BAB 37

5.3K 452 13
                                    

Hari ini adalah tepat hari dimana pernikahan Rain dan Theara, suasana sakral, intim kekeluargaan sungguh terasa acara yang di laksanakan sangat terbuka dengan besar-besaran karena kemauan Rain yang begitu menginginkan, pernikahan hanya sekali tapi bisa di kenang banyak orang yang menyaksikanya.

"Kak Rain, kak Theara congratulation huwa...akhirnya kak Rain udah ngurangi jatah beras di rumah, dan bunda gak perlu melihara lagi human kayak lo." seru Dara tertawa, membuat Rain langsung memeluknya.

"Dasar lo." ketus Rain.

"Selamat bang." datar Aezar menyalami Rain, dan memeluk Rain layaknya lelaki.

"Jadi lelaki yang bener, jagain Dara pesen gue buat lo kalau lo kagak bisa lepasin dia tanpa membuatnya terluka." ucap Rain penuh penekanan.

"Gue bakal usaha." jawab Aezar.

"Kak Theara selamat, akhirnya pacaran dan penantian bertahun-tahun terlaksana sekarang, btw jangan lupa dong nanti kita perawatan bersama seperti biasanya." ucap Dara membuat Theara tertawa.

"Pasti itu hal wajib buat kita bukan, thank's ya." Dara mengangguk.

"Selamat kak Theara." ucap Aezar datar.

"Terima kasih Aezar." tutur Theara.

Aezar segera mengajak Dara turun dan duduk di kursi yang di sediakan.

"Rame banget, ngundang berapa tamu?" tanya Aezar dapat melihat jika yang datang ke acara, bukan orang sembarangan melainkan kebanyakan petinggi.

"Gak tahu itu urusan yang ngundang." jawab Dara merasa lelah dengan gaunya yang sangat berat.

"Ganti gaun biasa aja sana." seru Aezar merasa khawatir.

"Tapi acaranyakan belum kelar." Dara menyandarkan kepalanya di dada Aezar, yang malam ini juga sangat tampan.

"Mau nunggu kelar atau kamu bisa kelelahan terus sakit." Aezar menunggu respon Dara yang masih terdiam.

"Ok kamu tunggu bentar di sini." Dara berdiri dan mencari pelayan untuk membantunya.

Aezar menghela nafas, akhirnya gadisnya yang keras kepala itu mau menganti gaunya dengan yang lebih ringan, karena melihat Dara yang sedari tadi merasa lelah membuatnya khawatir.

"Hallo tuan muda Manuel Aezar parvix." sapa seseorang membuat Aezar menoleh.

"Anda disini juga tuan?" tanya orang itu adalah salah satu rekan bisnis Aezar.

"Seperti yang anda lihat tuan Risyal." jawab seadanya Aezar.

"Apakah anda sendiri hm, atau mau minum bersama saya dan yang lain." tanya Risyal menatap pemuda tampan sukses di hadapanya.

"Tidak, untuk saat ini saya tidak berminat dengan tawaran anda tuan." jawab Aezar.

"Malam ini anda sangat tampan tuan muda, dan sepertinya anda sangat serasi jika bersanding dengan putri saya." usul Risyal membuat Aezar berdecih.

"Apakah anda selalu begitu tuan, menunjukan anak anda ke semua orang dan membual hal yang sama, jika putri anda serasi dengan saya, sayangnya tidak bagi saya." sarkas Aezar menatap sinis Risyal.

Little queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang