🔝 suka sedih kalau liat video itu entah kenapa 😭🥺
enjoy ya!
Kringgg!!!
Akhirnya bel pulang sekolah pun bunyi membuat siswa dan siswi berteriak gembira.
Naruto berjalan menuju kelas Sasuke. Ya, seperti biasa.. Sasuke memaksa nya untuk pulang bersamanya, lagi dan lagi.
Naruto menghela napas dan tersenyum sendiri mengingat perilaku manis yang selama ini Sasuke berikan untuknya seorang.
Uhh! Membayangkannya saja membuat pipi Naruto tiba-tiba memerah malu.
Ting!
Suara yang berasal dari ponsel milik Naruto membuyarkan lamunannya.
Pesan dari Teme!! Hehe, maaf ya Naruto suka alay :3 soalnya seneng aja gitu.
Teme🖤
|Dobe, ada urusan penting sebentar. Maaf mendadak, tunggu aku. Aku akan tetap mengantarmuYaah masa aku nunggu lagi sih Teme.. Yaudah jangan kelamaan ya|
|Ok terimakasih pengertiannya Dobe.. nanti saat pulang aku akan membelikan apapun yang kau mau
Beneran??!! Yey makasih Teme!!|
|Hn
read 16.07Hah! Ya sudahlah, Naruto harus menunggu lagi.
Memang, Sasuke itu orang yang sibuk. Dia mengurus berbagai organisasi di sekolah. Oleh karena itu, tidak heran lagi jika kekasihnya itu selalu meminta Naruto untuk menunggunya setiap pulang sekolah.
Miris memang.
Akhirnya Naruto memutuskan untuk menunggu Sasuke di taman belakang sekolah.
Berada disini bisa membuat Naruto menjadi sangat tenang dan damai. Naruto duduk di salah satu bangku dan memejamkan kedua matanya menikmati angin sejuk menerpa wajahnya.
"E-eh? Kau.."Naruto mendongak dan membuka kedua matanya, terkejut.
"Hinata-chan?"
Hinata tersenyum manis lalu duduk di sebelah Naruto.
"Ah, Naruto-kun.."
Naruto menatap Hinata yang kini tengah menundukkan kepalanya.
"Huh? Kau tau namaku? Padahal aku belum mengenalkan diriku." ucap Naruto dengan polos.
Hinata terkekeh pelan. "Kau tidak ingat aku Naruto-kun?"
Naruto menggeleng.
Hinata menatap Naruto dengan tatapan terkejut.
"Secepat itukah kau melupakanku Naruto-kun? Aku ini teman masa kecilmu." ucap Hinata lirih.
Naruto mengernyit pelan. "Gomenne, aku tidak ingat apapun tentang masa kecilku."
Hinata mengerjapkan kedua matanya, bingung.
"Kau benar-benar tidak ingat apapun?" tanya Hinata.
"Hm." ucap Naruto.
Namun, Naruto merasa ia pernah bertemu dengan sosok Hinata.
Mata itu.. mata milik Hinata mirip dengan seseorang.. mungkinkah itu benar-benar Hinata?
Tidak, ia tidak merasakan apapun saat berada di dekat Hinata.. rasa yang seperti sudah lama menghilang itu tidak ada. Lalu apa maksud perkataan Hinata?
"Hinata aku memang seperti pernah melihatmu.. tapi aku tidak tau dimana dan kapan.. dan aku merasa kalau itu sosok yang hampir mirip denganmu." ucap Naruto lirih.
Hinata tersenyum penuh arti, hmph..
"Masa sih? Dulu kau hanya dekat denganku kok. Karena dulu kau sangat tertutup. Keluargamu itu sangat menyayangimu Naruto-kun."
Naruto mengernyit bingung namun seketika ia membelakkan kedua matanya terkejut.
Seseorang membengkapnya dari belakang dan samar-samar ia mendengar suara teriakan Hinata yang memanggilnya histeris.
Jih, kau cepat juga!
Sudahlah.. bawa dia.
•
•
•
•
•
"Bagaimana?"
"Dia tidak ingat apapun, Otou-san."
"Jih, dasar tidak berguna."
"Apa kita bunuh saja dia?"
"Jangan, saat ini keluarga Uchiha mulai beraksi. Kita tidak boleh bertindak gegabah."
"Ya, bukankah kekasihnya juga seorang Uchiha?"
"Hm, dan itu membuat ku frustasi."
"Haha, tenang saja Otou-san kita pasti berhasil."
"Kuharap begitu, kerja bagus anakku."
"Enggh.."
Naruto mengerjapkan kedua matanya perlahan. Ia melindungi kedua matanya dengan telapak tangan agar tidak terkena cahaya lampu yang begitu terang.
"Dimana aku?"
Naruto menatap sekelilingnya, ruangan kuno yang terawat dan juga sederhana.
Naruto berusaha bangkit dari posisinya dan seketika kepalanya berdenyut.
"Aahh!!" teriak Naruto kesakitan.
Seketika pandangannya kembali buram dan ia pun kembali pingsan.
-Tbc—
don't forget to votemen!
luv you!! ❤️❣️
2ndbila_
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuNaru
Teen Fiction17+ ps. anak kecil harap menjauh ‼️‼️ WARNING ⚠️⚠️⚠️❗️❗️‼️ MENGANDUNG UNSUR LGBT!! YANG TIDAK SUKA HARAP MENJAUH!!!! YANG SUKA HARAP MENDEKAT! 𝓹𝓼𝓼𝓼𝓽... 𝓣𝓱𝓲𝓼 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓲𝓼 𝓶𝓪𝓭𝓮 𝓫𝔂 2ndbila_ ⒟⒪⒩⒯ ⒞⒪⒫⒴ ⒨⒴ ⒮⒯⒪⒭⒴ ❣️ ℓσνє уσυ!! 😘