Part 34 - Kembali Membangun Mimpi

44 7 0
                                    

Dream, Love and Friendship © Group 1

LavenderWriters Project II

PART 34 — Kembali Membangun Mimpi

Created by gloriarafael

***

Fadil berdiri tegap di hadapan lokernya seraya menatap miris sepasang seragam lama yang sudah usang itu. Seragam pertamanya saat mengenal dunia yang benar-benar harus ia lupakan sekarang yaitu taekwondo.

Fadil terpaksa mengalah pada orang tuanya. Fadil sudah sangat lelah jika harus berdebat lagi hanya karena masalah masa depannya yang pada dasarnya tidak bisa ditebak.

Fadil tersenyum miris sebelum menutup lokernya. Sudah seminggu Fadil tak lagi mengikuti kelas tekwondonya. Ia sudah benar-benar lepas dari taekwondo atas keputusannya sendiri. Fadil dipaksa ikhlas untuk melepas atas keadaan.

"Fadil!" pangil seorang wanita sambil berjalan mendekatinya.

"Eh Mila kok lo belum pulang sih?" tanya Fadil.

Mila mendengus menatap keadaan Fadil yang berantakan.

"Kenapa lo masih di sini? Seragam taekwondo lo mana? Kelas udah mau dimulai dan lo masih di sini," cerocos Mila merebut kuncil loker dari tangan Fadil dan membukanya.

Fadil bingung sekaligus senang. Mila dengan perhatiannya terhadap taekwondo terutama Fadil seperti membukakan jalan untuk hubungan yang lebih baik.

"Nih, sekarang pakai seragam lo dan pergi latihan, anak-anak udah nunggu lo. Kevin ada urusan sama Kinara jadi hanya ada Andhika dan bapak di sana. Kasihan anak didik lo Dil," perintah Mila lagi.

Fadil menunduk melihat seragam di tangan Mila itu. Jujur ia ingin sekali tetapi ia sudah berkomitmen untuk tidak lagi.

"Mila gue seneng lo di sini tapi sorry, gue gabisa lagi," ujar Fadil pelan.

"Enggak! Lo harus tetep main taekwondo, di sana kebahagiaan lo, kan? Pokoknya gue mau lo tetep jadi pemain taekwondo terhebat. Jadi sekarang gue minta lo jangan nyerah Dil!" Mila terus meyakinkan Fadil.

Mendengar pujian dari wanita yang ia cintai namun tak bisa dimiliki Fadil terlonjak bahagian dan tak ingin menyerah dengan semua ini.

"Oke sekarang lo tunggu di sini, gue ganti baju," titah Fadil segera berlari menuju kamar ganti.

Entah apa yang dipikirkan Mila, saat ini Mila bahagia melihat senyum semangat Fadil tetapi ia lebih bahagia jika akan melihat tangisan Fadil nanti. Kini di dalam diri Mila berperang dua sisi dirinya yang tak bisa ia hentikan. Di mana ada Mila si penyayang dan Mila si pembenci.

***

Mila dan Fadil berjalan berdua di koridor menuju ruang taekwondo. Jantung Fadil berdegub begitu kencang karena sepanjang jalan Mila tak habis-habisnya memuji taekwondonya. Mila juga selalu memberi semangat yang tak pernah Fadil dapat sebelumnya.

"Yuk buruan udah mau sampai!" Mila antusias menarik tangan Fadil agar lebih cepat lagi berjalan namun segera Fadil tahan.

"Mila" 

"Iya?"

"Gu..gue.. mau bilang ka..kalau..gu—"

"Woy Fadil!! Anjirr lo balik lagi? Seneng banget guee bro!!" Tiba-tiba Andhika sudah keluar dari ruangan dan mendapati Fadil dan Mila berdua.

Seketika semua anak taekwondo keluar berbondong-bondong melihat siapa yang Andhika sapa.

"KAK FADIL!!!" teriak mereka bersamaan.

[1]Dream, Love and Friendship✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang