Chapter 8

1 0 0
                                    

Happy Reading

.

.

.

Cha Eun Sil adalah Manager Jesieca sang artis terkenal Jimmi merasa sedikit gundah karna gadis itu sudah telat dalam beberapa menit ia tidak mau kedahuluan lagi dengan sahabatnya sekaligus saingannya .

Tring ...

Suara bunyi pintu yang terbuka itu adalah gadis yang ditunggu-tunggu sang CEO yang rela menunggu 1 jam sebelum jam pertemuan, tetapi Jimmi adalah orang yang sangat tidak suka tidak tepat waktu ia pun dengan sengaja menunggu lebih lama sembari memperhatikan gerak gerik sang Manager

2 Jam berlalu Jimmi mengakhiri drama tunggu menunggunya ia segera menghampiri gadis yang sudah tidak mood lagi dengannya lagi

"Nona Sil?" katanya kepada gadis yang sedang menatap gelisah HP nya

"kau Sil? Manager dari artis cantik Jesieca?" lanjutnya lagi

"Mr Park?" Jimmi sedikit terkejut karna ia benar-benar melihat bahwa gadis ini gelisah dan sudah seperti ingin kembali meninggalkan tempat itu ternyata masih menyambutnya dengan ramah tetapi sebagai CEO terkenal sekarang ia berusaha menghiraukannya dan duduk tepat dihadapan Sil. Jimmi membaca dan melakukan negosiasi dengan Sil tentang pekerjaannya dan ingin membuatnya pindah kerja bersamanya tetapi semua itu dipatahkan oleh Jesieca dan lagi Jung dan Tae mendahuluinya. Sebelum ia menghampiri Sil, lelaki egois ini sudah menyiapkan hadiah untuk Sil jika ia menolak tawarannya maka oleh itu ia menelepon salah satu teman wanitanya berpura pura sebagai pacarnya dan menyiraminya dengan Wine yang sudah sengaja ia pesan sebelumnya.

Terjadi lagi Jimmi ditolak lagi dan keduluan lagi .

Selalu seperti ini ...

Suatu ketika ide muncul dibenaknya

.

.

"Sunbim" Gadis berpakaian serba hitam kini berdiri tepat dibelakang gadis bernama Sunbim

"Em? Nugu?" tanyanya

"Kyoko?" jawabnya semengiranya saat melihat lebih teliti

"eh? Siapa kau?" tanyanya setelah melihat lebih jelas lagi

"ini aku Yoo Yerin" gadis itu membuka tudung kepala jaketnya

"kau sudah terlalu lama tidak melihatku kau menjadi tidak mengenalku begitu?"

"a...ani" jawab Sunbim sontak berdiri

"ta.. tapi kenapa kau bisa disini? Masa penjaramu telah habis?" tanya nya terkejut melihat Yerin mantan Actor yang ia kelola

"sangat panjang jika diceritakan, sekarang kau ikut denganku dulu" Yerin memerintahkan Sunbim pun hanya dapat mengikutinya

Sesampainya dimobil putih

"masuklah" perintah yerin lagi

"nugu? Aku?" tanya sunbim memastikan karna tidak mungkin manager sepertinya bisa memasuki mobil pribadi seperti ini

"ku bilang masuk saja bisa?" akhirnya tanpa bertanya lagi Sunbim masuk kedalam mobil dan sungguh terkejut dimobil ini ternyata sudah berisikan seorang lelaki yang tidak terlihat mukanya sama sekali semua serba tertutup.

"Jim, apa rencanamu?" Yerin masuk kedalam mobil dan to the point

"baiklah, ku harap kalian bisa melakukannya dengan baik." Jimmi membuka semua peralatan muka yang menutupinya "welcome back Yoo Yerin, besok hari besar untukmu" Jimmi tersenyum kearah mereka berdua.

.

.

"ada apa menemuiku?" tanya Jesieca penuh dengan intimidasi

"maafkan aku atas kencan kita yang kemarin, aku terlalu lelah saat bekerja" Tae menjelaskan "tapi... kemarin kau... bertemu dengan eomma kan?" tanyanya penuh kehati hatian karna ia cukup mengerti dengan sifat pacarnya ini

"menurutmu apa yang dilakukan eomma mu?" melemparkan pertanyaan lagi tanpa menjawab apa yang ditanyakan oleh Tae

"chagi-ah, aku sungguh mohon padamu jangan seperti ini" kata Tae kepada kekasihnya yang sedang terlihat marah dan mengintimidasinya "ya, kau dan eomma membicarakan apa? Eomma tidak menyakitimukan?" raut wajah Tae yang terlihat ketakutan membuat Jesieca tidak bisa menahan tawanya.

"aigoo... Kim Tae, memangnya kau tidak bisa menjelaskan kepada eomma mu siapa diriku?" Jesieca mulai tertawa kembali "kalau kau ingin jawabannya coba tanyakan ke eomma mu ya" Jesieca mencoba merahasiakannya

Sementara itu Jung melihat kedua pasangan ini beradu mulut hingga dirinya sendiri ikut tertawa dengan tingkah konyolnya mereka berdua tak lama kemudian ia merubah pandangannya

"annyeong~" sapa Jung mendekati Sil

"oh... annyeong" Sil menjadi salah tingkah, sejujurnya sil juga merupakan tipe pemalu jika ada seseorang yang menghampirinya secara diam diam

"kau seperti terlihat kaget" komentar Jung terus terang saat melihat gerak gerik Sil yang sedikit canggung kepadanya

"i... itu karna aku tidak biasa berbicara tanpa menyiapkan bahan" jawabnya gugup

"lucu sekali" Jung memuji "sebenarnya kita jarang sekali berbicara santai ya, yang kita lakukan hanya berbicara tentang bisnis" Jung duduk tepat disebelah Sil

"a.. i.. iyaa" jawab Sil memegang tungkak lehernya, itu yang ia lakukan saat binggung harus memberikan jawaban seperti apa

"tapi aku kagum denganmu kalau soal bekerja" seketika kalimat yang keluar dari mulut indahnya Jung membuat Sil menatapnya secara tidak disengaja. Dekat sangat dekat dengan wajah mulus milik Jung "em? Wajahmu memerah?" Frontal.

"ti...tidak" Sil langsung beranjak dari tempatnya dan mengibas gibaskan wajahnya "huh! Disini panas ya ternyata" tetap mengibas gibaskan wajahnya karna malu.

"tidak disangka, kau benar-benar wanita pengoda ya" lelaki bernama Park Jimmi datang dengan artisnya Yoo Yerin

"Jimmi!" teriak Tae dan Jung mereka bertiga saling kenal tetapi juga bisa saling menusuk.

"kenapa kau disini?" tanya Tae bingung, sebenarnya Tae tidak melihat siaran TV hari ini karna terus mengkhawatirnya pacarnya saat bertemu dengan Eommanya

"aku?" Jimmi menunjuk dirinya dan menegok kanan dan kiri "aku mempromosikan artis baruku kembali"

"oh, memangnya sudah mau memainkan film? Sudah dapat dari Min Hyung?" tanya Jung penuh semangat karna memang dari dulu ia melihat Jimmi sebagai saingan yang pantas untuknya.

"iya, dia menjadi lawan pemainnya Jesieca" Jimmi menatap Jesieca dengan penuh kemenangan, Jesieca saat itu hanya menatap mata Jimmi sekilas.

"wah bagus itu! Aku bermain sebagai pasangannya Jesieca" Tae bersemangat dan duduk kembali disebelah wanitanya.

"senang Jim bisa bekerja sama lagi denganmu"

"tentu Jung, dengan senang hati" Jimmi melirik Sil kembali "memang ya kau sangat terpengaruh dengan wanita seperti ini" Jimmi mengumam sendiri.

"kenapa Jim?" tanya Jung penuh dengan tekanan.

"tidak... Yerin, besok kita akan kesini lagi membahas kontrakmu difilm" Perintah Jimmi meninggalkan mereka disana.

"Jesieca, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik ya" kata Yerin sedikit meledek.

"Yoo Yerin, sebaiknya anda juga bisa bekerja sama dengan baik ya" jawab Sil penuh menantang dan merekahnya senyumannya itu.

"Yerin..." Jimmi memanggil dengan penekanan akhirnya wanita itu pergi meninggalkan mereka.

*******************************************

-CanAgassi

WIN OR LOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang