******
"Susah ya ternyata jatuh cinta sendirian itu. Selain harus sabar, harus siap sakit hati juga."
~Amanda Keysa Ainsley******
Gadis ini tengah memeluk boneka unicorn kesayangannya yang ia beri nama "jennie".
Gadis itu terus mencurahkan isi hatinya pada boneka unicorn berwarna pink itu.
Ya seperti ini lah, jika tidak memiliki saudara kandung di rumahnya, dan beginilah jika ia menjadi anak tunggal.Keysa terus menerus menghapus air matanya yang terus mengalir tanpa ia suruh.
"Ih! Ngapain si lo nangis terus key! Lemah tau nggak! Gitu aja nangis!" Cicit Keysa pada dirinya sendiri.
Tok! Tok! Tok!
"Key...kamu nggak apa-apa?"
Ismi mengetuk pintu kamar Keysa berkali-kali, ia mengkhawatirkan putrinya ini. Sejak pulang sekolah Keysa tidak keluar kamar.
"Ke-Keysa nggak apa-apa kok mah, Keysa cuma ngantuk aja." Saut Keysa dari dalam kamarnya.
"Beneran kamu nggak apa-apa?"
"Iya mah, Keysa nggak apa-apa. Keysa cuma ngantuk."
Ismi menghela nafas dari luar kamar Keysa.
"Beneran?" Tanya ismi masih memastikan.Tak menyauti lagi ucapan mamahnya, Keysa malah menangis semakin menjadi sambil memeluk erat bonekanya.
"Keysa?"
Tak ada sautan dari dalam kamar Keysa lagi, gadis itu benar-benar tidak tahan lagi, sampai-sampai bicara pun rasanya sulit sekali.
Keysa sudah larut terbawa tangisannya sendiri.Seketika ketukan pintu dan panggilan dari mamahnya sudah tidak terdengar.
Ucapan haikal di sekolah masih terbayang oleh keysa sampai saat ini. Perkataan pedasnya memang benar-benar menyakiti hati Keysa.
Kenapa pria itu jahat sekali. Kemana hati pria itu?
"Gue yang terlalu berharap atau haikal yang terlalu susah buat gue dapetin si?" Tanya Keysa pada dirinya sendiri.
Keysa menghela nafas panjang, mengatur nafas dan tangisannya. Kemudian menghapus air mata yang sudah membanjiri kedua pipi Keysa.
"Susah ya ternyata, jatuh cinta sendirian itu, selain harus sabar, harus siap juga sakit hati."
Keysa memandang boneka unicorn di tangannya, kemudian mulai berbicara sendiri pada bonekanya.
"Jennie! Kamu pernah nggak si jatuh cinta sendirian? Sekarang aku lagi ngerasain. Rasanya sakittt banget."
Curhat Keysa pada boneka di genggamannya itu."Apa aku harus mundur aja sekarang? Aku capek, capek Slalu nggak di hargain, capek Slalu nggak pernah di tengok. Dan cape Slalu di abain."
Keysa tersenyum miris menatap boneka kesayangannya, kemudian kembali menitihkan air matanya.
Lagi lagi Keysa kembali menangis.Tok! Tok! Tok!
Ketukan pintu kamar Keysa lagi lagi terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLS [1] My ice boy
Teen Fiction[SELESAI] Akan ku sejajarkan langkah ku dan langkahnya. Akan ku kejar dirinya hingga dapat. Dan akan ku cairkan hatinya yang sedingin kutub utara. --------- --------- Dia dingin, melebihi benua artantika. Kisah tentang perjuangan seorang Keysa Ai...