Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu murid CK telah tiba, apa lagi jika bukan class meeting. Hari Selasa ini lomba yang akan dilaksanakan adalah basket dan futsal. Jadi satu tim basket dan futsal adalah gabungan antara 3 kelas. Karena Langit adalah anak basket, otomatis dia masuk tim basket bersama Dahrens. Berhubung satu tim mereka adalah kumpulan para cogan, akhirnya mereka menamai tim mereka The Cogans, memang agak alay. Tidak heran ketika The Cogans dipanggil oleh sang komentator semua siswi CK histeris tiada ampun. Katanya Dahrens adalah penyebab utama, siswi CK menganggap bahwa Dahrens sebagai pangeran CK. Tidak bisa disalahkan juga julukan tersebut, karena memang tampang Dahrens yang sangat tampan.
Pertandingan pun dimulai, The Cogans giliran pertama melawan Golden Boys dari jurusan IPS. Dahrens pencetak poin pertama untuk The Cogans, caranya berlari sambil mendrible membuat para wanita histeris tidak ketulungan. Para siswi terus saja meneriaki nama Dahrens sambil menjerit-jerit tidak jelas. Bahkan anak jurusan IPS bukan mendukung timnya malah asik menggebet anggota dari The Cogans, dasar temen gak ada akhlaq! Pada menit terakhir Dahrens mencetak three point yang sukses menjadikan The Cogans sebagai pemenang. Pencetak poin terbanyak diraih oleh Dahrens dan disusul dengan Langit.
"Keren juga lo, Lang," puji Latte pada Langit.
"Bukannya pencetak poin terbanyak Dahrens ya?" tanya Langit yang merasa tidak pantas Latte puji.
"'Kan lo terbanyak kedua, lagian gue maunya muji lo bukan dia," jawab Latte.
"Iya iya. Eh, Latt, gue hari ini gak bisa latihan sumpah. Badan gue mungkin cape abis ini, dari pada dipaksain tambah drop mending gak usah latihan dulu," kata Langit. Sedang asik mengobrol berdua, Dahrens datang menghampiri mereka akibat percakapan yang ia sedikit dengar.
"Latt? Nama dia 'kan Vani?" tanya Dahrens keheranan, pasalnya baru sekarang ia mendengar seseorang memanggil Vani dengan nama lain.
"Kepo!" ujar Latte kesal.
"Dia Vanila Latte, gue panggil dia Latte, dan emang cuma gue yang manggil dia gitu," jawab Langit sambil mengelap sisa keringatnya.
"So sweet ye, kalian jadian emang?" tanya Dahrens penasaran.
"Kagak, lagian soal hubungan gue sama Latte biar kita ajah yang tahu," jawab Langit.
"Tuh 'kan? Langit manggil Vani ajah beda, fix gue udah gak ada harapan," kata hati Dahrens.
Ketika pertandingan final, The Cogans unggul tipis dengan lawan timya, sehingga piala kemenangan basket dibawa pulang oleh The Cogans. Sementara untuk pertandingan futsal dimenangkan oleh Bucin Boys yaitu gabungan dari kelas 11 IPS 1, 2, dan 3.
---
Kali ini saatnya Latte untuk unjuk gigi di lomba menyanyi solo. Latte agak santai dalam melakukan lomba ini karena baginya sudah biasa jika ia harus bernyanyi di depan banyak orang. Tinggal masalah lagu dan rasa yang mendalam. Sementara untuk lomba musikalisasi puisi diampu oleh Randi. Walaupun terlihat anak begajulan, Randi juga pandai dalam berpuisi dan bermain gitar. Latte hari ini membawakan lagu Stay dari Blackpink karena lagunya yang santai dan menyayat hati. Ini adalah satu-satunya lagu Korea yang Latte hafal, menghafalkannya pun butuh waktu yang lama. Dengan gitar miliik Haris, Latte terlihat sangat fasih dan emosional dalam bernyanyi. Latte sampai meneteskan air matanya di pertengahan lagu, entah kenapa Latte sangat baper jika dalam hal menyanyi dan menari dengan tema kesedihan. Tentang perjanjian Latte tidak berlaku untuk kali ini dan besok sesuai Langit yang katakan kemarin.
---
"Hari ini kita latihan ya, Latt?' kata Langit
"Ok, kita maksimalin buat besok!" ujar Latte dengan penuh semangat.
Mereka latihan hari ini dengan sangat keras sampai hari sudah sangat malam. Langit yang tidak tega dengan Latte, memaksa agar dirinya berhenti dan diantar pulang saja oleh Langit.
Paginya Latte sudah benar-benar siap untuk hari ini. Rambut gaya messy bun, make up dengan lipstik merah, pink palazo pants, crop top putih dengan bertuliskan "Beauty", penampilan Latte yang sangat berbeda hari ini. Langit sungguh terpukau melihat Latte, sudah hampir satu tahun Langit mengenal Latte baru kali ini ia melihat Latte berlipstik merah.
"Gila tuh bibir merah amat kaya abis makan cabe sekilo," goda Langit yang langsung membuat Latte mencubit perut Langit.
"Gue kek gini biar menang lah kampet! 'Kan gue bilang bakal maksimalin buat hari ini."
"Tapi gue suka kok, Latt, gue cium juga tuh bibir," kata Langit yang lantas tertawa bebas. Latte hanya diam saja melihat Langit yang makin mengesalkan belakangan ini.
"Udah ah, Latt, bentar lagi nih," Latte menganguk paham.
Tiba saatnya bagi mereka untuk menampilkan apa yang telah mereka latih selama ini. Semua murid CK dibuat baper oleh tarian keduanya. Melodi musik sungguh menyatu dengan setiap gerakan mereka, apa lagi Langit yang sudah menunjukkan rasa yang ia bangun selama latihan, disini mereka keluarkan semuanya. Di akhir lagu mereka pun berpelukan, hal itu membuat seluruh murid CK bersorak karena baper dibuat oleh double L couple itu. Latte tidak bisa menahan tangisnya seusai mereka selesai, dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia lega akhirnya ia bisa segera ke Bandung menemui ibunya.
---
Sepi batt lapak story gue, untung sabar:) Gue nulis sambil mikirin sesuatu btw, intinya pikkiran lagi gak karuan. Sedikit curhat ye, terkadang kejujuran dan ketulusan kita itu dianggep sepele sama seseorang. Cinta emang selalu sesakit itu. Dan hari ini gue baru tahu, kalo gue benci rasa khawatir, rasanya gak karuan.
-WW
YOU ARE READING
PRIORITAS
Ficção AdolescentePerjuangan secara singkat, tidak bisa meyakinkan Vanila Latte pada cinta tulus Langit Biru. Namun seiring berjalannya waktu gunungan es juga bisa mencair. Ketika hati mereka mulai menyatu, prioritas mereka tergangu. Bisikan orang-orang sekitar meman...