15 Y E A R

3.9K 386 25
                                    

•••

Sepasang suami istri itu duduk berdampingan di sebuah gazebo. Seraya menikmati indahnya sunset yang begitu memikat. Dan di depan mereka terdapat sebuah trolley bayi milik putra mereka, Sasura.

Di akhir pekan ini Sasuke mengajak keluarga kecilnya itu ke sebuah pantai indah nan memesona yang masih berada di Tokyo. Pantai itu pun terkenal di kalangan masyarakat Jepang maupun turis dan selalu ramai pengunjung, terutama pada saat dihari-hari libur seperti hari ini.

Hal itu Sasuke lakukan sekaligus untuk merayakan putranya yang hari ini sudah berusia tiga bulan. Sebenarnya, bisa saja Sasuke mengajak keluarga kecilnya itu ke tempat yang lebih dari hanya sekedar pantai ini, namun istrinya itu menyarankan agar tak perlu jauh-jauh karena mengingat Sasura tergolong terlalu masih kecil. Maka pantai inilah yang menjadi tempat kunjungan berwisata keluarga kecil itu.

"Indahnya..." gumam Sakura yang menyandarkan kepalanya dengan nyaman pada bahu suaminya yang nampak merangkulnya. Begitu mesra sekali.

"Ah, seperti biasanya. Kebiasaanmu jika sudah ada pemandangan indah seperti ini pasti akan terus-menerus melihatnya." ujar Sasuke kala mengingat salah satu kebiasaan istrinya itu.

Sakura terkekeh. Kemudian memandang suaminya yang kini pun tengah memandangnya. "Benarkah?" tanyanya dengan senyum kecil.

"Tentu benar."

"Ah, sepertinya kau sangat tahu sekali ya, dengan kebiasaanku yang satu itu."

Sasuke tersenyum kecil dan mengacak lembut rambut istrinya. "Oh, tentu saja."

"Ah, rasanya aku ingin mengambil fotomu dan Sasura" ujar Sasuke.

Kedua alis Sakura mengerut memandang Sasuke. "Lagi?"

Sasuke mengangguk. "Ya, lagi."

"Tapi bukankah tadi sudah?"

"Tapi sepertinya itu belum cukup, aku ingin mengambil fotomu dan putra kita sebanyak mungkin. Sudah, berpose lah lagi." pinta Sasuke kemudian beranjak berdiri seraya memegang kamera yang dikalungkan dilehernya.

Sakura mendengus pelan dengan senyum yang terkulum. Kemudian wanita itu segera melihat sosok putra mungilnya yang berada di trolleynya. Putranya itu ternyata sedang tak tertidur dan malah nampak anteng dengan kedua matanya yang berkelana kesana-kemari, dengan kedua tangan mungilnya yang terkepal dan kedua kakinya yang sesekali bergerak-gerak tak mau diam.

Sakura tersenyum sejenak, sebelum pada akhirnya menggendong tubuh mungil Sasura. "Sasuke, bagaimana kalau kami berdua difoto bersama saja?" tanya Sakura.

Sasuke yang tengah membidik lensa kameranya itupun mengangguk seraya tersenyum lebar. "Itu lebih bagus, Sakura! Ayo, berpose lah!"

.
.
.

Sakura yang baru saja keluar dari kamar mandi itu melihat sosok suaminya yang sedang duduk di tepi ranjang seraya melihat kearah layar kamera yang tengah dipegangnnya. Dan sesekali senyuman terbit di bibirnya.

"Sasuke? Kau sedang melihat apa?" tanyanya.

"Aku sedang melihat hasil-hasil foto saat di pantai tadi. Duduklah disampingku, kita lihat bersama-sama." tutur Sasuke membuat istrinya segera duduk disampingnya.

Senyuman bahagia tak kunjung luntur dari bibir keduanya kala mereka melihat bagaimana hasil-hasil foto ketika dipantai tadi. "Ah, sudah selesai." gumam Sasuke ketika sudah sampai pada foto terakhir.

"Tadi itu benar-benar sangat menyenangkan sekali kan, Sasuke?" tanya Sakura pada suaminya yang sudah meletakkan kembali kameranya, dan pria itu pun kemudian mengangguk setuju.

"Tentu saja." jawabnya.

"Ah, ini sudah malam. Sebaiknya kita segera tidur." ujar Sakura melihat sejenak jam dinding dikamar tersebut.

"Aa, kau benar. Tapi aku akan ke kamar mandi lebih dulu sebentar, kau tidur saja lebih dulu." ujar Sasuke seraya bangkit berdiri.

Namun Sakura sungguh dibuat terkejut ketika Sasuke menyempatkan dirinya untuk memberikan kecupan cukup lama di keningnya sebelum akhirnya pria itu melenggang tanpa kata lagi menuju ke kamar mandi.

Sakura tertegun sejenak bahkan hingga beberapa detik setelah sosok suaminya itu sudah masuk kedalam kamar mandi. Ia sungguh tak tahu mengapa suaminya itu mengecupnya tiba-tiba seperti tadi, namun tak dapat dipungkiri jika rasa bahagia telah meletup-letup di dalam hatinya. Salah satu tangannya kemudian terangkat, menyentuh lembut bekas kecupan Sasuke dikeningnya yang masih terasa membekas. Tak lupa dengan dua mata hijaunya yang teduh itu nampak berbinar bahagia, namun tak lama malah nampak meredup.

Wanita itu kemudian membuka pelan laci nakas yang berada disamping tempat tidur. Dan ketika melihat sebuah map berwarna merah, tatapan teduhnya itu semakin meredup.

Diambilnya surat-surat yang berada di map itu. Surat perjanjian dan surat perceraian. Dan seulas senyum sendu terukir dibibirnya. "Disaat hatiku sudah tertambat padamu, disaat cintaku sudah mulai bersemi padamu, disaat semuanya terasa begitu membahagiakan seperti ini, haruskah esok hari semua ini harus benar-benar diakhiri?"

TBC

Sdh mau tiba di penghujung chapter!😉

Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi. Sorry for Typo. Arigato.

13-04-2020

@uchiharizkia

1 YEAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang