"Mitsuki..Tolong percayalah padaku.Wasabi itu orang jahat.Dulu ibu ratu minta kamu buat nikahin dia karena hutang budi,tapi yang sebenarnya,Wasabi hanya memanfaatkan situasi itu untuk berkuasa di kerajaan ini.Percayalah..Dia yang telah mencampur racun dalam makanan ibu hingga membuatnya meninggal.."
🧸🧸🧸
Sarada semakin tenggelam dalam dekapan Mitsuki dengan terisak.Sarada tak mampu membendung rasa takutnya saat mengingat apa yang dia saksikan dan ia dengar.
"Percayalah padaku,Mitsuki..Apa yang aku katakan benar adanya...Tentang ibumu dan juga tentang hubunganmu dengan kakak Log..Itu semua sudah direncanakan oleh Wasabi dan Iwabe."
Sulit dipercaya,tapi melihat Sarada yang begitu ketakutan,Mitsuki memilih untuk percaya padanya.
"Apa kamu tau tujuan dari perbuatan mereka ? Karena kamu sangat ketakutan begini,sayang.."
"Iwabe,dia..Yang membunuh orang tua kandungku.Aku mendengar ucapannya saat berbicara dengan Wasabi.Mereka menyadari keberadaanku.Mereka menyerangku saat kamu nggak ada..Lalu mereka menanamkan racun ke dalam tubuh aku.Itulah yang bikin aku tiada waktu itu.Aku takut ingat sama rasa sakit itu,Mitsuki.."
Mata Mitsuki berubah merah saga mewakili amarahnya.Kalau soal Sarada,dia tidak akan diam melihat mate nya yang satu ini sampai merasakan takut dan sedih.
"Kamu tenang aja,sayang..Mereka yang sudah membuat seperti ini gak bakalan bisa lolos dari hukumanku."
"Kumohon jangan terburu-buru,Mitsuki.Kita banyak punya musuh.Tak lama lagi,para pemberontak akan menyerang kerajaan ini."
Meski begitu,tak ada ekspresi gentar di wajah Mitsuki.Dia tampak siap pada apapun yang terjadi.
👟👟👟
Mitsuki tampak berjalan sendirian menuju lapangan latihan berperang.Bukan untuk mempersiapkan diri untuk berperang,tapi dia sedang menanti Wasabi di tempat ini.
"Yang Mulia,apakah anda sudah lama disini ? Maaf,saya terlambat.
"Tenanglah,tidak apa-apa."Ucap Mitsuki dengan senyum menghiasi wajahnya.
"Ehm..Kalau boleh saya tau ada apa anda memanggil saya,Yang Mulia ?"
Mitsuki masih mempertahankan senyumannya.Wasabi sempat terkejut melihat tangan Mitsuki yang perlahan membelai rambutnya.Mungkinkah raja ini mulai mencintainya ? Itulah yang ia pikirkan.
"Aku harap kamu baik-baik saja...Dan bayimu itu."
"Oh iya..Dia pasti seorang putra Yang Mulia ! Kami baik-baik saja..."
Mitsuki berbalik berjalan sedikit menjauh dari Wasabi.
"Boleh aku Tanya padamu ?"
"Iya Yang Mulia ?"
Angin pegunungan menghembus menerbangkan debu disekitar mereka.Dengan pelan dan pasti,Mitsuki mulai mengucapkan pertanyaannya.
"Apakah bayi di janinmu itu bukan darah dagingku ?"
Suasana menjadi hening seketika.Itu pertanyaan yang sangat tak terduga.Wasabi menatap debu yang bergulung di kakinya sambil berpikir apa yang harus ia katakan untuk menanmpik kecurigaan Mitsuki.
"Mengapa anda bertanya seperti itu ? Saya istri anda juga,Yang Mulia.Tentu saja ini darah daging anda."
"Benarkah ? Katakan,kapan terakhir aku menghabiskan malam denganmu ?"
Wasabi sangat tersentak dengan pertanyaan menohok seperti itu,karena nyatanya dia tidak pernah bersama Mitsuki sebagai suami istri.
"Anda beberapa kali bersama saya ! Mungkin anda tidak menyadarinya !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Je Suis de Retour, Mon Amour
FantasíaThe new cover is still in progress Temporary cover by ibis paint "Ya..Ini aku sayang..Aku kembali untukmu..Aku merindukanmu.." Bisikan-bisikan serupa selalu menghantui Sarada.Hampir setiap hari hidupnya tak tenang karena bisikan misterius terutama s...