Bagian 13 : Bad Theory

11 0 0
                                    

2 minggu kemudian Rusyah membuka cafenya, tidak jauh dari kampus, walau tidak besar nemun cukup untuk memulai dari nol.
Tempatnya strategis walau biaya sewanya sedikit mahal.

Setiap pulang dari kampus Rusyah menyempatkan diri untuk stay di cafe, kadang kami bersama2 di sana lalu balik ke apertemen sekitar jam 23.00

Aku tidak menyangka dia pandai manejemen , sekalin mahir dalam barista, dia juga memiliki partner untuk membuat cake. Sepertinya dia sudah merencanakan ini sejak lama.

Aku sampai di cafe , nafas ku tersenggal,-senggal karena berlari.

"kenapa?" Tanya Rusyah , dia mengusap wajah ku yang memerah

"tadi ada anjing berantem sama kucing , aku kaget !" aku menunjukkan tangan ku yang terluka , "aku terjatuh"

Rusyah membawa ku ke dalam, mengobati luka di tangan dan kaki ku
"tahan sebentar ya"

Aku menggigit bibir ku sasat betadine mengenai luka ku "perih"

"jangan...jangan..." Rusyah menggelengkan kepalanya lalu melipat lengan kemeja nya. "gigit ini" perintahnya untuk menggigit tangannya "nanti bibir mu terluka"

Aku menggigit lengannya, jika terasa cukup perih maka gigitan ku juga semakin kuat, aku juga bisa melihat Rusyah menahan sakit.

"udah" Rusyah menutup luka ku

"makan malamnya tumpah"

"haruskah kita makan di luar?"

"padahal aku udah capek masaknya" ucap ku kesal, padahal itu bekal makan malam kami.

"tidak apa-apa" Rusyah memeluk ku, mengusap-udap punggung ku

***
Sudah hampir tengah malam, aku menunggu Rusyah di luar , ku lihat dia dan temannya sedang menutup pintu cafe lalu saling berpamitan pulang.

"ayo aku gendong" Rusyah memberikan punggungnya pada ku tentu saja aku langsung naik, kaki ku masih sakit karena cedera di lutut

"ringan sekali"

"bentar lagi juga pegal tu tangan"

"di sini?" Rusyah menghentikan langkahnya tepat di hadapan tempat ku terjatuh. Di tau saat melihat tumpahan makan malam kami.

"hem...." aku menganguk "hati-hati , mungkin anjingnya sembunyi..."

Sesampainya di rumah , aku langsung mengganti baju ku yang kotor, Rusyah membawa air hangat untuk membasuh wajah dan kaki ku.

"mau minum pereda nyeri? , aku akan belikan"

"tidak usah...langsung tidur aja"

"tetap di sini, aku pergi sebentar" Rusyah menarikkan selimut dan mengecup kening ku "kalau ngantuk tidur duluan aja"

Aku menganguk meng"iya"kan

***
Paginya , Rusyah tidak ada kelas pagi, jadi tidak perlu buru-buru ke kampus, kami membuat sarapan bersama, aku membuat jus, Rusyah membuat roti isi.

"nanti aku langsung pulang ke rumah ya, cuma ketemu 1 dosen aja hari ini

"kenapa?"

"mau tidur, ini kaki masih sakit"

"iya udah, nanti aku antar kamu pulang"

"enggak usah , kelas kamu kan bubarnya sampe jam 13.00, aku jam 11.00 juga udah balik ke rumah kok"

"ya udah nanti obatnya di minum ya, di atas meja kamar"

Seperti kata ku tadi aku sudah balik dari kampus jam 11 , aku langsung merebahkan tubuh ku , tiba-tiba aku teringat dengan obat yang di beli Rusyah.

Be Human , PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang