“OMG, ga!”
“Lo beneran?!”
Lagi Mega menghela nafas panjang. Mega kembali menyeruput juz wortel miliknya.
Saat ini mereka berempat, Mega, Alea, Tita dan Gita sedang berada di salah satu resto fast food. Tempat favorit mereka. Dan Mega tengah menceritakan kejadian yang dialaminya satu hari yang lalu.
Mega menyenderkan punggungnya pada penyangga kursi di sertai anggukan pelan.“Kalau begitu artinya lo punya hutang budi ke Puja dong?” ujar Tita.
Alea ikut mengangguk membenarkan perkataan Tita barusan.Mega terdiam, tapi bagaimana cara Mega membalas perbuatan cowok itu?
“Gimana kalau lo beliin dia sepatu juga?” usul Gita.
“Tapi lo tau sendiri gue nggak ada uang sebanyak itu.”
“Ya udah lo bilang makasih aja ke dia. Lagi pula lo belum bilang makasih, kan?” Alea berujar sambil memakan kentang gorengnya.
“Tapikan kalian tau sendiri, cowok songong itu nggak pernah sendirian. Diakan banyak fans fanatiknya yang selalu kemana-mana nguntit...”
jawab Mega enggan.“Contohnya kalian bertiga. Tensin lah gue.” lanjutnya.
“Ya udah terserah lo aja. Gue juga bingung.” jawab Alea mewakili semua temannya.
Beberapa detik hanya suara dentingan sendok yang saling bertubrukan.“Ada cara lain?” tanya Mega. Ketiganya mengangkat bahu tanda tidak tahu. Mega mendengus dan terdiam. Tita berdiri dan berkata,
“gue balik dulu ya, udah di cari bunda. Suruh pulang.”Setelah Tita pergi tidak lama kedua teman Mega, Gita dan Alea ikut pulang dengan ada alasan nemenin mamanya belanja dan ada jadwal les.
Tinggal Mega yang masih tetap terdiam di posisinya. Ia mengaduk aduk minumannya dengan sedotan. Menghela nafas, Mega berdiri menarik sling bag hitamnya. Memutuskan untuk beranjak dari sana.Cuaca yang tadinya cerah mendadak berubah dalam hitungan singkat. Awan yang mendung di lengkapi kencangnya angin menemani setiap rintik air yang jatuh turun di atas tanah disusul guntur yang saling bersahutan.
Mega yang sedang berdiri di halte dekat resto fast food terpaksa harus menunggu hujan reda daripada sampai ke rumah dengan keadaan basah kuyup. Gini gini Mega juga masih sayang sama kesehatannya. Mega yang dasarnya takut dengan petir hanya bisa menutup kedua telinganya dan memejamkan matanya rapat-rapat saat suara guntur terdengar menggelegar. Angin yang berhembus kencang membuat Mega merapatkan cardigan hijau army-Nya ke tubuh.
“Tau kaya gini mending nunggu di resto aja. Lebih aman.” gumam Mega menatap genangan air.
Mega menoleh saat merasakan seseorang menepuk bahunya. Dahinya mengerut, ia mendapati seorang gadis yang sebaya dengannya menyodorkan sebuah payung bermotif bunga.
“Ini buat mbak.” katanya sambil menyodorkan payung itu dihadapan Mega. Mega menatap bingung ke arahnya.
“Buat saya?” Mega menunjuk dirinya.
Gadis itu mengangguk, dagunya mengarah pada resto fast food yang tadi di datangi Mega.
“Dari mas yang di sana.”Mega ikut mengarahkan pandangannya. Dari jarak yang lumayan jauh Mega bisa melihat seorang cowok dengan hoodie hitam dan menggunakan tudungnya di kepala serta topi hitam. Sehingga Mega tidak bisa melihat wajah cowok itu dengan jelas hanya sebagian seperti hidung yang terlihat menonjol. Mega menatap sekali lagi hoodie hitam, topi hitam, kaca mata hitam, jam tangan hitam, ransel hitam, celana jeans hitam, sepatu hitam.
Dari ujung rambut sampai ujung kaki semuanya serba hitam.
Namun cowok itu cepat-cepat menatap ke lain arah dan tidak lama masuk ke dalam resto fast food.
Mega menghela nafas, di lihatnya payung bermotif bunga itu.
“Dia siapa?” gumam Mega.“Dari cara jalannya kaya familiar...”
Kepalanya menoleh kembali. Dari balik kaca besar Mega bisa melihat jelas cowok itu duduk tepat di bagian pojok yang berdekatan dengan kaca. Cowok hoodie itu menatapnya dari dalam sana. Sedetik kemudian cowok itu menunduk di balik topi dan tudung hoodie yang menutupi kepalanya.
Sepertinya cowok itu merasa tidak enak karena tertangkap basah sedang memandangnya, mungkin?
——————
Coba tebak siapa cowok hoodie itu?
Apakah ada yang mengira itu Puja?Fika ingetin lagi ya, jangan lupa untuk kasih cerita Puja dan Mega bintang dan terus dukung alur ceritanya.
Next chapter selanjutnyaa 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Rey Puja
Teen FictionCover by Hadi Susilo^^ "Dirimu bagaikan nukleus(inti sel) percayalah tanpa adanya dirimu semuanya menjadi kacau" • • Mega membenci semua yang ada pada diri Puja. Melihat sosok cowok sok keren, sok ganteng, sok populer membuat mood nya mendadak buruk...