Part 34

20.6K 3K 39
                                    

Happy Reading 😍
.
.
.

Pagi-pagi sekali Acha berangkat sekolah karna ada tugas piket. Hanya beberapa murid saja yang ada di sekolah. Itupun bisa dihitung pakai jari.


Acha segera memakirkan sepedanya dan bergegas menuju kelas. Dia segera menyapu lantai yang sangat kotor sampai bersih. Mumpung masih pagi dan belum ada temannya yang datang, Acha mengepelnya.

Keringat membanjiri dahi Acha. Kelas yang tadinya sangat kotor kini sudah kembali bersih.

"Capek juga ternyata piket sendiran,"

Ini semua bukan kemauan Acha sendiri. Dia sudah terbiasa menyelesaikan tugas piket seorang diri. Karna pernah saat dia sudah piket namun kelas masih kotor teman-teman Acha mengatakan pada Bu Nita jika Acha tidak pernah melaksanakan tugas.

Maka dari itu mereka menyuruh Acha yang harus membersihkan kelas setiap hari agar dirinya tak di fitnah lagi. Hal itu tidak di ketahui oleh Fana dan Vinda.

"Cha?" sapa Vinda yang baru masuk kelas, tapi dia urungkan karna lantai masih basah.

"Eh Vinda? Tumben lo dateng pagi-pagi."

"Karna hari ini gue ada piket,"

Mata Acha berkedip lambat. "Piket? Bukannya lo piketnya hari Selasa ya?"

Vinda mengangguk membenarkan. "Sekarang kan hari Selasa."

Acha tidak lupa jika hari ini adalah hari Selasa. Dia hanya pura-pura lupa. Kebetulan juga ini bulan baru. Itu artinya akan ada April mop. Berarti sebentar lagi Acha akan mendapat keberuntungan.

"Lo kenapa piket hari ini Cha? Bukannya lo piket hari Sabtu ya?"

Acha mendadak gugup. Acha lupa jika Vinda tak mengetahui jadwal baru Acha. Cewek cupu itu sudah dijadwalkan piket setiap hari secara transparan oleh teman-teman sekelasnya.

"Gu- gue lupa kalo hari ini hari Selasa," Acha nyengir kuda sembari menggaruk tengkuknya.

Acha tau dirinya berbohong. Seragamnya saja sudah jelas putih abu-abu. Mana ada jika dia lupa apa nama hari ini. Vinda saja yang terlalu polos tidam tau kebohongan Acha.

Vinda tertawa melihat Acha sudah mulai pikun, "Lo belum tua aja udah pikun Cha. Gimana kalo udah tua coba? Bisa-bisa lo lupa ingatan," kelakar Vinda.

Acha pun ikut tertawa renyah.

"Berarti hari ini gue gak perlu piket dong ya?" tanya Vinda antusias.

"Lo mau piket apa? Orang udah gue bersihin semua."

"Aahhh," Vinda berlari memeluk Acha. Untung saja Acha sigap. "Makasih Acha,"

"Hari ini gue beruntung banget deh. Tau gitu gue berangkat siang aja tadi,"

"Hari ini kan April mop Vin,"

Vinda melepas pelukannya dan menatap Acha. "Oh iya gue lupa, makanya gue beruntung hari ini, ternyata ada April mop toh."

Acha tertawa melihat kegirangan Vinda. Jika Vinda sudah mendapat April mop, berati sebentar lagi dia juga akan mendapatkannya.

Acha tidak sabar melihat keberuntungan apa yang akan dia dapatkan.

***

Kali ini Acha yang mengantri mengambil pesanan Fana dan Vinda, karna mereka berdua masih di toilet. Padahal dirinya sudah berdesak-desakan dari tadi, tapi tetap saja dia di dorong kebelakang. Seharusnya makanan sudah di tangannya sekarang.

DIA ACHA (PUBLISH ULANG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang