Chapter 20: Apa yang kamu mau

904 147 13
                                    


"Setiap hari adalah kesempatan untuk berubah jadi lebih baik. Tak apa jatuh hari ini, masih ada hari esok."

###


GIYUU menganggukkan kepalanya seiring dengan musik yang diputar pada ponselnya. 

Heningnya suasana mobil Shinobu tanpa pemiliknya dan earphone yang menggantung pada telinga Giyuu itu adalah surga baginya.

Namun tak lama setelahnya, kenikmatan itu harus di rusak oleh suara pintu mobil yang dibanting. 

Brak!

Giyuu menoleh, lalu melepas earphone-nya. Shinobu telah duduk di kursi kemudi dengan menenggelamkan kepalanya di hadapan stir. Gadis itu hanya diam, tak bergerak cukup lama. 

"Gim—"

"Hiks,"

Giyuu terdiam.

Pemuda itu meneguk ludahnya sendiri, dengan wajah menegang. Ah, bagaimana ya. Pasti di dalam ada pertengkaran hebat hingga Shinobu bisa sampai seperti ini. 

Giyuu sendiri tidak berani mengusik Shinobu dengan isakkannya. Bagi Giyuu, ini pemandangan yang cukup menegangkan. Tentu, santapan sehari-hari Giyuu adalah kemarahan dan kejahilan Shinobu, seolah gadis itu kuat. Bukan air matanya.

"Shinobu..." Giyuu meraih pundak Shinobu. 

"Hiks. Gue bukan kakak yang baik buat dia, Giyuu..." ujar Shinobu dengan bibir bergetar. Ia tidak bisa menahan isakkannya lagi. "Padahal gue udah berusaha. Gue khawatir, gue cuma pengen jaga dia... Apa gue salah...?"

Giyuu terdiam cukup lama. 

"Shinobu.... nggak apa-apa. Semua itu butuh waktu."


— ANAK OLIMPIADE —


Tanjirou menekan tombol lift lantai 3. Kala lift itu mulai naik, Tanjirou menghela nafasnya panjang. 

Tanjirou tahu ia akan terlambat menuju ke ruang belajarnya. Tapi terserahlah, Tanjirou sedang menikmati nafas leganya usai menang berdebat dengan Shinobu. Meski tak bisa dipungkiri, ada masalah lain yang tengah menghadang pemuda itu.

Tapi sekali lagi, terserah. Tanjirou sedang ingin menikmati hidupnya.

Ting!

Lift terbuka, Tanjirou pun langsung melangkah keluar. Namun siapa sangka, sudah ada yang menyambutnya di depan pintu lift. 

"Ta-tanjirou! G-gimana tadi?" 

Tanjirou menatap iris gadis yang ada di hadapannya, lalu mengisi paru-parunya penuh dengan oksigen sebelum menghela nafasnya panjang. Tanjirou merasa menemukan dunianya pada seorang Kanao Tsuyuri. 

"Tanjirou...?"

Pemuda itu menarik senyum tipis dan meraih tangan Kanao. Tanjirou menarik tangan Kanao menjauh dari lift. Begitu sudah dirasa tidak menghalangi jalan, Tanjirou pun membalikkan tubuhnya, menatap Kanao dengan begitu teduh.

"Kamu nggak masuk kelas? Kelasnya udah dimulai dari tadi loh,"

Kanao menggeleng. "Aku nggak bisa. Aku kepikiran banget."

Tanjirou lagi-lagi hanya terdiam. Ia menatap lekat raut khawatir itu, lalu tersenyum tipis. "Ya udah, nggak usah belajar sekalian."

"Hah???"

"Jalan aja, yuk. Kita cari cake yang enak." ajak Tanjirou tanpa menerima jawaban dari Kanao. Pemuda itu segera membawa Kanao meninggalkan hotel dengan tas yang masih tersangkut di bahu. 

Sudahlah, Tanjirou hanya ingin menikmati waktunya dengan Shinobu.


— ANAK OLIMPIADE —


Kanao mengunyah potongan red velvet yang telah mereka pesan. Tanjirou yang melihatnya jadi kesusahan meneguk ludahnya sendiri.

Batinnya mengumpat. Apa tidak bisa Kanao berhenti jadi menggemaskan sehari saja? Ah, kalau begini caranya Tanjirou bisa diabetes dan mati muda.

"Teh Shinobu tadi bilang apa aja?" tanya Kanao membuyarkan lamunan Tanjirou. 

"Banyak," jawab Tanjirou menelan potongan cake-nya. "Intinya, dia cuma pengen kamu belajar di rumah. Dia nggak mau kamu ikut karantina karena takut sama resikonya. Well, memang kalo kita di karantina, kita juga bakal banyak ketemu orang asing."

"Terus, Tanjirou bilang apa?" 

Tanjirou menatap Kanao, lalu tersenyum tipis. "Apa yang Kanao mau."

"Apa yang aku mau?" 

Tanjirou mengangguk yakin. 

Kanao tak langsung menyahut. Ia kembali mengambil potongan cake di meja, lalu menyuapkannya ke dalam mulutnya. 

"Tanjirou tau, kan.... Kanao bertahan disini karena ada mimpi yang lagi Kanao perjuangin. Bukan, bukannya Kanao nggak mau pulang." 

Tanjirou mengangguk paham. "Aku paham, Kanao. Makanya aku bantu pertahanin kamu di sini. Karena mimpi yang sedang berusaha kamu wujudkan, itu juga sedang aku perjuangkan."


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anak Olimpiade |  Tanjikana✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang