BAB 7

9.4K 662 26
                                    

Dara menatap kagum showroom mobil milik kakaknya yaitu Tirta, karena baru masuk pelataranya sudah ada mobil sport terparkir rapi.

"Gue satu ya yang ini." tunjuk Dara pada mobil ferari warna merah itu.

"Anak kecil gak boleh bawa mobil." jawab Tirta mendapat pukulan Dara kesal.

"Lah lo yang lebih tua aja kagak nikah-nikah bahkan punya pacar." Tirta menatap datar Dara yang selalu mengejeknya seperti itu.

"Yang penting punya duit." jawab Tirta seenaknya.

"Duit lo kurang banyak apa sih, heran gue." Tirta mengedikan bahunya acuh.

"Terus ya setahu gue di hari libur gegara virus corona gini, semua orang milih rebahan, males-malesan, lah lo kerja mulu." omel Dara tak ada hentinya.

"Lo tahu gue kesini juga duit tahu nggak, soalnya klien gue ada yang mau beli mobil secara langsung cast." jawab Tirta melihat klienya sudah duduk di sofa menunggunya.

"Emang berapa harganya?" tanya Dara mengusap mobil mewah warna hitam itu.

"Sekitar sembilan puluh M setengah." jawab Tirta membuat Dara melongo mendengar harganya.

"Hai sorry buat lo nunggu." ucap Tirta berpelukan ala lelaki dengan klienya yang adalah Aezar.

"It's ok." jawab Aezar matanya tak sengaja melihat Dara yang sangat cantik dengan rok selutut, t-shirt pink dan rambut yang di urai dengan bando pita.

"Sudah gue duga kalau lo klien yang sama, kakak gue." ucap Dara duduk di sebelah kakaknya.

"Jangan dengerin bocil maklum baru bisa ngomong, jadi lo tetep gak mau milih warna lagi and stay suka warna itu?" tanya Tirta memastikan.

"Gak lah, gue ngerasa udah cocok aja sama warna itu apalagi modelnya." Aezar tertawa kecil.

"Emang buat siapa sih." bingung Tirta karena tidak mungkin Aezar membeli mobil seharga langit itu tanpa alasan.

"Buat nyokap karena seminggu ulang tahunya, jadi yaudah gue beliin aja mobil." Tirta dan Dara mengangguk mengerti.

"Gue salut sama lo rela glontorin duit banyak demi nyokap, ini aja sama nyokap lo bisa seroyal ini dan gue gak bisa ngebayangin gadis yang bakal jadi masa depan lo nanti bakal jadi ratu dah." ucap Tirta membuat Aezar tertawa kecil dan melihat Dara yang sibuk bermain hp.

"Gue tahu kok adek gue cantik, tapi sayang gadis yang gue maksud buat lo bukan adek gue. Karena kalau lo mau dapetin adek gue gak segampang lo bisa beli mobil." Tirta tertawa mendapati Aezar melihat Dara.

"Kak lo tuh ya...ekh...ralat lo juga ngomongin bisnis ya bisnis aja, gue gak usah di bawa-bawa." dengus Dara di jawab cengiran Tirta.

"Gadis kapas." gumam Aezar.

"Ok kak, nanti duitnya gue transfer cas langsung." Tirta mengacungkan jempolnya.

"Santai aja kali." jawab Tirta.

"Kak...kak ayo balik cepetan." bisik Dara ke telinga Tirta.

"Urusanya belum selesai abis ini kakak mau ketemuan sama." ucapan Tirta terpotong oleh suara Dara.

"Cie mau ketemu pacar, iyakan lo mau ketemu pacar lo." ledek Dara mendapat sentilan kecil di dahinya.

"Kalau ngomong, oh ya Zar kalau lo mau, lo bisa coba kok mobilnya biar tambah yakin dan gak ngerasa salah lo beli mobil semahal ini." Aezar menggeleng kecil menanggapi.

"Gue yakin lo nggak mungkin bisnis sukses otomotif seperti ini kalau gagal." canda Aezar.

"Kak bosen." bisik Dara sekali lagi sungguh menganggu Tirta.

"Kak pinjem mobil lo dong, cuma buat jalan-jalan doang terus balik lagi kesini." Tirta mendelikan matanya tak setuju.

"Jangan nanti nabrak rumah orang gak lucu, nanti aja kalau di rumah main sepatu roda, scotter gak masalah aman safety." ketus Tirta.

"Dia pikir gue bocah lima tahun." gumam Dara kesal.

"Yaudah kak gue duluan soalnya habis ini gue juga ada meeting." ucap Aezar, tapi sebelum melangkah suara Tirta menghentikanya.

"Zar gue percaya banget sama lo, gini anterin bocil ini balik biar gak ribut di sini ganggu tahu nggak, langsung anterin aja dia pulang inget jangan mampir kemana-mana." peringat Tirta.

"Gak mending gue telphone ayah atau nggak kak Rain." tolak Dara keras.

"Papa kantor, Rain sedang sibuk sama proyek barunya dan gak ada naik taxi-taxian." jawab Tirta sebelum Dara menjawabnya.

"Awas lo gue aduin ke bunda." Dara melenggang pergi meninggalkan dua pria itu.

"Ayo naik." ujuk Aezar melihat Dara yang hanya menatap pintu mobil Aezar.

"Ngapain lo duduk di situ?" tanya Aezar melihat Dara membuka pintu tengah.

"Ya mau pulang lah." ketus Dara kesal.

"Lo pikir gue supir lo." datar Aezar.

"Emang lo kan supir gue beberapa menit, soalnya lo mau aja di suruh curut nomer dua itu nganterin gue jadi otomatis lo bakal jadi supir beberapa menit gue." cerocos Dara dengan enaknya.

"Gue cuma nolongin bukan buat jadi supir lo." jawab Aezar menatap Dara dari pantulan kaca.

"Udah lah ayo jalan, kalau di kartun kembar botak tuh kan gini sepi go...jadi kalau buat lo Aezar go." tawa puas Dara dengan candaanya itu.

"Emang dasar bocil." ledek Aezar membuat Dara mendelik tak terima.

"Gue gak bocil ya tinggi gue tuh seratus enam puluh dua." kesal Dara membeberkan tingginya.

"Lonya aja yang kek tiang listrik." gumam kecil Dara yang ia akui saat berdiri di samping Aezar dia terlihat sangat mungil.

"Ada aja." gumam Aezar tersenyum samar.

"Jas lo lepas aja dong." Aezar mengkerutkan dahinya bingung.

"Jangan mikir aneh-aneh, gue nyuruh lo ngelepasin jas soalnya kalau lo pakai kostum gitu terus sama gue sekarang keliatan banget kalau lo kayak om-om pedo yang mau nyulik bocah." tawa Dara kembali pecah, membuat Aezar melihatnya ikut tersenyum.

"Zar gue pen beli itu." cicit kecil Dara melihat pedagang arum manis.

"Arum manis lagi, gak langsung pulang aja tadi kata kakak lo kan gue suruh langsung anter pulang." jawab Aezar membuat Dara terdiam.

"Yaudah pulang." Dara mencebikan bibirnya kesal.

"Jangan gitu lo tambah kek bayi mau nangis tahu nggak." kesal Aezar mendapatkan pukulan Dara dengan tasnya.

"Gue itu tuan putri keluarga Othario bukan bocil, bayi atau apa." sentak  Dara.

"Tapi lo anak bungsunya kan, mangkanya bocil." Dara akhirnya memilih diam karena selalu gagal saat melawan Aezar yang mulai asyik denganya.

VOTE & COMEEMT HARUS!!

BUAT KALIAN TETEP JAGA KESEHATAN SEPERTI SEKARANG LAGI MUSIM VIRUS CORONA SAMA CONGORNA TETANGGA JADI HARUS SELALU JAGA KESEHATAN, TERUTAMA KESEHATAN JARI BUAT VOTE & COMEENT

TERIMAKASIH...

Little queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang