17. Love at first sight?

29 3 2
                                    

Hello i‘m come back^^

Keanu tersentak kaget saat ia menangkap tubuh gadis itu, tiba-tiba gadis itu menatapnya dengan sayu lalu membelai pipi kirinya lembut sambil bergumam ˝Puja˝ setelahnya gadis itu menutupkan kedua matanya. Alias pingsan.

Kenapa dengan gadis ini? Jelas-jelas dia belum mengenal perempuan ini. Tapi dengan lancangnya gadis ini membelai pipinya bahkan memanggilnya dengan sebutan Puja, padahal itu jelas bukan namanya. Atau gadis ini berpikir jika yang menolongnya adalah Puja? Apa gadis ini pacar Puja, Puja musuhnya?

Sudahlah lebih baik dirinya segera membawa gadis ini ke UKS, untuk urusan gadis ini pacar Puja atau bukan ia bisa menyuruh gengnya untuk mencari tau.

Segera Keanu membopong tubuh gadis itu untuk di bawa ke ruang UKS. Tubuh gadis itu juga terasa panas membuat Keanu mempercepat langkahnya.

“Ya ampun Mega kenapa?” tanya bu Inggit, selaku dokter yang bertugas di UKS.

Memang di SMU Gemintang menyediakan dokter khusus untuk mengurus masalah murid yang sedang sakit. Pasalnya SMU Gemintang adalah salah satu sekolah terelite—yang ada di Jakarta. Bahkan biaya perbulannya nyaris mencapai jutaan. Wajar bukan jika sekolah itu mengutamakan fasilitas terbaik?

“Dia pingsan kena benturan bola.” ujarnya membaringkan tubuh Mega di ranjang UKS.

“Sama badannya panas” terus Keanu.

Bu Inggit mengangguk. Segera ia memeriksa keadaan Mega. Terkejut mengetahui suhu badan gadis itu yang di atas batas normal.

“Gimana?”

“Suhu tubuhnya di atas batas normal, demamnya terlalu tinggi.”

Bu Inggit meminta bantuan anak PMR untuk mengambilkan handuk dan baskom yang sudah diisi air hangat untuk mengompres.
Bu Inggit juga melonggarkan ikat pinggang Mega dan membuka dua kancing atas baju Mega, lalu menyelimuti bagian kaki Mega. Karena jika seseorang mengalami demam tinggi pada tubuhnya pasti seseorang itu merasakan sebaliknya. Yaitu kedinginan.

“Saya akan mengompresnya dengan air hangat dan nanti kamu bisa memijat kakinya ataupun jari-jarinya agar aliran darahnya lancar. Dan dia bisa cepat sadar.”

Setelah di kompres Keanu mencoba menuruti perkataan Bu Inggit untuk memijat tubuh gadis itu, bagaimanapun sebagai lelaki sejati dia harus tanggung jawab atas kesalahannya. Sedangkan Bu inggit duduk di tempat ruangannya sendiri yang tak jauh dari letak ranjang Mega berada bahkan hanya terpisah oleh dinding kaca besar. Sehingga mudah untuk mengawasi murid yang sedang sakit dari dalam sana.

“Ibu kayaknya belum pernah liat kamu. Anak baru?” tanya Bu Inggit dari dalam ruangannya yang masih bisa di dengar oleh Keanu.

“Iya.”

Bu Inggit keluar dari ruangannya. Berjalan menghampiri ranjang Mega membawa minyak kayu putih. “Ini oleskan ke telapak tangan sama kakinya biar hangat.”

Keanu menurut. Ia mengambil minyak kayu putih itu lalu mengoleskannya ke telapak tangan dan kaki Mega.

“Namanya Mega. Reyna Mega Lintang. Dia sang primadona SMU Gemintang yang menjadi incaran para murid laki-laki, dengan peraih medali terbanyak setelah Puja. Dia juga sering di ikutkan olimpiade Kimia. Namanya sudah tidak asing lagi bagi para guru.”

“Aneh.” sahut Keanu terkekeh melirik Mega yang masih belum sadarkan diri.

“Aneh apanya?” tanya Bu Inggit bingung.

“Tampang muka rata-rata kok jadi primadona?!” opini Keanu sambil menggeleng.

Bu Inggit menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. “Siapa bilang? Mungkin karena kamu belum mengenalnya, Mega punya daya tarik tersendiri. Bahkan diluar sekolah dia banyak di gandrungi fans dari sekolah lain.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Dia Rey PujaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang