E P I L O G U E

5.8K 379 22
                                    

•••

Tak terasa waktu telah begitu cepatnya berlalu. Mengubah detik menjadi menit, lalu menjadi jam, menjadi hari, menjadi minggu, menjadi bulan setelah itu menjadi tahun.

Sepuluh tahun sudah berlalu. Bagi kebanyakan orang, waktu sepuluh tahun itu mungkin telah mampu menyimpan banyak memori pahit maupun manis. Termasuk bagi rumah tangga Sasuke maupun Sakura. Hanya saja dalam rumah tangga keduanya malah terlalu banyak memori manis yang tersimpan.

Keindahan panorama alam itu membuat dua insan tersebut terdiam dan menikmatinya. Diatas bongkahan bebatuan besar dipesisir pantai itu, Sasuke dan Sakura duduk berdampingan diatasnya.

Hamparan laut biru yang jernih, hamparan pasir pantai yang lembut, deburan ombak, hembusan angin di sore hari, cicitan burung yang berkeliaran kesana-kemari di hamparan langit, pohon-pohon kelapa yang melambai diterpa angin, sunset yang begitu memesona dan lainnya lagi. Semua itu sungguh memikat bagi sepasang suami istri itu.

Selain memiliki banyak bangunan-bangunan kuno dengan arsitekturnya yang luar biasa memesona, Italia juga memiliki pantai-pantai yang tak kala memesona. Ya, Italia. Salah satu negara romantis di muka bumi ini.

Dan negara itupun menjadi negara penuh kenangan baik bagi Sasuke maupun Sakura. Karena di Italia inilah yang menjadi awal mula kedekatan dan keterbukaan mereka dimulai.

"Sakura, apa kau pernah merasa bosan?" Sakura yang menyandarkan kepalanya pada dada bidang nan kokoh Sasuke itu langsung menoleh dan memandang suaminya penuh tanya.

"Bosan? Bosan karena apa?"

"Bosan karena setiap tahun kita pasti akan selalu berkunjung ke Italia ini?" memang, selama sepuluh tahun ini mereka pasti akan menyempatkan untuk mengunjungi salah satu negara romantis di dunia ini setiap tahunnya.

Sakura langsung menggeleng cepat. "Tidak pernah sama sekali. Mana mungkin aku bosan untuk mengunjungi negara yang begitu penuh kenangan akan kita ini? Negara yang menjadi awal mula kedekatan dan keterbukaan kita? Pastinya tidak akan pernah, malahan, aku ingin tetap berkunjung kemari setiap tahunnya." jelas Sakura dengan senyuman yang menghiasi wajah ayunya.

Sasuke ikut tersenyum pula. "Begitupun denganku. Aku pun sama sekali tak pernah merasa bosan jika harus kemari setiap tahunnya. Apalagi jika kemari bersamamu, Istri cantikku." Sakura mendengus dan terkekeh pelan.

"Hei... ini perasaanku saja, atau memang benar adanya, kalau semakin lama kau malah menjadi semakin romantis saja. Dari mana kau belajar romantis, Sasuke?" Sasuke terkekeh pelan.

"Tak tahu. Mungkin karena pengaruh memiliki Istri cantik sepertimu." sahut Sasuke.

"Hei! Jangan sembarangan, didekat kita ada anak-anak dan juga banyak pengunjung lainnya!" cegah Sakura ketika suaminya itu ingin mencium bibirnya.

"Anak-anak sedang sibuk membuat istana pasir, dan pengunjung lain? Ini urusan kita kan? Dan bukan urusan mereka. Jadi, apa masalahnya?" setelah mengatakan itu Sasuke langsung mengincar bibir istrinya dan memagutnya lembut.

Sakura yang merasakan kelembutan itu pun pada akhirnya tak kuasa untuk menolak. Bibir mereka saling berpagutan cukup lama. Masa bodoh jika ada pengunjung lain yang sedang menperhatikan.

Sampai pada akhirnya pagutan itu terpaksa harus berakhir ketika suara pekikan khas anak-anak terdengar memanggil-manggil mereka.

"Papa! Mama!" Sasuke dan Sakura tersentak dan langsung menjauhkan wajah mereka untuk menoleh kearah putra dan putri mereka yang tadi telah memanggil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

1 YEAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang