Dia Kaya

653 100 36
                                        

"Jadi ini adalah hadiah pernikahan kita"










"APA!!"

Bukan senyuman merah merekah yang Mino terima. Tapi ekspresi penuh keterkejutan dengan dua bola mata yang melebar dan hidung kembang kempis menahan dengusan tidak percaya. Bibir Irene bahkan terpout sempurna. Terlepas dari kekesalan yang nampak dengan jelas bagi Mino istrinya itu menggemaskan.

"Ih biasa aja kali, kamu kaya ibu tiri di drama aja" Balas Mino mencoba menetralkan suasana yang tiba-tiba kaku, mencoba menurunkan emosi Irene dengan guyonan garing nya.

"Song Mino!!"

"Yes mamah"

"Arghhh!!"

"Kenapa sih!"

Irene memundurkan langkahnya beberapa centi memberi jarak dan batasan agar ia bisa dengan leluasa mendongak menatap sosok yang kini ada dihadapannya. Sosok yang tiba-tiba saja terasa begitu penuh kejutan, sosok yang begitu banyak rahasia yang sepertinya tidak Irene ketahui.

"Baby..."

"Aku udah tua buat dipanggil baby ya No!"

"Yaudah sih sayang, harusnya kamu tuh ekspresinya jangan kaya gitu dong. Kamu malah bikin aku kecewa tau ga" Balas Mino setengah merajuk dan setengah membujuk. Irene meliriknya dengan emosi yang tersisa.

"Gini ya, selama kita temenan aku ga pernah tuh liat kamu sok mewah-mewah kaya gini. Kenapa pas nikah kamu jadi berubah bak anak sultan sampe bisa ngasih hadiah sebuah Chalet untuk kado pernikahan! Chalet No.. "

Mino menggaruk bagian belakang kepalanya dan kemudian menyeringai. Tapi sikapnya malah membuat Irene curiga.

"Kamu bisa ga nikmatin aja hadiahnya, please ... Ini honeymoon kita loh sayang -"

"Engga, mungkin orang bakal bilang dengan wajah secantik ini aku wajar dapetin suami kaya tapi aku pribadi ga mau"

Mino mendengus. "Iya aku tahu kamu cantik, giliran di puji ga mau giliran ga dipuji kamu muji diri sendiri"

"Gimana.. Gimana? Coba diulang?"

"Engga... Hehehe kamu cantik ko"

Irene mendengus lagi. Satu tarikan nafas kemudian terdengar ditelinga Mino.

"Kita udah nikah, jadi jangan ada satu rahasia pun yang coba kamu sembunyiin. Wajar kalo aku tanya, setau aku ... Selama kita temenan aku bahkan ga liat sesuatu yang sifatnya hedon yang kamu lakuin. Makanya wajar aku kaget dong"

Mino mengulurkan satu tangannya, meraih jemari Irene dan mengecupnya dengan lembut.

"Tenang aja .. Aku ngerti ko maksud kamu. Yang pasti, aku mendapatkan semua ini dengan cara yang baik"

"Bandar?"

"Gila!"

"Judi?"

"Astaga!"

"Warisan?"

"Emm... Setengahnya"

Irene menutup bibirnya. Fakta kalau suaminya ini tidak sesederhana yang ia lihat kembali mengusiknya. Irene menarik nafasnya berharap semua ini hanya kebetulan belaka. Karena kalau memang Mino berasal dari keluarga chaebol maka pernikahan ini lambat laun akan menjadi sebuah bumerang baginya.

Irene dan kehidupan yang penuh kesulitan. Irene yang hidup menumpang dirumah keluarga paman nya sejak kecil, paman yang menjadi wali nya. Keluarga Seulgi yang sederhana yang menjadi tempat nya berlindung selama ini.

HARU [ Mino x Irene ] FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang