Part 6 (✓)

42.9K 5.5K 379
                                    

"Gue menang," girang Doni saat memenangkan game.

Satria melemparkan stik ps ke sembarang asal. "Lo lagi, lo lagi. Kenapa sih gue selalu kalah kalo maen sama lo!" kesalnya karna tak bisa menang dari Doni.

"Emang takdir lo selalu kalah," ucap Keynan seraya tertawa.

"Bangke lo!"

Arjuna membuka matanya perlahan, ia tak bisa tertidur pulas karna keramaian para cecunguknya.

"Lo pada bisa diem gak sih. Gue gak bisa tidur bangsat," umpatnya.

"Siapa yang nyuruh lo tidur di kasur gue?" tanya Satria.

Cowok itu menatapnya tajam, "Sialan si bangsat. Gue bolos sekolah demi lo. Tapi sayang, gue terpaksa tidur di kasur apek lo," katanya mendramatis.

"Emang siapa juga yang nyuruh lo bolos?"

"Anjing lo," Keynan menjitak kepala Satria keras. "Lo yang nyuruh kita bolos!"

"Kapan?"

"Besok," celetuk Arjuna kesal. "Semakin kesini semakin gak ada akhlak lo sama boss."

Wajahnya sudah lungset bagaikan baju yang tak disetrika. Datang paling awal daripada teman-temannya tapi tak kebagian cemilan dan tak diperbolehkan main game oleh tuan rumah.

"Sabar Jun, lain kali lo harus gercep dateng awal biar gak dilahap duluan sama si komodo," kelakar Doni.

"Tuan rumah gak ikhlas kalo si Junaedi yang makan," seru Keynan sembari tertawa.

"Tau aja lo," jawab Satria.

Arjuna hanya mendengus kesal saat teman-temannya terus mengejeknya. Dia sangat menyesal karna sudah membolos dan datang kesini. Seharusnya dia pergi saja tadi ke warung Bimah daripada kerumah Satria.

Inilah yang akan terjadi, tuan rumah tak mengizinkan dirinya bahagia, Satria sedang balas dendam karna Arjuna meninggalkan dia sendirian di Belanda.

"Masih bales dendam aja lo sama gue?"

"Hm. Sakit hati gue lo tinggal di hotel sendirian. Mana gue bangun gara-gara ada lima pegawai hotel di depan gue. Lo pada tau kenapa mereka tiba-tiba masuk kamar gue?"

Mereka semua menggeleng pelan secara bersamaan.

"Dikira gue mati anjir!!!"

Sontak ucapan Satria mengundang gelak tawa Arjuna, Doni dan Keynan.

"Lagian udah mau cek out lo masih aja molor," sahut Arjuna ditengah tawamu.

Satria melemparkan kotak tisu ke Arjuna. "Anjir. Ini semua gara-gara lo gak bangunin gue main tinggal aja lo!"

Arjuna berhasil menangkap kotak tisu itu kemudian tertawa, "Sengaja emang, enak kan Sat?"

"Gundulmu enak."

****

Sudah tak asing lagi bagi kebanyakan orang jika keramaian di Ibu Kota Jakarta seringkali terjadi kemacetan. Hal yang sama dialami oleh laki laki bernama Arjuna. Rambut yang basah dan acak acakan membuat ketampanannya semakin terpancar.

Setelah asik bermain game bersama ketiga sahabat, Satria mendorongnya kedalam kolam renang sebelum Arjuna keluar dari rumahnya. Hal itu membuat Satria puas, walaupun sakit hati saat ditinggal Arjuna pulang masih melekat di hati.

Sudah hampir jam 9 malam dia masih saja bergelut dalam perjalanan pulang. Setelah 1 jam terkena macet. Akhirnya ia bisa mengijakkan kakinya di perumahan elit tempatnya tinggal.

DIA ACHA (PUBLISH ULANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang