BAB 22 : NOBODY'S HOME
REI lari terbirit-birit dari supermarket berjarak empat puluh meter menuju rumahnya itu. Deru napasnya yang ngos-ngosan mirip seperti atlet yang gagal memenangkan turnamen lari. Begitu sampai di depan pagar rumah, dipeganginya kedua lutut yang sudah pegal-pegal tersebut. Mulai tebersit sedikit kenangan yang membuatnya de javu atau nostalgia, saat hari pertama dirinya mengikuti kegiatan Persami wajib malah berakhir ditinggal kelompoknya yang pada akhirnya membawanya pada perkenalan dan menjadi salah satu bagian dari Toko Roti Bersama. Hal yang membuatnya hatinya tetiba terasa nyeri saat mengingat Tunas yang menyadarkannya akan fakta bahwa sosok yang berinisiasi untuk berlaku kejam padanya tersebut adalah Felly, cewek lembut yang notabenenya malah dia cintai. Sedikit tidak sangka dan bingung juga pastinya.
Sedikit sesak namun tak banyak yang dapat diperbuatnya, yang jelas saat ini lebih baik untuk menjaga diri karena dia tidak tahu siapa orang yang telah mengikutinya.
Buru-buru cowok itu mengunci pagar, lalu membuka kenop pintu kemudian menguncinya rapat-rapat. Tak lupa juga dirinya langsung menutup kain gorden jendela rapat-rapat. Rasa resah menyelimuti dirinya, namun dia berusaha mengempaskan pemikiran-pemikiran aneh tersebut.
Asam lambung yang menaik karena tidak diberi asupan apapun dari pagi mengakibatkan Rei merintih pelan sembari memegangi perutnya.
"Antara cacing-cacing di perut dan asam lambung yang naik, kalian berdua sungguh manja," dengusnya sebal lalu segera berjalan menuju dapur.
Sesampainya di dapur, jemari Rei langsung meraih gunting yang disusunnya rapih di atas lemari tempat penyimpanan piring-piring bersih dan kawan-kawan. Sekarang dengan bantuan alat pemotong itu, dirinya langsung membuka bungkusan mie instan yang baru saja dibelinya beberapa menit yang lalu. Barulah tetiba dia teringat sesuatu yang membuat pipinya bersemu merah, malu sendiri! Untung tidak ada yang tahu!
Dia belum melakukan prosedural yang benar, yakni merebus air matang hingga mendidih. Astaga! Padahal itu poin utama yang bisa dikatakan penting dalam memasak mie instan yang secara penyajiannya dikatakan mie goreng walau secara teknis mengolahnya dengan cara direbus.
Sekarang cowok itu beralih mengambil sebuah panci berbahan dasar stainless steel yang digantung di paku tepat di samping tempat menyelipkan gunting. Direbusnya air matang hingga mendidih dan memasak mie instannya.
Tak berselang lama, dia langsung mengeksekusi mie goreng tersebut sampai habis tak bersisa. Kemudian dia berjalan menuju kamar tidurnya dan langsung merebahkan tubuh tersebut.
***
Keesokan harinya, Rei langsung terbangun dengan gelisah pada pukul sebelas. Jam tanggung di antara pagi dan menjelang siang itu pertanda bahwa ini adalah hari kedua Rei menjadi kebo. Sebenarnya alasan Rei membolos sendiri sangat sederhana, dia hanya ingin menghindari para pemilik toko roti. Dia tidak tahu siasat terbaik macam apa untuk membunuh cewek yang dirinya cintai. Hal itu seakan tidak mungkin dan secara logis tidak akan pernah menjadi mungkin.
Khusus hari ini, Rei terbangun karena sedari tadi gawainya terus bergetar. Sudah jelas itu pertanda bahwa ada notifikasi yang masuk karena Rei termasuk orang yang jarang menggunakan silent-mode.
Rei menahan napasnya sendiri yang mulai tidak beraturan lalu mencoba memberanikan diri membuka kunci layar gawai miliknya yang seakan tak bosan-bosannya bergetar hingga membangunkannya. Betapa terkejutnya cowok itu saat melirik ratusan surel untuknya. Dia semakin mengernyit, tidak mengerti kenapa dirinya harus mengalami teror aneh yang justru terkesan tidak masuk akal seperti ini. Salah apa Rei?
Digulirnya layar gawai tersebut hanya sekadar scrolling, dia takjub luar biasa hingga geleng-geleng kepala. Tidak menyangka bakal ada orang yang akan seniat ini hanya untuk sekadar meneror cowok biasa tanpa kemampuan luar biasa seperti Supermen atau Betmen.
190+ gmail from liveinsomewhere
"Buset dah nih orang," komen Rei, masih tercengung. Dibukanya satu-satu surel dari si orang asing pengganggu tersebut. Anyway, yang memberikan julukan aneh seperti itu adalah Rei sendiri.
No subject.
From : liveinsomewhere
Rei, kita butuh ketemu.
Digulirnya gawai untuk melihat surel lain.
Saya tahu kamu.
Terus digulir.
Anda jangan macam-macam, Rei.
Digulir lagi.
Anda akan menyesal jika tidak menemui saya.
Digulir lagi sampai membuat napas Rei memanas.
Hidup anda dalam bahaya, Rei.
Anda akan menyesal.
Anda bisa memilih; mau bertemu satu kali dengan saya atau tidak akan bertemu selamanya-karena anda tidak akan ada lagi di dunia ini?
Dada Rei berpacu kencang, napasnya semakin tak beraturan seakan-akan oksigen memilih menjauh dan sungkan padanya. Bibir miliknya gemetaran hebat, jemarinya seakan tidak kuat lagi menggulir layar seolah ada sesuatu yang menahan dirinya. Buru-buru dia mengempaskan benda kotak itu ke atas ranjang lalu menghambur ke dapur demi mencari segelas air. Kerongkongannya yang tercekat terasa begitu kering dan membutuhkan sedikit air untuk sekadar membasahinya.
Tiba-tiba otaknya terngiang-ngiang mengingat surel aneh yang diterimanya tadi, Rei langsung bergidik ngeri. Dengan cepat dia langsung kembali ke kasur dan meringkuk di balik selimut. Dia takut, takut sekali. Jangan-jangan sosok misterius semalam yang mengikutinya ke supermarket dan berpakaian serba hitam adalah orang itu? Oke, mari kita putuskan bersama bahwa Rei dalam bahaya besar!
Siapa? Siapa sebenarnya liveinsomewhere? Apa motifnya meneror Rei? Ada urusan apa antara cowok tuna asmara yang tak pernah mengenyam hubungan pacaran itu dengannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
BOL 1 : The Gift✔
Mystery / Thriller[BREAD OF LOVE SERIES 1/END] Bread of Love adalah sebuah cerita yang diangkat dari 2 tema, yaitu cinta dan pengkhianatan. Dengan dicampur bumbu misteri yang sengaja disuguhkan untuk kalian, wahai para detektif yang selalu haus misteri! Berkisah tent...