13

7.2K 510 27
                                    

Di kediaman Uchiha.



"Ohayō Otou-san, ohayō Okaa-san!" sapa Itachi.

Mikoto tersenyum lembut.

"Ohayō Itachi." ucap Mikoto dan Fugaku bersamaan.

"Dimana Otōto kesayanganku itu, hm?" tanya Itachi.

"Dia sudah pergi." ucap Fugaku.

Itachi mengangguk pelan lalu berjalan menuju meja makan.

Fugaku berjalan mendekati Mikoto, ia memberi kode kepada Mikoto untuk mengikutinya. Mikoto mengangguk samar lalu menoleh dan tersenyum.

"Itachi~ Nanti jangan lupa berangkat kerja ya, Okaa-san ingin bicara dulu dengan Otou-san mu." ucap Mikoto lembut.

"Ha'i."


Hmm, sepertinya aku harus menguping. Hehe. batin Itachi licik.
























"Ada apa Fugaku?" tanya Mikoto saat sampai di kamar mereka.

Fugaku menghela napas.

"Mereka muncul lagi. Setelah beberapa tahun." ucap Fugaku dingin.

Mikoto mengernyitkan dahinya.

"Siapa mereka yang kau maksud?"

Fugaku menatap Mikoto dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Kelompok Akatsuki."

Deg.

Mikoto membeku.

"Apa?!" teriak Mikoto terkejut.




Itachi yang mendengar suara teriakan Ibunya jadi semakin penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.


"Kau serius?! Bagaimana mungkin?" tanya Mikoto panik.

Fugaku menghela napas pelan lalu memeluk Mikoto dari samping.

"Kau tidak perlu khawatir, aku akan menjaga kalian."

Mikoto melepas pelukan mereka dan menatap Fugaku cemas.

"Fugaku, bagaimana aku tidak khawatir?! Mereka itu adalah sekelompok mafia yang sulit untuk ditangkap, bahkan olehmu. Aku takut mereka akan merencanakan sesuatu pada keluarga kita. Setelah kejadian beberapa tahun yang lalu, kau tidak ingat?! Mereka telah membunuh sahabat kita! Minato dan juga istrinya, Kushina." ucap Mikoto dengan napas memburu.

Mikoto tidak akan pernah memaafkan kelompok sialan itu.

Mungkin masyarakat menganggap bahwa itu hanyalah sebuah kecelakaan biasa. Tapi, siapa disangka kecelakaan itu telah direncanakan.

Belum lagi misteri hilangnya putra mereka yang saat ini masih belum ditemukan, entah bagaimana nasibnya sekarang.

"Andai saja, hiks, kita sampai tepat waktu saat itu.. hiks.. pasti sekarang putra mereka akan hidup bersama dengan kita.. hiks.." tangis Mikoto pun pecah.

Fugaku menghapus air mata Mikoto dengan lembut.

"Mulai sekarang aku akan mencarinya. Kau tenang saja, sayang. Semua akan baik-baik saja. Aku akan mengurus semuanya. Kali ini, kita tidak akan membiarkan mereka lolos." tekad Fugaku. Mikoto hanya bisa diam dan memeluk Fugaku erat.

Semoga saja mereka dapat menemukan putra Minato dan Kushina.



















Mikoto berjalan menuju perpustakaan di mansion mereka. Ia mengambil sebuah album. Berisi banyak sekali kenangan.

Mikoto menatap album itu sejenak lalu membuka isinya. Terdapat seorang wanita yang sangat cantik, berambut merah yang khas dan senyumnya yang menawan. Disampingnya, ada seorang wanita yang sebaya dengannya sedang memeluk layaknya sahabat.

Mikoto tersenyum sendu.

"Kushina, maafkan aku. Aku tidak becus jadi sahabatmu. Bahkan, saat ini aku tidak tau dimana putramu. Aku memang jahat, hiks.. hiks.. tolong, maafkan aku." lirih Mikoto lalu mengusap pelan wajah Kushina dengan penuh rapuh dan lembut.

Mikoto membuka lembar selanjutnya dan tangisnya pun semakin pecah, kala melihat seorang pria dengan tatapan humoris yang sedang memeluk istri tercinta. Disana, Kushina tampak bahagia karena akan menjadi seorang ibu. Begitu pula dengan pria yang bernama Minato.

Mikoto memeluk album tersebut erat dan terduduk lemas. Suara angin yang menerpa melalui jendela, menjadi saksi betapa rapuhnya Mikoto saat ini.






Fugaku menghela napas lelah.

"Andai saja Minato tidak merahasiakan anak mereka, pasti aku akan dengan mudah menemukannya."

Mikoto hanya bisa terdiam.

Memang, Minato dan Kushina sengaja merahasiakan kelahiran putra mereka. Bahkan dari Fugaku dan Mikoto. Alasannya, karena saat itu situasi sedang tidak memungkinkan. Banyak musuh yang mengincar mereka saat itu. Alhasil, selama hampir dari 5 tahun mereka terpisah dan tiada kabar.

Suatu hari mereka berencana untuk bertemu dan memperkenalkan putra mereka kepada Mikoto dan Fugaku. Saat itu Mikoto sedang mengandung anak ketiganya. Jadi, saat itu mereka sangat sulit untuk bertemu.

Namun, saat mereka dalam perjalanan Minato dan keluarganya terkena bencana. Kebakaran di mansion keluarga mereka. Mikoto yang mengetahui kabar itu shock dan panik. Alhasil, ia keguguran. Mikoto saat itu merasa amat terluka.

Mereka pun datang terlambat, dan saat itu juga Mikoto dan Fugaku merasa sangat terpukul.

Karena ia kehilangan 3 orang yang amat berharga baginya.

Minato. Kushina. Dan bayi kecilnya.

Juga putra mereka yang saat ini masih belum mereka temukan.

Bagaimana ciri fisik dan juga namanya saja, tiada yang tau. Yang Mikoto tau, mereka memiliki anak laki-laki. Bahkan seluruh pekerja di mansion keluarga Minato hampir tidak ada yang selamat karena kebakaran itu.

Beberapa yang selamat juga memilih untuk melarikan diri.

Mikoto dan Fugaku tidak memiliki petunjuk apapun. Mereka telah mencari selama 10 tahun, namun tidak menemukan putra Minato dan Kushina.

Fugaku mencoba untuk menangkap kelompok Akatsuki namun mereka telah kehilangan jejak, dan tidak ada yang melihatnya, mereka bagai di telan bumi.

Selama hampir 3 tahun, Mikoto tidak memiliki semangat untuk hidup. Seketika ia menyadari bahwa ia masih memiliki 2 putra yang harus ia jaga. Fugaku pun merasa lega dengan keadaan Mikoto yang kembali seperti semula.

Dan sekarang mereka hanya bisa berdoa agar putra Minato dan juga Kushina dapat ditemukan.

Ya, harus. Harus bisa ditemukan segera.


-Tbc—

Yeeey!! Double up nich!! wkwkkwwkkwk :D

don't forget to vote and comment UwU

Maaf yaa telat update! Hehe :3

luv you!! ❣️❤️

2ndbila_

SasuNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang