Chapter 2

11 2 3
                                    

Happy Reading guyss....

.

.

.

Klik

Bunyi suara pintu terbuka.

SRAK SRAK suara sepatu yang dibuka dengan kasar.

TUK TUK suara yang sangat keras membuat Jesieca merasa terusik dan terbangun dari singgahsananya.

"ASTAGA Eun sil! ada apa denganmu? Kenapa kau basah kuyup kalau mau berenang ganti baju dulu?!" oceh Jesieca melihat eun eun sil basah kuyub dibagian atas badannya.

"kau pikir aku gila?!!"

"tunggu kenapa hanya bajumu saja yang basah?? kau habis bertengkar dengan Mr Park?!"

"tidak, aku tidak akan bekerja sama dengan orang sialan itu dan juga pacarnya itu sekalipun mereka memohon" eun sil bergegas masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan dirinya.

"akan kupastikan perusahaan mereka akan jatuh tak lama lagi"

"Eun sil! Kau gila!" Jesieca berteriak mengerikan.

.

.

"HAA?!!! pacar gilanya itu dan menyiram kau dengan 1 botol wine ?!! lalu bagaimana reaksi Mr Park ?" Jesieca tampak kaget setelah mendengar semua cerita eun eun sil tadi sewaktu menemui Mr Park.

"reaksinya? Jangan ditanya, dia itu iblis Jesieca lebih baik kita tidak usah melanjutkan kontrak dengannya lebih baik dengan pacarmu itu saja" eun eun sil beranjak dari tempatnya dan lekas bersiap untuk pergi lagi.

"hei, jangan bicara seperti itu!! jangan membuatku malu" wajahnya tersipu.

"kau juga mau pergi kemana?"melihat eun eun sil berjalan keluar apartemen.

"dokter, sudah ku bilang ingin kedokter bukan?" eun eun sil pun pergi meninggalkan Jessieca sendirian.

"dari tadi kau belum kedokter? Ku pikir sudah ckckck"

-SKIP-

"eonnie, hari ini aku membawakan bunga Aster" eun eun sil mengambil vas bunga yang terletak disamping ranjang rumah sakit itu.

"ini bunga biru, biru kesukaanmu dan aku" eun eun sil meletakan lagi vas nya dan memasukan bunga Aster itu kedalam vas bunga .

"bagus bukan? Haha sebenernya... "

Klik

"oh ada Eun sil ?" salah seorang lelaki berparas dewasa menghampiri.

"kau baru menganti bunganya ? padahal itu baru ku beli" keluh lelaki itu.

"ayolah oppa jangan menyebalkan" eun eun sil menatap lelaki itu sebal.

"haha iya-iya" lelaki itu duduk disisi arah berlawanan dengan eun eun sil

"Mi-ah, cepatlah bangun adikmu ini sudah menunggumu, udah kangen katanya " menatap Eun sil sejenak tersenyum dan kembali menatap perempuan berambut warna coklat keemasan itu. "aku juga kangen padamu cepatlah bangun" lelaki itu menunduk tak lama Eun sil mendengarkan suara isakan kecil.

"Namjoon-ah! Kau kesini tidak bilang" suara wanita yang membuat Eun sil dan Namjoon terkejut.

"eomma... apa kabar?" tanya Namjoon berdiri menyambut mertuanya.

"baik-baik saja kamu bagaimana? Kerjaan kamu bagaimana?"

"fisikku baik-baik saja, tapi tidak dengan hatiku eomma"

WIN OR LOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang