"Ahahahaha..... Aku, bercanda"
Kalimat itu santai diucapkan. Bahkan si pemilik suara kemudian meledakkan tawa nya dengan begitu mudah. Tanpa beban, seolah ucapan yang baru saja ia katakan hanyalah sebuah lelucon biasa yang selalu ia lemparkan di kesehariannya.
Tapi Choi Minho tidak sadar ada hati yang bergejolak saat ini. Emosi yang perlahan naik menjadi buihan air yang mendidih yang siap meledak kapanpun ia mau. Sementara Irene hanya memandang jengah kearah dosen pembimbingnya itu dan kemudian menoleh kearah Mino yang terdiam.
Perempuan itu mengerjap begitu ia sadar kalau suaminya tengah tersinggung. Perlahan ia mengulurkan satu tangannya meraih jemari Mino dan meremasnya sekuat ia bisa tapi rupanya tenaga yang Irene miliki tidak sebanding dengan sisi emosi Mino yang meluap. Tanpa bisa ditolerir lagi pria nya itu kemudian menaikkan satu tangannya dan.
BOUGHH
"Mino!!!" Pekiknya begitu tinju itu melayang dan mendarat sempurna diwajah rupawan milik Choi Minho yang kini terhuyung ke samping. Tubuhnya yang goyah menandakan kalau ia tidak siap dengan pukulan itu. Kedua matanya bahkan membeliak terkejut mendapatkan reaksi se ofensif ini sementara Irene buru-buru menarik Mino sekuat ia bisa.
"Mino ayo pulang" Serunya dengan suara tidak sabar, tergesa dan panik yang bercampur menjadi satu. Song Mino menggeram ditempatnya berdiri, seolah belum puas dengan layangan tinju yang ia hadiahkan, satu kakinya bergerak mendekati Choi Minho yang terhuyung tapi Irene kemudian menariknya begitu rupa. Perempuan itu mengeluarkan sumpah serapah sebisa nya.
"Mino, udah!! Ayo pulang No!"
"Hey... Hey! Ini berlebihan, kamu ga harus ngelakuin itu. Dan kamu, mendingan kamu bawa pergi suami kamu---"
"Jaga bicaramu Tuan Choi! Masih bagus aku hanya memukul wajahmu, lain kali kalau kau berani mengatakan hal yang sama didepanku kuhabisi kau" Ancam Mino dengan suara sengau, emosi yang dengan jelas mendidih dari nada suaranya membuat Irene semakin kuat menarik lengan Mino.
"Mino..... Stop that!"
"Ga Rene, dia harus dikasih pelajaran!"
"Song Mino please!" Rajuk Irene dengan wajah memelas, beberapa mahasiswa sudah menatap kearah mereka dan ia sudah bisa menebak kalau sumber yang akan dijadikan biang keladi adalah suaminya. Tidak ada yang pernah meragukan kredibilitas seorang Choi Minho disini jadi ia sudah paham kearah mana tuduhan nanti berpusat.
"Kau berlebihan Tuan, you such a je--"
"Diam kau bangsat!"
"Song Mino!!"
"Diem Rene! Dia mungkin seorang dosen disini, tapi apa dia punya hak bicara kaya gitu didepan perempuan yang sedang bersama suaminya! Dimana tata krama yang dia agungkan hah!" Sentak Mino berapi-api. Beberapa pasang mata akhirnya berpusat pada ketiganya, beberapa bahkan sudah berbisik-bisik begitu suara Mino yang melengking bisa dengan jelas mereka dengar. Sementara Irene yang menjadi objek utama diantara dua laki-laki yang kini saling menatap dengan pandangan tidak jelas hanya menaikkan satu alisnya.
"Choi-ssaem, sebaiknya anda masuk, maafkan suami saya--"
"Kenapa kamu yang minta maaf? Dia yang salah" Sergah Mino tidak terima. Darahnya seolah mendidih begitu mendengar barisan kalimat memohon dari bibir Irene, dari bibir istrinya sendiri. Awalnya emosi itu hanya berupa buihan tapi mendengar ucapan Irene barusan malah semakin membuat Mino kalap kalau saja seseorang tidak lebih dulu menahan tubuhnya. Matanya mengerjap dan bibirnya siap untuk mengumpat kalau saja tenaga itu tidak menariknya begitu kuat.
"Udah Song.... Udah!" Balas suara husky yang kini terlihat kesulitan menarik Mino dari hadapan Choi Minho yang masih menatapnya dengan pandangan tidak terima. Mino yang kemudian menoleh mendecih tidak suka tapi tarikan dari tangan Lee Seunghoon benar-benar menahannya begitu rupa.

KAMU SEDANG MEMBACA
HARU [ Mino x Irene ] FIN
FanfictionBagi Mino menikah itu bagian akhir perjalanan cinta nya, tapi bagi Irene justru perjalanan ini baru saja dimulai. Nyatanya menikah tidak cukup hanya dengan cinta. story of Mino and Irene HARU December, 2019 ©ziewaldorf