Chapter 14. Missing

1.1K 159 12
                                    

Hari sudah menjelang pagi, entah bagaimana Nezuko dapat bertahan dibawah sinar matahari... mereka semua pergi kembali ke desa dan kepala desa sana panik dan mencari keberadaannya Yuri

Melihat itu, Mitsuri jalan mendekati kepala desa dan bertanya sedang mencari siapa

"Yuri-dono hilang!" Seru kepala desa

.
.
.

Kabar Yuri hilang sudah menyebar dengan cepat... semua yg mendengar itu langsung terkejut, terutama pada Giyu dan Kyoujurou... sekarang para Pilar sedang memulai rapat dengan istri dari Oyakata-sama, Ubuyashiki Amane.

Mereka membicarakan tentang bagaimana Mitsuri dan Muichirou mendapatkan tanda pemburu iblis itu... dimulai dari Mitsuri yg menjelaskannya

"Tubuhku terasa sangat ringan! Lalu... lalu, rasanya seperti buumm! Duaarr! Whuusshh whushh! Lalu jantungku seperti bum bum! Lalu telingaku seperti ngiing ngiiingg dan juga criiing criiing!!" Jelas Mitsuri dengan semangat

Semua yg mendengarkan itu hanya dapat memberikan tatapan yg sulit diartikan. Pilar Ular, Obanai yg melihat pujaan hatinya seperti itu hanya dapat facepalm. Mitsuri langsung membungkukan badannya,

"Maafkan saya, saya akan menggali lubang sekarang juga dan akan tinggal disitu" ucap Mitsuri

Setelah itu, Muichirou menjelaskan lebih spesifik tentang kondisinya saat mendapatkan tanda pemburu iblis itu

"Jadi, saat kamu mendapatkan tanda pemburu iblis itu panas badanmu 39° dan detak jantungmu mencapai 200BPM?" Tanya Amane dan dijawab ya dengan Muichirou

...

"Dan juga, Giyu... kepala desa penempa menyuruh Kakushi untuk memberikan kedua pedang ini untukmu" ucap Amane

Dia langsung melepaskan kain yg menutupi kedua pedang itu... itu adalah pedang arwah milik Yuri yg menampung Sabito dan Makomo di dalamnya

"Yuri menitipkan pesan pada kepala desa tersebut dan menyuruhnya untuk memberikan kedua pedang ini untukmu... kepala desa penempa berkata, Yuri memberitahunya bahwa waktunya tidak lama lagi akan tiba... dan pertarungan antara Kibutsuji akan dimulai" ucap Amane

Giyu hanya diam dan menatap kedua pedang itu dan mengambilnya

.
.
.

#di markas Kibutsuji Muzan#

Terdapat Yuri yg terikat oleh rantai di suatu ruangan... dia melihat disekitarnya dan sesekali memikirkan rencana untuk kabur dari sana

Tiba-tiba ada sebuah tangan yg mengelus pelan pipi kirinya Yuri...

"Kibutsuji Muzan..." ucap Yuri saat melihat sosok yg ada di hadapannya

Muzan, melihat kearah Yuri dengan mata merah darahnya dan menyeringai

"Akhirnya... kudapatkan juga kamu, Yuri" ucap Muzan

Yuri hanya diam dan memberikannya deathglare... Muzan hanya dapat tersenyum dan mencekiknya

"!!"

Muzan menatap Yuri terus dan menyeringai lebar, dalam sekejap Yuri merasakan sakit di bagian leher kirinya dan langsung berteriak kesakitan. Muzan menjilat sisa darah yg mengalir di lehernya Yuri dan menatap kearah wajahnya Yuri

"Darahmu... sangat lezat, kamu tahu itu bukan Yuri?" Tanya Muzan

Yuri hanya diam dan tidak menjawabnya... menahan rasa sakit yg ada di lehernya

"Jangan coba-coba untuk kabur... karena saya selalu akan memperhatikanmu" ucap Muzan sambil mengelus pelan pipinya Yuri, dan sengaja menekan kukunya hingga pipinya Yuri terluka... beberapa saat seperti itu, Muzan membiarkan darahnya mengalir ke dalam tubuhnya Yuri

Setelah merasa cukup, dia menjauhan tangannya... Yuri langsung merasa mengantuk, melihat itu Muzan langsung menyeringai

"Istirahatlah yg cukup... Blue Spider Lily"

.
.
.

Sekarang para Pilar, Sabito dan Makomo berada di satu ruangan sedang makan malam... tiba-tiba Sabito bengong sendiri, Makomo yg disebelahnya menjadi khawatir

"Sabito...?" Panggil Makomo dengan khawatir

Para Pilar langsung berhenti kegiatan mereka masing-masing, Giyu melihat kearah sahabat masa kecilnya dengan tatapan khawatir

"Sabito... ada apa?" Tanya Giyu

Mereka semua terkejut dengan Sabito yg memukul meja dengan kuat hingga retak sedikit, melihat itu Shinazugawa langsung kesal

"Hoi! Apa yang kamu lakukan hah?!" Seru Shinazugawa

Kyoujurou menatap kearah Sabito dengan tatapan khawatir,

"... sesuatu..... terjadi pada Yuri bukan..?" Tanya Kyoujurou dengan pelan

Semuanya langsung melihat kearah Sabito

"Ya......... Muzan... keparat itu memberikan darahnya pada Yuri" ucap Sabito, menahan amarahnya

"K.. kalau begitu.... bukankah Yuri-chan akan kehilangan kesadarannya sebagai manusia?..." tanya Makomo

".... ya.." jawab Sabito

Mendengar itu, semua yg berada di ruangan itu langsung terdiam

.
.
.

Setelah makan malam sudah berakhir, semua Pilar masing-masing kembali ke kediaman masing-masing.

Kyoujurou sedang duduk di teras rumahnya, merenungkan sesuatu. Senjuro datang memberikan Kyoujurou segelas ocha dan duduk di sebelahnya

"Aniki.... apa.. kamu sedang mengkhawatirkan Yuri-nee?" Tanya Senjuro

"...... ya... kata Sabito.... mungkin sekarang dia sudah kehilangan kesadarannya sebagai manusia...." jawab Kyoujurou

Mendengar itu, Senjurou langsung menatap Kyoujurou dengan khawatir dan memegang tangannya Kyoujurou. Dia melihat kearah adiknya dengan tatapan bertanya,

"Aniki... jangan terlalu memikirkannya, Yuri-nee adalah sosok yg kuat... pasti dia akan mengingat Aniki dan Giyu-san" ucap Senjuro sambil tersenyum

Kyoujurou yg mendengar penuturan adiknya langsung tersenyum dan memeluknya dengan erat, sedangkan yg dipeluk hanya bisa tersenyum dan membalas pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyoujurou yg mendengar penuturan adiknya langsung tersenyum dan memeluknya dengan erat, sedangkan yg dipeluk hanya bisa tersenyum dan membalas pelukannya

Setelah itu mereka berbincang tentang beberapa hal hingga larut malam

[√] Beyond Our Heart <<Kimetsu no Yaiba FF>> Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang