Chapter 22

2 0 0
                                    

Happy Reading

.

.

.

'apakah ia tidak pernah merasakan bagaimana rasanya bahagia?'

'aku bahagia jika berada didekatmu, energi yang kurasakan jika bersamamu'

'energi berbeda dengan orang-orang yang seringku jumpai'

'aku rasa'

'kita'

'memiliki energi yang sama'

"hoii!! sedang apa kau disini?" Areum menyapa.

"duh! Menganggu saja" gadis itu terbangun.

"kenapa tidur disini?" tanyanya duduk didepan gadis itu tetapi tidak ada jawaban "hmm.. HEI! AKU BERTANYA!"

"Aish! Kenapa kau itu berisik sekali!" keluhnya.

"maafkan aku... aku ingin berteman denganmu" areum sedikit cemberut "bagaimana? Mau?" ia meraih tangan gadis itu dengan senyum merekahnya "aku Han Areum"

"Cha Eun Sil, sudah sana pergi!!"

"aigooo..."

Areum selalu mencarinya hingga menanyakan hal penting hingga hal tidak penting tetapi gadis bernama Eunsil itu selalu saja menolaknya dan kabur meninggalkannya.

"Eunsil... kau sudah makan?"

Tidak ada respon

"Eunsil... kau sudah buat pr? Aku belum, boleh aku contek punyamu?"

Tidak ada respon

"Selamat pagi Eunsil"

Tidak ada respon

"liburan ini kau kemana Eunsil?"

Tidak ada respon

"kau mau kerumahku?"

Tidak ada respon

"aku kerumahmu ya"

Tidak ada respon

"kau mau setengah makananku?"

Tidak ada respon

"kau datang keacara grup ini tidak? Kalau kau tidak ikut aku juga"

Tidak ada respon

"Eunsil...."

"Eunsil..."

Semua yang ditanyakan Areum berujung tidak ada respon hingga suatu hari gadis berambut panjang itu menemukan Eunsil sedang menyusun rokok ditoko tanpa berpikir panjang segera Areum menghampiri Eunsil, seringkali Eunsil menolak keberadaan hingga ia pernah membentak Areum untuk menjauhi tetapi hari itu semuanya sedikit berubah Areum menceritakan apa yang ia inginkan cita-citanya hingga masa lalunya yang memalukan.

"kenapa kau cerita kepadaku?" tanya Eunsil berdiri didepan meja kasir.

"karna apa ya..."Areum berusaha berpikir "apa.. karna kita memiliki energi yang sama? Ataukah takdir?"

"omong kosong"

"aku harap kau menjadi managerku dan mengaruk keuntungan menjadi kaya dari sana" Areum memastikan dan memberikan senyuman termerkah pertama kalinya

Tidak ada yang spesial tapi sangat berarti bagi mereka.

'aku tidak ingin berpisah dari teman seperjuanganku sekaligus seseorang yang sudahku anggap keluarga'

WIN OR LOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang