12 Y E A R

3.5K 354 13
                                    

•••

Menjadi orang tua itu sulit-sulit mudah. Namun begitu luar biasa menyenangkan.

Sebulan sudah Sasuke dan Sakura menjalankan peran sebagai orang tua bagi putra mereka, Sasura. Keduanya masih sama-sama saling belajar dan saling bahu-membahu untuk memberikan yang terbaik kepada buah hati mereka. Saling mengingatkan dan saling membantu pun selalu mereka lakukan ditahap awal kala menjalankan peran baru mereka ini.

Dan semenjak kehadiran putra mereka ini, baik Sasuke maupun Sakura harus mengorbankan waktu mereka, terutama Sakura. Sama halnya seperti malam-malam sebelumnya, malam ini pun suara tangis Sasura di tengah malam membuat Sakura terbangun.

Wanita itu kemudian langsung beranjak dan berlari kecil menuju box bayi tempat Sasura berada yang sengaja ditempatkan di kamarnya dan Sasuke. Diangkatnya tubuh mungil putranya itu. Lalu ditimang-timangnya dengan penuh sayang.

"Ada apa, Nak? Kau ingin apa? Apa kau ingin menyusu, iya, hm?" tanya Sakura pada Sasura yang masih saja menangis.

Sasuke yang mendengar suara tangisan putranya itu pun mau tak mau ikut terbangun. Dan ia langsung melihat sosok istrinya yang ternyata sudah terbangun lebih dulu. Wanita itu bahkan sudah menggendong Sasura dan berusaha menenangkan putra mereka itu.

Akhirnya pria itu memutuskan untuk ikut bangun pula. Ia sungguh tak tega melihat istrinya yang sudah bangun tengah malam seperti ini hanya karena putra mereka, sedangkan ia malah tetap tertidur.

"Ada apa dengan Sasura?" tanya Sasuke yang kini telah menghampiri Sakura yang masih berdiri tak jauh dari box bayi Sasura.

"Sepertinya dia ingin menyusu." sahut Sakura.

"Begitu, iya, sudah, kau menyusuinya saja di atas tempat tidur. Aku akan di sofa sampai kau selesai menyusuinya. Aku tak akan melihat, tenang saja." ujar Sasuke kala menyadari raut wajah antara bingung dan canggung istrinya itu.

Sakura mengangguk. Ia bersyukur suaminya itu pengertian. Lalu dengan segera Sakura mendekat ke tempat tidur seraya masih menggendong Sasura yang tangisnya tak kunjung henti. Ia duduk di tepi ranjang dan posisinya membelakangi Sasuke yang sudah berada di sofa agar tak terlihat.

Sakura tersenyum kala tangis Sasura terhenti kala telah menyusu. Ternyata benar, putranya itu memang ingin menyusu. Cukup lama putra mungilnya itu menyusu padanya, sampai akhirnya Sasura yang sudah terlelap kembali pun perlahan melepaskan mulut mungilnya dari sumber ASI-nya.

Sakura segera memindahkan kembali putranya itu kedalam box bayinya dengan perlahan. Kemudian, diliriknya Sasuke yang ternyata tertidur di sofa. Sepertinya suaminya itu tak sengaja ketiduran.

Dipandanginya lamat-lamat wajah rupawan yang nampak gurat-gurat kelelahan itu. Membuat wanita itu tersenyum hangat. "Sasuke... Hei, bangunlah..." ujar Sakura berusaha membangunkan Sasuke, dan tak lama, pria itupun akhirnya membuka kedua matanya yang tadi sempat terpejam.

"Sakura? Dimana Sasura? Kau sudah selesai menyusuinya?" tanya Sasuke.

Sakura tersenyum seraya mengangguk. "Sudah. Sekarang ia sudah berada di box bayinya lagi. Ayo, kau harus pindah lagi ke tempat tidur. Jangan tidur di sofa." ajak Sakura. Sasuke tersenyum simpul dan mengangguk.

Saat sudah berbaring lagi diatas tempat tidur, mereka tak langsung tidur. Keduanya sama-sama saling terdiam seraya memandangi langit-langit kamar.

"Tidurlah, Sasuke. Kau nampak begitu lelah sekali." ujar Sakura seraya menoleh pada suaminya.

Sasuke pun ikut menolehkan kepalanya guna memandang Sakura. "Kau juga sama, Sakura." sahutnya tersenyum simpul.

"Tapi sepertinya kau lah yang nampak lebih lelah." tutur Sakura.

Sasuke mendengus geli, kemudian tubuh pria itu berganti posisi menjadi menghadap ke arah Sakura. Tak lupa tubuh istrinya itupun ia ubah posisi tubuhnya supaya menghadap kearahnya pula. "Kalau begitu, kita harus sama-sama tertidur, Sakura." putus Sasuke kemudian menarik tubuh istrinya kedalam pelukannya.

Didalam pelukan Sasuke, Sakura diam-diam mengulum senyum. Ia pun ikut membalas pelukan itu.

Hangat dan nyaman.

Hanya dua hal itu yang kini tengah sama-sama mereka rasakan karena pelukan mereka itu. Membuat mereka terbuai. Tak ingin melepaskan dan semakin mengeratkannya.

TBC

Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi. Sorry for Typo. Arigato.

10-04-2020

@uchiharizkia

1 YEAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang