Happy Reading
.
.
.
Pagi hari yang cerah
Makanan sudahku siapkan, selamat menikmati .
Aku akan kekantor duluan.
Sebuah surat yang bertuliskan kalimat itu ditemukan dimeja makan pagi hari ini
"heh" komentar Jimmi melihat surat yang ia temukan "dia menghindariku?" Jimmi meremas surat yang sudah ia baca membuangnya ditempat sampah sekaligus makanan yang dihidangkan Eun Sil pagi ini "memangnya aku mau makan, makanan yang dibuat oleh orang yang ku benci?" Smirk Jimmi
.
.
"Hatchi, Hatchi" Eun Sil bersin saat menunggu Yerin diruangan Gym
'Apa ada yang membicarakanku?'
"astaga, ini baru jam berapa sudah menyuruhku kemari?" keluh Yerin
"kau tidak mau? Kalau begitu kembalilah kerumah dan lakukan aktivitasmu seperti biasa, jangan melibatkan diriku dengan dirimu" Eun Sil menjadi cetus "kalau kau ingin menjadi artis kembalikan bentukmu dahulu!"
"astaga kau berani sekali menyuruhku!" Yerin tidak tahan dengan Eun Sil "mana ada manager sepertimu yang lebih galak dibanding orang yang membayarnya!"
"oke, kalau begitu aku pulang dulu" Eun Sil kembali mengambil tas yang sudah ia taruh sebelumnya "memang percuma mempekerjakan orang sepertimu" Eun Sil pergi meninggalkan Yerin yang sendirian disana.
"HEI! Aku sudah disini! Latihan yang ku mau adalah mengasa kemampuan aktingku kembali!" keluh Yerin.
"kalau kau tidak bisa mengikuti ajaranku, lebih baik kau memohon kepada presedirmu untuk mencari yang baru" Eun Sil meninggalkannya
"BRENGSEK KAU EUN SIL!"
Eun Sil kembali keapartementnya tetapi sebelum kembali ia menyempatkan diri untuk bertemu dengan Wil dicafe dekat hotel penginapan Jesieca.
"bagaimana keadaan Jesieca?" tanya Sil khawatir
"dia sudah mulai sedikit sulit makan, aku ini tidak berbakat Eun Sil" Wil mengeluh.
"belum lagi, akhir akhir ini setiap malam ia mengeram kencang tanpa berteriak hanya mengeram"
"apa maksudmu mengeram?"
"iya, tadi malam aku sangat khawatir dan mencoba mengecek dirinya. Aku tidak berbuat apa-apa sungguh" Wil menjelaskan agar tidak tertuduh melakukan tindakan kotor.
"aku khawatir dengannya karna ia menjadi sangat diam, benar benar sangat diam. Saat itu aku melihatnya meringkuk dibalik selimutnya dan mengeram awalnya aku mengira dia hanya mengigau tetapi saat aku ingin menghampirinya membangunkan dirinya, dengan tiba tiba ia bangun dengan rambut yang berantakan dan aku melihat beberapa luka dikakinya aku sangat terkejut melihatnya tentu saja aku menghampirinya tetapi ia memarahiku dan menyuruhku keluar"
"apa hari ini dia bertemu dengan Tae?" tanya Eun Sil memastikan jadwalnya.
"tidak, karna Tae sedang ada project fashion baru yang harus ia meetingkan"
"oke... Wil dengarkan aku dan jangan bertanya apapun, jangan takut menghadapinya sekalipun kau akan ditusuk menggunakan pisau... malam ini usahakan ia bertemu dengan Tae saat itu kau singkirkan semua barang dapur dan toilet termasuk cairan dan pemanas. Setiap pagi bangunlah lebih pagi dan buatkan dia Hot Chocolate dan snack kecil selama seminggu ini buat dirinya melupakan bahwa aku ada, jangan mengungkitku sedikitpun" Eun Sil menjelaskan dengan teliti.
"lalu bagaimana kalau orang tuanya tau?" tanya Wil.
"aku sendiri yang akan memberitahunya, jika kau kewalahan hubungi aku jangan ke Tae sekalipun ia memohon"
"baiklah... ta.. tapi apa yang terjadi dengan Jesieca?"
"itu..." Suara handphone membuat Eun Sil berhenti melanjutkan penjelasannya tertera sangat jelas bahwa Park Jimmi menelepone nya "Wil, aku harus segera pergi jika tidak bisa menghubungiku, kau bisa menghubungi Yoonjoo Oppa. Aku percayakan semuanya kepadamu Wil" Eun Sil pergi meninggalkan cafe itu tanpa mengangkat telephone dari boss barunya itu.
"kau tau aku menelepone, lalu kenapa tidak diangkat? Apakah itu berat untuk diangkat?" lelaki yang muncul dibelakang Eun Sil membuat dirinya terhuyung kebelakang hingga Jimmi menopangnya wajah mereka sangat berdekatan. Sangat dekat hingga deruan nafas pun terdengar "apa aku sebegitu mengagetkannya?"
"ti.. tidak" Eun Sil lekas bangun dari lengan yang menopang dirinya "aku sedang mencari taksi untuk kembali keapartment"
"apartement?" tanya Jimmi "bukankah kau harusnya mendidik wanita jalang itu?!" katanya dengan nada yang cukup mencengangkan Eun Sil.
'astaga ini orang makan apa sih, sering sekali membuatku tercengang karna perasaan intimidasinya ini menyeramkan'
"bisakah kau bersikap lebih baik? Aku disini membantumu membuatnya menjadi berguna kem...bali" Eun Sil ditarik menuju kesebuah mobil putih yang dapat dipastikan mobil milik Jimmi "mau dibawa kemana aku?"
"bisakah kau masuk?" katanya dengan tatapan yang dingin, Eun Sil yang merasa perasaannya ada yang tidak benar ini membuatnya harus merasa mengalah dan menuruti keinginan dari pemilik bermarga Park ini. Jimmi membawa Eun Sil kembali kekantor miliknya
"sekarang keluar apa yang ingin kau ajarkan kepada wanita jalang itu? Aku yang akan memerintahkannya" Eun Sil dan Jimmi berakhir berdiri ditempat Gym terlihat disana ada Yerin dan Sunbim
"Yerin, kudengar kau sangat mengantuk ?"
.
"arghh! Melelahkan!" Yerin mengeluh "bagaimana kau bisa menyuruh orang berlatih Gym padahal kau sendiri gemuk seperti itu?"
"kau mengomentariku? Mau kuadukan lagi?" ancam Eun Sil
'Yerin sebenarnya lebih mudah disuruh dibandingkan dengan Jesieca tapi sungguh wanita ini bodoh sekali tidak dapat melakukan apapun usaha apa yang ia lakukan waktu itu untuk menjadi artis dan hampir membunuh keluargaku' Eun Sil menyeleksi dari penampilan hingga bakat apa yang dia ada 'huh, orang kaya bebas' batinnya setelah menelaah puzzle dalam diri Yerin
"ada apa kau lihat-lihat?" katanya dengan cetus
"kau sudah lama tidak berolahraga ya ternyata, kau kurus tetapi tidak ketat sama sekali" Komentar Eun Sil melirik semua badan Yerin dari atas hingga bawah
"heh, kau kira artismu dulu hebat?"
"heh" Smirk Eun Sil "kau kira kau lebih baik dibanding dirinya?"
"kau benar benar manager yang tidak bisa mengerti artisnya !"
"kalau memang kau memandang dirinya rendah" Eun Sil mendekati Yerin hingga kearah daun telinganya yang bertebaran 2 anting disana "bukankah kau harus meminta bossmu itu untuk mencari manager yang lain?" bisik Eun Sil dan melemparkan senyuman paling lebar untuk artisnya saat ini.
"kau!" Yerin mendorong Eun Sil hingga tersungkur "kalau bukan untuk membalas dendamku kepada perempuan jalang itu, aku juga tidak ingin dirimu tahu!" Yerin pun pergi meninggalkan Eun Sil sendirian diruangan Gym.
'sendirian... lagi' keluh Eun Sil dalam benaknya 'Jesieca, kuharap kau bisa menahannya aku pasti akan kembali kesisimu'
*************************************************
Kasian Jesieca nya ditinggal manager sekaligus sahabatnya...
-CanAgassi
KAMU SEDANG MEMBACA
WIN OR LOSE
FanfictionIni cerita tentang kisah perjalan hidup 2 orang gadis yang sudah sukses tapi kehidupan mereka tidak semulus karir mereka masing-masing. Percintaan? Pertemanan? Keluarga? Tapi dengan kesabaran dan kekuatan persahabatan mereka layaknya saudara, kedu...