HARU [ Mino x Irene ] FIN

The Ring

Kalau ada pepatah yang bisa dengan tepat menggambarkan bagaimana rupanya perasaan Irene saat ini mungkin ini yang paling tepat.

Lets be weird and wonderful together

Itu yang ia rasakan saat ini. Irene tidak tahu kenapa dirinya bisa berubah seaneh ini. Ini bahkan bukan dirinya yang ia kenal, Irene seperti berubah menjadi orang lain saat ini. Itu kenyataan baginya tapi sebaris kalimat yang meluncur dari bibir Kang Seulgi lagi-lagi mampu membenturkan logikanya.

"Kak, kamu udah jatuh cinta sama Ka Mino"

Damn it! Apa katanya. Cinta? Apa iya Irene sebegitu jatuh cintanya pada Mino. Hubungannya dengan Mino berbeda jauh dengan hubungan yang terjalin diantara Kang Seulgi dan kekasihnya, tidak ada kalimat pacaran atau ucapan i love you dari bibir Mino. Tidak ada kencan, tidak ada ucapan-ucapan manis yang seharusnya dilakukan seorang pria pada perempuan istimewanya. Tidak. Mino tidak melakukan hal itu padanya.

Mino hanya mengajaknya menikah.

"Kata siapa?"

Seulgi meraih bantal kecil dan memeluknya lalu duduk di bibir ranjang kamar Irene, mata sipitnya memandang perempuan Bae yang kini sedang mematut diri didepan cermin.

"Keliatan ko"

"Apa sih Seul... Jangan sok tau"

"Ya ampun Kak, lagian kan emang keliatan banget ko"

"Seul..."

"Hmm"

Irene yang sudah selesai mematut diri membalikan tubuhnya menatap Seulgi dan kemudian menarik nafasnya.

"Menurut kamu, Mino ngajakin aku nikah karena apa? Ga mungkin karena jatuh cinta kan?"

Kang Seulgi melebarkan kedua matanya dan kemudian terbahak mendengar rentetan pertanyaan aneh bin ajaib yang akhirnya ditanyakan.

"Dia bahkan udah jatuh cinta sama Kak Irene sejak pertama kali ketemu, dia ga bilang?"

Kali ini gantian Irene yang terkejut, buru-buru ia menghambur kearah Seulgi yang masih duduk santai ditempatnya.

"Bohong"

"Kalo ga percaya yaudah" Balas Seulgi dengan wajah menyeringai. Irene mendengus mendengarnya.

***

"Kita kemana? Galeri lagi?" Tanya Irene begitu ia mendudukan dirinya tepat disamping Mino yang sudah menunggunya. Pria Song itu terlihat lebih kurus dari biasanya, Irene bahkan bisa melihat dua lingkaran hitam di bawah mata Mino yang begitu jelas terlihat.

"Beli cincin"

"Buat?"

Mino menarik nafasnya dan menoleh kearah Irene yang masih menatapnya dengan bingung. Satu seringai terukir diujung bibirnya.

Gemas.

"Lamaran" Balas Mino pelan. Namun mampu membuat Irene tersipu, perempuan Bae itu menahan kuluman senyuman yang tidak mampu ia sembunyikan.

"Apaan sih No"

"Ko apan sih? Aku emang mau ngajakin kamu nyari cincin Rene ... Kamu ga mau kan dikasih cincin kawin yang aneh kaya gini?" Seru Mino sambil mengulurkan tangannya kearah Irene.