P R O L O G

122 8 0
                                    


"Kamu bagaikan buku usang yang amat berharga bahkan sangat berharga,
kupikir setelah sekian lama tak melihatmu rasa itu akan segera pudar, namun apa?
Memori itu kerap membuatku meneteskan air mata"

REYNA MEGA LINTANG

~oOo~

Mega mendengar suara sorakan dari luar. Ah, ia lupa bahwa sekarang putrinya yang sudah menginjak remaja tengah berulang tahun. Mungkin saja semua temannya tengah merayakan hari kelahiran anaknya itu.

Lantas ia keluar dari kamar dan menuruni anak tangga untuk sekedar menyapa kehadiran teman Elis—anaknya. Dari atas ia melihat teman Elis laki-laki yang membawakan kue dan boneka dihadapan Elis dan jangan lupakan raut terharu Elis serta sorakan ˝cieee˝dari semua teman Elis. Mengingatkannya waktu masih muda dulu, Mega tersenyum getir ia tidak akan mungkin lupa kenangan yang paling indah semasa SMA-nya.

“Wah, ada temannya Elis ya.” ujar Mega setelah sampai di lantai bawah.

Mereka semua langsung menoleh ke arah Mega. “Iya tante.” ucap mereka serempak. Kemudian semua teman Elis menyalami punggung tangan Mega secara bergantian dan yang terakhir menyalami tangannya membuat Mega mematung di tempat.
“Hai tante.” sapa lelaki itu mencium punggung tangan Mega.

Dehaman dari semua teman Elis dan kata ˝camer˝ tak di hiraukan Mega. Karena, ia masih belum percaya lelaki di depannya ini sangat mengingatkannya pada seseorang.
Elis menghampiri mamanya yang masih melamun, ia berbisik di telinga Mega.
“Namanya Rey ma, dia pacar Elis.” bisiknya pelan dengan wajah bersemu merah.

“Rey?” gumam Mega yang masih di dengar anaknya. Bahkan nama mereka berdua nyaris sama.
“Reyhan tante.”ujar lelaki itu membenarkan.

Lantas Mega melangkah, tangannya bergetar menangkup wajah lelaki itu tak percaya. Ia bergumam menyebut nama “Puja...” getaran dalam hatinya dan mata yang mulai memanas ia rasakan. Wajah lelaki itu sangat mirip dengan kekasihnya dulu, Puja.
Namun bedanya lelaki ini lebih tinggi dari Puja.
Semua kepingan masa lalunya beputar secara teratur di ingatannya.

 Dia Rey PujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang