13 Y E A R

3.8K 371 44
                                    

•••

Ponselnya yang berdering membuat Sasuke yang sedang fokus pada layar laptopnya itu mengalihkan atensinya pada ponsel tersebut. ID caller yang tertera di layar ponselnya itu membuat pria tersebut tertegun sejenak sebelum pada akhirnya mengambil ponsel dan mengangkatnya.

"Halo, Sasuke?" beberapa detik kemudian, suara Hinata terdengar kala panggilan tersebut telah diterima.

Sasuke terdiam sejenak, sebelum pada akhirnya membalasnya. "Ya? Halo, Hinata?" sahutnya.

"Apa aku mengganggu? Jika iya, maafkan aku."

"Tidak, tenang saja. Ada apa, Hinata?"

"Aku ingin mengabari kalau aku sudah kembali ke Jepang, Sasuke."

"Oh, ya? Sejak kapan?"

"Kemarin siang."

"Kenapa kemarin tak langsung mengabariku? Mungkin aku bisa menyempatkan untuk menjemput?"

"Oh, tidak. Aku takut itu akan merepotkan. Ngomong-ngomong, ini sudah sepuluh bulan, aku yakin Sakura pasti sudah melahirkan, apa aku benar?"

"Ya, kau benar."

"Ah, selamat, Sasuke! Apa jenis kelaminnya?"

"Laki-laki."

"Dia pasti tampan sepertimu. Sekali lagi selamat, Sasuke."

"Ya, terimakasih banyak, Hinata."

"Sebenarnya, tujuanku menelponmu juga ingin mengajakmu bertemu sekarang, aku sudah sangat merindukanmu sekali, Sasuke. Tapi jika kau tak mau dan sedang sibuk, tak apa. Mungkin bisa lain kali."

Sasuke terdiam sejenak. Raut wajahnya sulit untuk diartikan. Sebenarnya ia bisa saja menyetujui, namun hatinya malah merasa gelisah dan tak nyaman. "Tidak, aku sedang tak sibuk, Hinata. Aku menyetujuinya. Jadi kita bertemu dimana?" namun karena rasa tak enak hati pada kekasihnya itu, akhirnya pun ia tetap menyetujuinya.

"Seperti biasanya saja, di kafe dekat perusahaanmu. Saat ini aku sedang bersiap dulu, sebentar lagi aku akan kesana."

"Baiklah. Aku juga akan kesana sebentar lagi."

Setalah sambungan terputus, pria itu menyempatkan untuk meregangkan tubuhnya. Ditatapinya langit-langit ruangannya itu dengan tatapan tak terbaca. Sebelum pada akhirnya ia menghembuskan napas dan mengusap wajahnya, lalu beranjak berdiri dan melangkah keluar dari ruangannya tersebut.

.
.
.

"Bagaimana kabarmu selama sepuluh bulan ini?" tanya Hinata pada Sasuke yang tengah meminum tenang minumannya.

Sasuke tersenyum simpul. "Baik-baik saja. Lalu kau sendiri bagaimana?" Sasuke bertanya balik.

"Aku pun begitu, baik-baik saja." sahut Hinata.

"Kau sepertinya nampak bahagia sekali ya? Aku senang melihatnya." ujar Hinata memandangi raut wajah Sasuke yang entah mengapa dalam penglihatanannya saat ini nampak lebih berseri dari sepuluh bulan yang lalu.

Sasuke terkekeh pelan. "Benarkah? Sepertinya kurasa biasa saja." sahutnya, membuat Hinata tersenyum.

"Sasuke, ngomong-ngomong, apa kau memiliki foto anakmu?" tanya Hinata.

"Tentu saja. Hampir setiap hari aku mengambil fotonya. Dia benar-benar menggemaskan, membuatku tak tahan ingin mengabadikannya dengan mengambil fotonya." ujar Sasuke bersemangat kala mengingat bagaimana menggemaskannya buah hatinya itu.

1 YEAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang