Chapter 25: Tikus got dan istana pangeran

774 145 11
                                    


 "Biar kubuktikan, kamu berada ditempat yang salah."

###


"KELUAR, MISA!" 

Kosong. 

Tak ada yang menyahut. 

Ruangan itu masih sunyi, tapi firasat Kanao bilang, ada yang tengah bermain petak umpet dengannya. Dan sungguh, Kanao sedang tidak ingin bermain-main dengan siapa pun sekarang. 

Wajahnya memerah marah. Ketakutannya akan sosok itu menguap seketika. Hanya ada kemarahan yang membuat Kanao sangat ingin menampar wajah rupawan itu.

"AKU TAU KAMU DISINI! KELUAR!!!"

Masih tak ada sahutan. 

Gigi-gigi di dalam mulut Kanao menggertak. Gadis itu mulai mengedarkan pandangannya lagi, mencari sang Tikus yang sedang mencari masalah dengannya. 

Dan hanya dalam hitungan detik, terdengar suara kikikan seorang gadis.

Kanao marah besar. Ia menoleh tajam ke arah suara, dan munculah tiga orang gadis dari arah kamar mandi. Rupanya mereka bersembunyi disana.

Satu dari mereka mendekati pintu utama kamar, lalu menguncinya sebelum kembali melangkah mendekati Kanao. Dan gadis itu tahu dengan jelas, salah satu dari mereka adalah,

Misa Amane.

"KAMU!" Kanao berdiri, tangannya mengepal erat. "KAMU KAN, YANG BAKAR SEMUA BUKU-BUKUKU!? SEKARANG DIMANA JASKU!?"

Misa kembali terkikik senang. "Jangan nangis dong, Kanao. Ini, pake buat ngelap sisa bekas air mata lo." ujarnya sembari memberikan sebuah kain berwarna biru.

Tunggu.

Kanao familiar dengan kain itu.

Baru beberapa menit lalu, Kanao melihatnya. Benar, itu bahan kain itu pun sama dengan jas milik Levy dan Robin. Pun dipinggirannya, ada bekas terbakar. 

Kanao mendekat, meraih kain itu dan menelitinya sungguh-sungguh.

"Ini..."


"Yap, benar. Jas lo kemaren gue pinjem, eh kayaknya kebakar dikit. Sisanya itu sih, kan lumayan masih bisa buat ngehapus air mata lo abis tau buku lo juga ikut kebakar."


Bibir Kanao kembali bergetar. 

Ia menatap Misa, tidak percaya. Air mata kembali menggenang di ekor mata Kanao. "Kenapa, Misa? Kenapa? Kamu kira semua ini nggak penting buat aku?"

Misa terkekeh. "Tentu gue tau, Tsuyuri. Gue nggak goblok kayak lo. Lagian gue udah peringatin lo, bukan? Jauhin El. Sesulit itu dimengerti? Kalo nggak goblok, terus apa?"

"Aku..." Kanao mengepalkan tangannya erat. 

Gadis itu kini ingat, beberapa saat lalu ia sempat bicara dengan El. Tapi, apa hanya karena itu Misa bisa langsung 'terbakar' dan memutuskan untuk  membarkar seragam serta buku-buku pentingnya? Sialan, ini tidak adil.

Anak Olimpiade |  Tanjikana✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang