******
Kringgg!!!
Bell Jam pelajaran sudah di mulai, seluruh siswa pun sudah banyak yang memasuki kelas mereka masing-masing, jika di lihat sekarang seluruh lorong kelas sudah sangat sepi karena seluruh siswa sudah pergi masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran hari ini.
Berbeda dengan Haikal dan teman-teman bolosnya, yang saat ini sedang asyik berbolos di sebuah warung kecil tak jauh dari SMA nya.
"Lo ngasih nomor gue ke dia Dev?" Tanya Haikal dingin.
Devano menghentikan aktivitasnya yang tengah menghisap rokok tersebut, kemudian menatap Haikal. Namun tak menjawab pertanyaan dari Haikal.
"Gue nanya!" Gertak Haikal dengan nada lebih dingin.
"Lo ngasih nomor gue ke dia?" Ulang Haikal.
"Kenapa emangnya?" Jawab devano
Haikal menaikan sebelah alisnya, menatap devano dingin.
"Di sogok pake apa Lo sama mereka?" Cicit Haikal.
"Gue nggak di sogok pake apa-apa. Gue cuma mau bantuin anak baru aja" saut devano
"Itu bukan urusan Lo." balas Haikal.
Haikal segera memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Cuma nomor doang kan kal." Ucap devano enteng.
Haikal kembali melirik ke arah devano, tapi lirikan ini lebih dingin dari sebelumnya.
Haikal menghampiri devano."Cuma nomor? Enteng banget Lo ngomong! Setiap malem dia nelfonin gue! setiap hari dia ngechatiin gue!, dan itu ngenggagu gue asal Lo tau!" Maki Haikal menaikan nada suaranya.
Haikal dan devano pun menjadi tontonan para siswa yang membolos di tempat itu juga.
"Itu wajar kal, dia jatuh cinta sama Lo, dia mau nunjukin rasa suka nya ke Lo! Yang nggak wajar itu Lo! Di deketin sama cewek mana pun slalu nolak" saut devano Tak kalah menaikan nada suaranya.
"Itu bukan urusan Lo!" Cicit Haikal, menjauhi devano
"Kenapa Lo jadi emosi gitu? Apa emang bener rumor yang beredar kalo Lo itu gay?!" Ucap devano.
Haikal menghentikan langkahnya, memejamkan matanya, tangannya terkepal kuat. Haikal mengontrol emosinya.
"Jaga omongan Lo!" Ucap Haikal sangat dingin.
"Emang bener kan kalo Lo itu gay?!" Jawab devano santai.
"Devano!"
Bugh!!
Sebuah tonjokan dari haikal berhasil mendarat di ujung bibir devano. Devano tersungkur kesakitan.
Para siswa yang menonton kejadian itupun berusaha untuk menengahi mereka, tubuh Haikal di Tahan agar tidak kembali memukul devano yang saat ini sudah tersungkur sambil memegang sudut bibirnya yang berdarah.
"Dari tadi gue masih sabar ya sama sikap Lo Dev! Karena gue masih nganggap Lo temen gue, tapi ucapan Lo bener bener kelewatan!" Maki Haikal dengan nafas berdebar menahan emosi.
Haikal menjauhkan dirinya dari kerumunan, Haikal pergi dari warung kecil itu begitu saja dengan emosi yang masih membara.
Niatnya hari ini ia ingin berbolos malah tidak jadi karena masalah sepele seperti tadi.Tidak ada pilihan lain, akhirnya Haikal menuju saja ke kelas nya. Meskipun saat ini kelas Haikal sudah di ajar oleh guru.
Namun dengan santai nya Haikal masuk begitu saja ke dalam kelasnya."Dari mana aja kamu Haikal?" Tanya guru laki laki bertubuh tinggi.
"Toilet" dusta Haikal.
Guru itupun sudah sangat mengerti bagaimana Haikal, ia pun hanya bisa mengalah dengan sikap Haikal yang seperti itu.
Dengan tidak merasa bersalah nya Haikal malah dengan santainya tertidur di kelas, meskipun saat ini sedang ada guru di kelasnya.
"Woi! Nggak sopan banget si Lo! Ada guru juga malah tidur!" Cicit Deby, teman sebangku Haikal.
"Ck!" Haikal menutup wajahnya dengan buku tulis miliknya
"Haikal! Bangun!!" Deby berusaha membangunkan Haikal dengan menarik-narik kerah baju Haikal.
"Berisik." Cicit Haikal.
Deby hanya menghela nafas jenuh dengan sikap Haikal yang semakin hari semakin parah.
"Gue aduin ke Keysa Lo" ancam Deby.
Mata Haikal yang semula terpejam di balik tutupan buku tulis itu kembali terbuka Kala ia mendengar nama 'gadis gila' yang slalu menelponnya tiap malam.
"Nggak ada urusan." Saut Haikal dingin.
"Eh? Katanya tidur? Kok pas denger nama Keysa Lo langsung bangun." Ledek Deby.
"Ck!" Haikal kembali memejamkan matanya kesal.
Deby membiarkan begitu saja Haikal tertidur, sementara guru yang sedang berada di kelas 11.D pun membiarkan saja Haikal tertidur di kelas. Itu sudah menjadi kebiasaan baginya.
*****
Bersambung....

KAMU SEDANG MEMBACA
SLS [1] My ice boy
Novela Juvenil[SELESAI] Akan ku sejajarkan langkah ku dan langkahnya. Akan ku kejar dirinya hingga dapat. Dan akan ku cairkan hatinya yang sedingin kutub utara. --------- --------- Dia dingin, melebihi benua artantika. Kisah tentang perjuangan seorang Keysa Ai...