Sepulang sekolah Mega, Puja, Gusti dan Eky akan berkumpul untuk mengerjakan tugas kelompok yang sialnya Mega harus mendapatkan satu kelompok dengan manusia-manusia yang tidak pantas di sebut manusia. Ah ayolah Mega merasa tidak nyaman karena posisinya adalah perempuan sendiri. Sedangkan dia tidak mendapatkan satu kelompok sama Alea huh kesialan yang sangat haqiqi bukan?
Saat sekarang dia tengah menanti angkutan umum, untuk menuju ke rumah Gusti. Memang sebelum pulang tadi mereka sudah sepakat untuk berkumpul di rumah cowok manis itu, pasalnya cuma Gusti yang rumahnya tidak terlalu jauh dari area sekolah dan tentu karena anak itu tidak di perbolehkan pulang larut katanya cowok itu anak mama banget alias bisa dikatakan kesayangan mamanya jadi jika ingin bepergian harus seijin mamanya.
Mega tengah berada di halte dekat area sekolahnya bersama Alea dan Tita karena Gita sudah sedari tadi pulang lebih dahulu.
Mega menatap Alea dan Tita dengan hampa sungguh satu kelompok dengan komplotan Puja membuatnya tidak bisa tenang. Biasanya Mega selalu satu kelompok dengan Alea tapi setidaknya untuk tugas ini ada perempuan lain kek buat nemenin Mega biar gak cewek sendiri.“Lea... ?” rengek Mega dengan wajah yang amat nelangsa dengan bibir bawahnya yang sedikit maju.
“Yang sabar aja Mega, udah jangan takut lo‘kan pinter bisalah pasti ngerjain tugas gitu doang mah.” kata Alea.
Mega mendengus kesal. “ish! Bukan itu maksud gue. Tugasnya mah emang gampang, tapi‘kan ini tuh masalah kelompoknya. Sial banget gue dapet kelompok sama cowok songong itu.”
Tita tiba-tiba menjentikkan jarinya, seolah menemukan ide cemerlang.
Mega dan Alea mengernyit terheran.
“kenapa? ” tanya Mega.“Gue tahu, kenapa Mega satu kelompok sama pujaan hati gue. ” balas Tita serius membuat kedua cewek itu menatapnya penuh heran dan tentunya binti kepo.
“Tahu apa? ”
“Gak salah lagi. ”
“Apanya yang gak salah lagi? ”
“Lo—sama Puja? ”
Tita tersenyum manis kesannya malah jadi creepy di pandang. Sedangkan Mega dan Alea tampak kesal menunggu ucapan Tita yang kelamaan.
“Apa? ” tanya Alea tak sabar.
“Jodoh.”
“Kampret.” damprat Mega dan Alea berbarengan.
“Yah, walaupun gue sedih tapi gue iklhas deh kalau Puja sama Mega.” lanjut Tita dengan wajah lempengnya.
Mega langsung saja mengetukkan tangannya ke samping tempat nya duduk secara bergantian ke keningnya. “Amit-amit woy!”
Tidak lama kemudian, ada motor yang berhenti di depannya. Cowok yang menunggangi motor itu memakai hoodie berwarna army yang menutupi seragam SMU Gemintang.
Cowok itu membuka helm full face-nya. “Bareng yuk,” ajak cowok itu.
Mega terdiam menatap Puja. Sedangkan Tita dan Alea sudah menatap kagum akan pesona cowok itu.
“Lo belum tahukan rumah nya Gusti yang mana? ” ujar cowok itu lagi.
“cie cie ekhem.” goda Tita sambil menyenggol lengan Mega.
“Mega udah di kode tuh.” ucap Alea yang ikut menggoda sahabatnya itu.
“Berisik lo semua.” damprat Mega.
“uwyuwy gaskeun akang Puja.” Tita semakin gencar untuk menggoda keduanya.
Puja sudah siap untuk memakai helmnya kembali. “Mau gak? ”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Rey Puja
Novela JuvenilCover by Hadi Susilo^^ "Dirimu bagaikan nukleus(inti sel) percayalah tanpa adanya dirimu semuanya menjadi kacau" • • Mega membenci semua yang ada pada diri Puja. Melihat sosok cowok sok keren, sok ganteng, sok populer membuat mood nya mendadak buruk...