•••
Satu bulan sudah rumah tangga mereka terjalin, perlahan-lahan terdapat perbedaan dari Sasuke yang menurut Sakura terasa begitu romantis dan manis. Setiap malam, suaminya itu sudah mulai memeluknya ketika mereka hendak tertidur, bahkan sudah berani menggodanya dan mulai bersikap jahil yang akan mengundang tawa mereka berdua, dan masih cukup banyak lagi perbedaan-perbedaan yang terjadi.
Sakura yang sedang memasak menu sarapan itu tersenyum-senyum sendiri kala mengingat-ingat sisi-sisi manis nan romantis suaminya yang entah mengapa semakin lama semakin bermunculan.
"Sakura? Hei..." wanita itu tersentak kaget saat mendengar suara Sasuke yang memanggilnya.
"Sasuke? Y-ya? Ada apa?" Sakura bertanya dengan cukup gugup.
Sasuke mengerutkan keningnya. "Kau kenapa? Sedari tadi kupanggil berulang-ulang tak menyahut?" tanya Sasuke yang sudah rapi dengan setelan jas kerjanya itu.
Sakura dengan cepat menggeleng. "Tidak, aku baik-baik saja. Tadi aku hanya sedang melamun saja." jawabnya.
"Melamunkan apa?" tanyanya.
"Banyak hal, aku sampai tak bisa menyebutkannya satu-persatu. Oh, iya, lebih baik kau duduk lebih dulu saja seperti biasanya, sarapan sebentar lagi akan selesai." ujar Sakura.
Sasuke terdiam sejenak, meski ia masih cukup heran dengan tingkah aneh dan tak biasa istrinya itu, tapi kemudian ia pun mengangguk.
Seperti biasanya, pria itu duduk tenang di kursi meja makan seraya memperhatikan gerak-gerik cekatan istrinya saat memasak. Entah mengapa, akhir-akhir ini ia menjadi suka memperhatikan gerak-gerik cekatan Sakura saat wanita itu sedang memasak. Dan terkadang pula bibirnya tanpa ia sadari membentuk seulas senyuman.
Harum aroma masakan Sakura yang semakin membuat perutnya minta diisi itu tercium semakin pekat saat masakannya sudah jadi. Sakura nampak begitu telaten menyiapkan piring dan mengisinya dengan nasi dan berbagai lauk-pauk yang sudah dimasaknya, dan entah mengapa itu memancing Sasuke untuk mengulas senyumnya.
Sepasang suami istri itu menyantap sarapan pagi mereka dengan tenang.
Setelah selesai, seperti biasanya Sasuke menyempatkan diri lebih dulu untuk membantu Sakura membereskan alat makan.
Dan seperti sebelum-sebelumnya, Sakura pasti akan mengantarkan Sasuke sampai ke depan pintu utama rumah mereka jika suaminya itu hendak berangkat kerja. "Kau akan pulang seperti biasanya bukan, Sasuke?" sebelum suaminya itu berangkat, Sakura menyempatkan bertanya lebih dulu.
Sasuke yang sedang mengenakan jam tangannya itu mengangguk. "Tentu. Tapi jika pekerjaanku masih belum selesai pasti aku akan memberitahumu." balas Sasuke, Sakura hanya tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah, kalau begitu sebaiknya aku segera berangkat." ujar Sasuke setelah membenahi penampilannya sejenak.
Sakura mengangguk masih dengan senyumannya. "Tentu, hati-hati dijalan." pesannya, Sasuke pun mengangguk seraya tersenyum.
"Sampai nanti." pamit Sasuke.
"Sampai nanti juga." sahut Sakura.
Sakura masih setia memandangi suaminya yang sudah berjalan menunju mobilnya yang ada di halaman depan rumah mereka. Dan baru saja wanita itu hendak menutup pintu, ia diherankan dengan suaminya yang sudah berjalan hampir sampai dengan mobilnya itu tiba-tiba saja malah membalikkan badannya dan berjalan menghampirinya lagi.
"Sasuke ada apa?" tanya Sakura saat suaminya itu sudah cukup dekat dengannya, namun tak diresponsnya.
"Sasuke, apa ada yang terting-" ucapan wanita itu seketika langsung terhenti saat suaminya itu mengulurkan tangan kirinya dan menarik pelan kepalanya dengan bibirnya yang ia arahkan pada keningnya, memberikan keningnya itu sebuah kecupan hangat yang membuat jantung Sakura seketika berdetak tak karuan.
"Ya, ada yang tertinggal. Dan aku meninggalkan itu." ujar Sasuke dengan senyuman menawannya.
"Kalau begitu, aku berangkat dulu." ujarnya, kemudian kembali berjalan menuju mobilnya lagi, meninggalkan Sakura yang masih terpaku menatap kepergiannya seraya menyentuh pelan keningnya yang sudah diberi kecupan hangat, tak lupa dengan jantungnya yang masih setia berdetak tak karuan.
Didalam mobilnya Sasuke seketika merutuki dirinya sendiri karena bisa-bisanya ia melakukan hal bodoh seperti tadi tanpa dipikir-pikir dulu. Ia juga bingung sendiri mengapa dirinya malah berbalik badan dan memberikan kecupan dikening Sakura, mereka sudah seperti suami istri sungguhan yang pernikahannya tak hanya akan berlangsung selama satu tahun.
Sasuke mengusap kasar wajahnya yang entah sejak kapan sudah memerah. Kemudian laki-laki itu menghela napas berat dan segera melajukan mobilnya dengan sosok Sakura yang entah mengapa malah memenuhi benaknya.
TBC
Apakah mrk udh agk" saling kesemsem satu sm lain??😳😁
Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi. Sorry for Typo. Makasih.
21-03-2020
@uchiharizkia
KAMU SEDANG MEMBACA
1 YEAR [END]
FanfictionPAIR:❤SASUSAKU❤ Kesalahan satu malam membuat mereka terikat dalam pernikahan yang dilandasi oleh keterpaksaan. Kebersamaan dan rasa nyaman perlahan dapat menumbuhkan cinta di hati. Hingga cinta itu membuat mereka terlena akan kebahagiaan. Tak sadar...