Part 30

23.7K 3.1K 231
                                    

Arjuna membawa Acha masuk kedalam rumahnya. Acha terkejut dan marah karna Arjuna tak mengatakan sepatah katapun di dalam mobil dan malah mencuekinya.

Acha sudah menyuruh Arjuna untuk menurunkannya di jalan, tetapi cowok itu tak menghiraukan permintaan Acha.

Saat Acha datang dan masuk, Bunda Arjuna terlihat begitu baik pada Acha bahkan menyiapkan Acha cemilan dan minuman untuknya. Beda dengan Arjuna, cowok itu malah meninggalkannya ke kamar. Acha sedikit canggung menerima perlakukan baik keluarga Arjuna padanya.

"Di minum jusnya," Lala memberikan senampan jus jeruk dan beberapa cemilan ringan.

"Terimakasih tante,"

Lala duduk di depan Acha. Acha sedikit gugup berada di depan bidadari yang sangat cantik jelita. Pantas saja Arjuna memiliki wajah tampan, ternyata dia lahir dari seorang bidadari surga. Benar-benar sempurna. Beda sekali dengan dirinya.

"Kamu teman sekolahnya Arjuna?" tanya Lala.

Acha mengangguk. "I-iya tante," jawabnya seraya meminum jus.

"Jarang banget loh Arjuna bawa temen ceweknya kesini selain Riska."

Acha sedikit tersentak mendengar kenyataan itu. Dengan cepat Acha langsung menetralisir mimik wajahnya. Disisi lain dia juga senang. Berarti selain Riska, Acha adalah cewek pertama yang di bawa Arjuna kesini.

"Benarkah tante?"

Lala mengangguk antusias. "Iya, karna Riska temennya dari kecil jadinya sudah biasa kesini. Tapi baru kali ini Arjuna bawa cewek lain, yaitu kamu."

"Bunda gak tau siapa cewek aslinya Arjuna. Setau kamu, Arjuna di sekolah dekat sama siapa?"

"Pengennya ya deket sama saya tante,"

"Saya kurang tau tante. Tapi sepertinya Arjuna deket banget sama Riska, saya sempat melihat mereka jalan bersama beberapa kali."

Lala terkekeh mendengar penuturan Acha. "Tentu saja mereka jalan bareng, Riska itu udah tante anggap anak sendiri. Makanya dia deket banget sama Arjuna. Dari kecil mereka selalu bersama, bahkan sekolahnya pun selalu sama."

"Kenapa malah bahas Riska sih tante? Mending bahas Acha saja calon mantu tante," kekeh Acha dalam batin.

"Tapi tante juga seneng sebenarnya kalo Arjuna sama Riska. Dia tuh anak yang baik, ikut membantu Papanya mengelola sekolah dan selalu memberikan uang pada orang yang membutuhkan."

"Baik dari hongkong, orang kayak Riska dibilang baik sama bidadari? Gak terima gue. Kalo aja Bunda Arjuna tau sifat aslinya Riska pasti ogah-ogahan jadiin Riska calon mantunya."

"Tapi tante nggak tau gimana perasaan Arjuna,"

"Mestinya Arjuna terpaksa banget kalo sama tuh lampir," kesalnya

"Iya tante, bahkan Riska memasukkan Acha ke dalam ekskul cheers. Padahal seleksinya ketat banget. Tapi Riska memasukkan Acha cuma-cuma."

Sengaja Acha baikin Riska dimata Bunda Arjuna. Walaupun kenyataannya dia di rekrut secara sepihak dan paksa.

Kalau tidak, bisa-bisa nanti dia tidak akan diterima jadi calon menantu yang baik.

Hah?! Acha rasa mimpi yang satu ini terlalu tinggi. Tapi tidak papa. Ada pepatah yang mengatakan 'bermimpilah setinggi mungkin', jadi Acha akan bermimpi jadi menantu keluarga Ellovar.

Lala nampak terkejut. "Oh ya, tante percaya kalau Riska memang anak yang baik."

Acha hanya tersenyum.

DIA ACHA (PUBLISH ULANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang