan pun sama sekali tak dijawab.

Sasuke bersuara hanya ketika di stasiun tadi, itupun pria itu mengatakan supaya ia tak pergi, dan kata terakhir yang sempat Sasuke ucapkan padanya sebelum berakhir tak bersuara seperti ini adalah 'pulang'. Suaminya itu mengajaknya untuk pulang dan langsung mengambil alih koper yang dibawanya begitu saja dan menggenggam erat tangannya. Bahkan sampai mobil tangannya pun masih terus-menerus tetap digenggamnya dengan erat.

Setelah sampai dirumah, Sasuke langsung membawa Sakura menuju kamar mereka. Pria itu masih tetap tak bersuara sama sekalipun. Sakura yang ditarik oleh suaminya itu terpaksa berlari kecil untuk menyeimbangi langkah lebar suaminya yang melangkah tergesa.

Saat didalam kamar, Sasuke langsung menutup pintu dan membalikkan tubuhnya, kemudian memeluk erat-erat tubuh istrinya. Sakura nampak diam terpaku dengan otaknya yang entah mengapa menjadi blank kala pria itu memeluknya tiba-tiba. Perasaan hangat dan nyaman kini dirasakan lubuk hatinya setiap kali suaminya itu tengah memeluknya seperti ini. Membuat Sakura pada akhirnya tak kuasa untuk tak membalas pelukan itu dengan tak kalah erat.

Mereka terus berpelukan tanpa mau ada yang lebih dulu melepasnya dan saling bicara. "S-sasuke, sesak..." ujar Sakura ketika ia merasa pelukan suaminya itu semakin lama semakin bertambah begitu erat sampai-sampai membuatnya menjadi merasa sesak.

Akhirnya dengan tak rela pria itu melepaskannya. Kedua tangannya lalu terangkat dan menangkup kedua belah pipi Sakura. Tak lupa diberikannya belaian lembut oleh ibu jarinya di kedua pipi itu. Sakura nampak terpaku memandangi Sasuke.

"Sasuke... kau ini kena–"

"Sssttt... jangan, Sakura. Jangan bicara lebih dulu. Kali ini biarkan aku yang bicara padamu." ujar Sasuke berbisik lirih.

Sakura pun akhirnya terdiam. Wanita itu nampak menunggu suaminya berbicara. "Dalam surat itu kau menuliskan jika kau mencintaiku kan? Aku pun demikian, Sakura. Aku pun mencintaimu. Sangat. Dan aku tak sanggup bila kau pergi menjauh meninggalkanku, jadi, kumohon jangan pergi ya? Jangan tinggalkan aku, kumohon..." lirih Sasuke dengan kedua manik legamnya yang semakin memerah dan berkaca-kaca menahan tangisnya.

Sakura dapat melihat ada ketakutan dan pengharapan yang begitu besar dalam tatapan suaminya itu. Degup jantung wanita itupun menjadi semakin tak karuan kala mendengar pengakuan suaminya. Suaminya itu ternyata mencintainya pula. Oh, astaga, tak pernah ia bayangkan jika pada akhirnya cintanya akan terbalaskan pula.

"A-apa? K-kau, kau mencintaiku?" tanya Sakura dengan suara serak dan bergetarnya karena menahan tangis. Ia ingin memastikannya sekali lagi.

Sasuke langsung mengangguk cepat. "Ya. Aku mencintaimu, Sakura. Aku mencintaimu. Sangat." ulangnya lagi.

Rasa bahagia dan terharu yang membuncah dan meletup-letup didalam relung hatinya membuatnya serasa menjadi ingin menangis. Dan pada akhirnya tangis Sakura tak dapat bisa dibendung lagi. Air matanya meluncur deras begitu saja tanpa dikomandoi. Ia pun segera berhambur dalam pelukan suaminya, dan Sasuke membalas pelukan itu dengan begitu erat.

1 YEAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang